Eleksakaftor/tezakaftor/ivakaftor

Eleksakaftor/tezakaftor/ivakaftor, dijual dengan nama dagang Trikafta atau Kaftrio, adalah kombinasi obat yang digunakan untuk mengobati fibrosis sistik.[1][2] Eleksacaftor/tezakaftor/ivakaftor terdiri dari kombinasi ivakaftor, pembuka saluran klorida, serta eleksakaftor dan tezacaftor, modulator CRTF.[1]

Eleksakaftor/tezakaftor/ivakaftor
Kombinasi
Eleksakaftor Pengoreksi regulator hantaran transmembran fibrosis sistik (CFTR)
Tezakaftor Pengoreksi CFTR
Ivakaftor Pembuka saluran klorida
Data klinis
Nama dagang Trikafta, Kaftrio
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a619061
Data lisensi US Daily Med:tezacaftor, and ivacaftor pranala
Kat. kehamilan B3(AU)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) -only (CA) POM (UK) -only (US)
Rute Melalui mulut
Pengenal
Nomor CAS 2398469-65-1
Kode ATC R07AX32
KEGG D11700

Obat ini telah mendapat izin di Amerika Serikat untuk digunakan orang berusia dua tahun atau lebih yang mengalami fibrosis sistik dengan mutasi pada gen F508del atau mutasi lainnya pada gen CTRF.[1] Obat ini juga telah mendapat izin di Kanada, Uni Eropa, dan Australia.[2][3][4]

Efek samping

sunting

Efek samping yang paling umum (memengaruhi lebih dari 5% pasien) meliputi sakit kepala, infeksi saluran pernapasan atas, nyeri perut, diare, ruam, peningkatan alanina aminotransferase, hidung tersumbat, peningkatan kreatina fosfokinase dalam darah, peningkatan aspartat aminotransferase, hidung berair, rinitis, influenza, sinusitis, dan peningkatan bilirubin dalam darah.[1]

Interaksi obat

sunting

Penggunaan bersama dengan penginduksi CYP3A tidak direkomendasikan.[1][5] Dosis harus disesuaikan jika digunakan dengan penghambat CYP3A sedang atau kuat.

Obat lain yang berpotensi berinteraksi, yakni warfarin, digoksin, statin, gliburida, nateglinida, dan repaglinida.

Farmakologi

sunting

Fibrosis sistik dan CFTR

sunting

Fibrosis sistik adalah kelainan genetika autosomal resesif dari protein CTFR yang mengurangi transpor ion klorida dan natrium melalui membran sel. Hal tersebut membuat mukus yang disekresikan tubuh menjadi lebih pekat.[6][7] Protein CTFR dapat ditemukan pada sel epitel paru-paru, hati, pankreas, saluran pencernaan, dan saluran reproduksi.[8][9][10] CTFR memiliki peran dalam produksi mukus, keringat, dan cairan pencernaan.[11] Mukus yang lebih pekat dapat menyebabkan peradangan, infeksi pernapasan, dan tersumbatnya saluran.[12][13]

Cara kerja

sunting

Eleksakaftor/tezakaftor/ivakaftor adalah kombinasi tiga obat yang bekerja bersama untuk meningkatkan transpor ion klorida dan natrium serta memperbaiki pergeseran cairan yang tidak teratur pada fibrosis sistik.[14] Efektivitasnya tergantung pada jenis mutasi fibrosis sistik yang dimiliki oleh pasien.[15]

 
Kompleks ivakaftor dengan CFTR.
 
 
Molekul Ivakaftor.

Potensiator saluran CFTR

sunting

Ivakaftor adalah potensiator molekul-kecil selektif dari protein CFTR yang meningkatkan kemampuan protein tersebut untuk membuka saluran klorida.[16][17] Efektivitasnya sangat bergantung pada jumlah protein CFTR pada permukaan sel dan responsivitas dari protein CFTR mutan.[18] Target utama ivakaftor adalah untuk mengobati mutasi gerbang CFTR kelas III seperti G551D serta mutasi lainnya yang kurang umum.[17] Pada gambar kristal, ivakaftor ditampilkan sebagai model bola dan batang berwarna abu-abu di sudut kanan bawah, terikat pada CFTR yang terletak di celah yang dibentuk oleh heliks transmembran pada antarmuka protein-lipid.[19]

Pengoreksi CRTF

sunting
 
Molekul Eleksakaftor.
 
Molekul Tezakaftor.

Eleksakaftor dan tezakaftor berfungsi sebagai pengoreksi CFTR untuk memperbaiki pemrosesan F508del dengan mengikat protein CFTR guna meningkatkan ketersediaan protein CFTR di permukaan sel.[17] Keduanya bekerja dengan memodulasi posisi protein CFTR agar berada pada posisi yang tepat di permukaan sel.[14] Eleksakaftor menempel di lokasi yang berbeda dari tezakaftor.[20]

Kombinasi dari meningkatnya jumlah protein CFTR di posisi yang tepat di permukaan sel dan pemotensian ivakaftor terhadap pembukaan saluran klorida menghasilkan peningkatan transpor ion klorida dan mengencernya sekresi mukus.[17]

