Ekonomi Jerman Nazi

Seperti sebagian besar negara barat lainnya, ekonomi Jerman mengalami dampak dari Depresi Besar dengan peningkatan pengangguran menjelang Kejatuhan Wall Street 1929.[1] Saat Adolf Hitler menjadi Kanselir Jerman pada 1933, ia memperkenalkan kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk menunjang ekonomi. Perubahannya meliputi privatisasi industri negara, autarki dan tarif impor. Meskipun pendapatan mingguan meningkat 19%[2] pada periode antara 1932-1938, rata-rata jam kerja juga meningkat menjadi sekitar 60 per pekan pada 1939. Selain itu, perdagangan luar negeri menurut pada barang-barang konsumen seperti unggas, buah dan pakaian untuk sebagian besar orang Jerman.[3]

Referensi

sunting

Catatan

  1. ^ Adam Tooze, The Wages of Destruction: The Making and Breaking of the Nazi Economy (2008)
  2. ^ Bry, Gerhard (1960). Wages in Germany 1871-1945. New Jersey: Princeton University Press. hlm. 331, 362. ISBN 0-87014-067-1. 
  3. ^ Evans, Richard J. "Business, Politics, and War." The Third Reich in Power. New York: Penguin, 2006. 392. Print

Daftar pustaka

Bacaan tambahan

  • Dean, Martin: Robbing the Jews: The Confiscation of Jewish Property in the Holocaust, 1935–1945, Cambridge University Press, 2008.
  • Kaillis, Aristotle: Fascist Ideology, Routledge London, 2000.
  • Timothy Mason & Richard Overy "Debate: Germany, 'Domestic Crisis' and War in 1939" pages 200–240 from Past and Present, Number 122, February 1989; reprinted as "Debate: Germany, 'domestic crisis’ and the War in 1939" from The Origins of The Second World War edited by Patrick Finney, Edward Arnold: London, United Kingdom, 1997, ISBN 0-340-67640-X.