Ekologi tumbuhan memiliki dua pengertian, yaitu ekologi sebagai ilmu dan tumbuhan sebagai objek. Ekologi berasal dari kata oikos= rumah, dan logos= ilmu. Tumbuhan adalah organisme hidup eukariota multiseluler dari Kingdom Plantae, yang terdiri atas tumbuhan berbunga, Gymnospermae, Lycopodopsida, paku-pakuan, lumut, dan sejumlah alga hijau. Berdasarkan uraikan tersebut, maka secara umum, ekologi tumbuhan diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari secara spesifik interaksi tumbuhan dengan lingkungan hidupnya, yang berhubungan dengan proses dan fenomena alam.

Dalam ekologi tumbuhan juga dijelaskan bagaimana perkembangan kehidupan tumbuhan melalui masa reproduksi, perkecambahan, pertumbuhan dan masa dewasa, tua dan amti. Kelompok atau komunitas tumbuhan tertentu hilang atau musnah, kemudian akan muncul, tumbuh dan berkembang kembali melalui serangkaian proses suksesi. Proses kehidupan akan berlangsung terus menerus secara berkesinambungan mengikuti hukum alam.

Pemanfaatan dan Penerapannya sunting

Pemanfaatan

Dalam ekologi tumbuhan pemanfaatan ekologi secara langsung atau tidak langsung berhubungan erat dengan masalah kependudukan, pertanian, kehutanan, kesehatan, penyebaran penyakit, pencemaran lingkungan dan masalah-masalah lain yang sangat penting untuk kehidupan dan kesejahteraan manusia dan lingkungannya.

Mempelajari dunia tumbuh-tumbuhan didalam lingkungannya telah menghasilkan pengetahuan dasar yang sangat luas tentang berbagai hal, misalnya pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam, keseimbangan system ekologi, dan konservasinya. Dalam hal ini ekologi tumbuhan secara khusus mempunyai peranan yang penting daalam membantu mengatur lingkungannya agar keseimbangan system ekologi tidak tergaanggu, misalnya tentang kegiatan manusia berpengaruh terhadap sumber daya alam, mengontrol erosi tanah, melakukan reboisasi.

Penerapan

Kajian ekologi atau ekologi tumbuhan dan ilmu pengetahuan lainnya ternyata meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan lingkungan hidupnya. Terutam penerapan edalam bidang pengelolaan sumber daya alam, misalnya produksi pertanian, kehutanan atau pertambangan bauik untuk yang dapat diperbaharui atau tidak.[1]

Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan sunting

Pengetahuan yang menjadi konsep dasar kajian ekologi tumbuhan adalah bahwa tumbuhan dan makhluk hidup lainnya memiliki kemampuan untuk bereaksi atau melakukan respon terhadap berbagai pengaruh faktor fisik (abiotik), seperti perubahan suhu udara, intensitas cahaya, kelembaban udara atau curah hujan dan faktor biotik, seperti naungan oleh tumbuhan lain yang terdapat di sekitarnya.[2]

Referensi sunting

  1. ^ Orians, G.H (1977). The adaptive characteristics of desert plants 65. America: American Scientist. hlm. :412–421. 
  2. ^ Rasidi, Suswanto (2003). Modul I Batasan dan Ruang Lingkup Ekologi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Terbuka. hlm. 1.7–1.8.