Farmakokinetik

sunting

Eleksakaftor/tezakaftor/ivakaftor utamanya dimetabolismekan oleh CYP3A4/5. Obat ini sebaiknya dikonsumsi dengan makanan tinggi lemak untuk meningkatkan penyerapan di usus.[16] Nantinya, obat ini akan diekskresikan sebagai metabolit atau bentuk aslinya melalui feses dan sebagian kecil urin. Rata-rata waktu paruh efektif eleksakaftor, tezakaftor, dan ivakaftor masing-masing adalah 27,4 jam, 25,1 jam, dan 15 jam.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f "Trikafta- elexacaftor, tezacaftor, and ivacaftor kit". DailyMed. 29 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2020. Diakses tanggal 22 August 2020. 
  2. ^ a b "Kaftrio EPAR". European Medicines Agency (EMA). 23 June 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2020. Diakses tanggal 21 August 2020. 
  3. ^ "Kaftrio EPAR". European Medicines Agency (EMA). 23 June 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2020. Diakses tanggal 21 August 2020. 
  4. ^ Wexler M (22 June 2021). "Health Canada Approves Trikafta for Eligible CF Patients, 12 and Up". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2021. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  5. ^ "elexacaftor/tezacaftor/ivacaftor (Rx)". Medscape. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2020. Diakses tanggal 3 October 2021. 
  6. ^ O'Sullivan BP, Freedman SD (May 2009). "Cystic fibrosis". Lancet. 373 (9678): 1891–1904. doi:10.1016/s0140-6736(09)60327-5. PMID 19403164. 
  7. ^ Hodson M, Geddes D, Bush A, ed. (2012). Cystic Fibrosis (edisi ke-3rd). London: Hodder Arnold. hlm. 3. ISBN 978-1-4441-1369-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2017. 
  8. ^ Sharma S, Hanukoglu I (April 2019). "Mapping the sites of localization of epithelial sodium channel (ENaC) and CFTR in segments of the mammalian epididymis". Journal of Molecular Histology. 50 (2): 141–154. doi:10.1007/s10735-019-09813-3. PMID 30659401. 
  9. ^ Sharma S, Hanukoglu A, Hanukoglu I (April 2018). "Localization of epithelial sodium channel (ENaC) and CFTR in the germinal epithelium of the testis, Sertoli cells, and spermatozoa". Journal of Molecular Histology. 49 (2): 195–208. doi:10.1007/s10735-018-9759-2. PMID 29453757. 
  10. ^ Enuka Y, Hanukoglu I, Edelheit O, Vaknine H, Hanukoglu A (March 2012). "Epithelial sodium channels (ENaC) are uniformly distributed on motile cilia in the oviduct and the respiratory airways". Histochemistry and Cell Biology. 137 (3): 339–353. doi:10.1007/s00418-011-0904-1. PMID 22207244. 
  11. ^ Buckingham L (2012). Molecular Diagnostics: Fundamentals, Methods and Clinical Applications (edisi ke-2nd). Philadelphia: F.A. Davis Co. hlm. 351. ISBN 978-0-8036-2975-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2017. 
  12. ^ Flume PA, Mogayzel PJ, Robinson KA, Rosenblatt RL, Quittell L, Marshall BC (August 2010). "Cystic fibrosis pulmonary guidelines: pulmonary complications: hemoptysis and pneumothorax". American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. 182 (3): 298–306. doi:10.1164/rccm.201002-0157OC. PMID 20675678. 
  13. ^ Mitchell RS, Kumar V, Robbins SL, Abbas AK, Fausto N (2007). Robbins Basic Pathology. Saunders/Elsevier. hlm. 1253, 1254. ISBN 978-1-4160-2973-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2023. Diakses tanggal 11 December 2021. 
  14. ^ a b "Tezacaftor". PubChem. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2023. Diakses tanggal 24 November 2022. 
  15. ^ Tice JA, Kuntz KM, Wherry K, Seidner M, Rind DM, Pearson SD (February 2021). "The effectiveness and value of novel treatments for cystic fibrosis". Journal of Managed Care & Specialty Pharmacy. 27 (2): 276–280. doi:10.18553/jmcp.2021.27.2.276 . PMC 10391049  Periksa nilai |pmc= (bantuan). PMID 33506736 Periksa nilai |pmid= (bantuan) //www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10391049 |PMC= tidak memiliki judul (bantuan). 
  16. ^ a b "Ivacaftor pathway, pharmacokinetics/pharmacodynamics". PharmGKB. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 December 2021. Diakses tanggal 9 December 2021. 
  17. ^ a b c d Zaher A, ElSaygh J, Elsori D, ElSaygh H, Sanni A (July 2021). "A Review of Trikafta: Triple Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator (CFTR) Modulator Therapy". Cureus. 13 (7): e16144. doi:10.7759/cureus.16144 . PMC 8266292  Periksa nilai |pmc= (bantuan). PMID 34268058 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  18. ^ "Ivacaftor". PubChem. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 November 2021. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  19. ^ Liu F, Zhang Z, Levit A, Levring J, Touhara KK, Shoichet BK, Chen J (June 2019). "Structural identification of a hotspot on CFTR for potentiation". Science. 364 (6446): 1184–1188. Bibcode:2019Sci...364.1184L. doi:10.1126/science.aaw7611. PMC 7184887 . PMID 31221859. 
  20. ^ Ridley K, Condren M (2020). "Elexacaftor-Tezacaftor-Ivacaftor: The First Triple-Combination Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator Modulating Therapy". The Journal of Pediatric Pharmacology and Therapeutics. 25 (3): 192–197. doi:10.5863/1551-6776-25.3.192. PMC 7134581 . PMID 32265602.