Elia
Elia (bahasa Ibrani: אֵלִיָּהוּ Eliyahu, artinya "YHVH adalah Tuhan";[1] bahasa Inggris: Elijah atau Elias) adalah seorang nabi di Kerajaan Israel Utara[2] pada zaman pemerintahan raja Ahab, Ahazia dan Yoram pada sekitar abad ke-9 SM, menurut Kitab Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama Alkitab Kristen. Elia juga dicatat dalam Perjanjian Baru dan Al Quran. Ia dihormati baik dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam. Ia berasal dari Tisbe, Gilead.[3] Dalam Islam, tokoh ini disebut Ilyas.
Nabi Elia | |
---|---|
Nabi, Pelihat | |
Lahir | Tisbe, Gilead, Israel, 2664 SM |
Dihormati di | agama-agama: Yahudi Islam Kristen |
Pesta | 20 Juli |
Atribut | Nabi |
Penampilan
suntingSeorang yang memakai pakaian bulu, dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya.(2 Raja–raja 1:8)
- Menurut catatan 1 dan 2 Raja-raja, Elia berjuang agar bangsa Israel dan raja Ahab menyembah Yahweh, tidak kepada dewa Baal yang dibawa oleh ratu Izebel, isteri Ahab, ke Israel.
- Pertama, Elia menubuatkan bahwa tidak ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau dikatakannya. Elia sendiri disuruh Allah tinggal bersembunyi di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan dengan minum dari sungai itu, dan diberi makan roti dan daging oleh burung-burung gagak tiap pagi dan petang. Setelah sungai itu kering, karena tidak ada hujan, maka ia tinggal di rumah seorang janda di Sarfat yang termasuk wilayah Sidon. Waktu, putra janda itu yang mati sakit, Elia menghidupkannya kembali.(1 Raja–raja 17)
- Setelah 3,5 tahun kekeringan dan kelaparan, Elia muncul dan meminta Ahab untuk mengumpulkan semua nabi Baal, 450 orang semuanya, untuk membuktikan siapa yang hidup, TUHAN atau Baal. Nabi-nabi Baal dan Elia masing-masing membuat mezbah dengan seekor lembu di atasnya, kemudian masing-masing harus meminta allahnya untuk mendatangkan api dari langit supaya membakar korban di mezbah. Nabi-nabi Baal tidak berhasil, sedangkan doa Elia didengar TUHAN, yang mengirim api dari langit untuk membakar habis korban di mezbah. Setelah rakyat melihat itu, mereka mengaku TUHAN adalah Allah, lalu menangkapi semua nabi-nabi Baal dan Elia membunuh mereka semua di sungai Kison. Selanjutnya Elia berdoa dan turunlah hujan ke wilayah Israel.(1 Raja–raja 18)
- Karena diancam hendak dibunuh oleh Izebel untuk membalas dendam kematian nabi-nabi Baal, Elia lari ke padang gurun dan akhirnya bersembunyi di sebuah gua di gunung Horeb. Di sana ia menjumpai TUHAN dalam angin sepoi-sepoi, setelah datangnya angin besar, gempa dan api tanpa adanya TUHAN di sana. TUHAN memberi Elia 3 tugas (1 Raja–raja 19:15–16):
- mengurapi Hazael menjadi raja Aram.
- mengurapi Yehu, cucu Nimsi, menjadi raja Israel.
- mengurapi Elisa bin Safat dari Abel-Mehola menjadi nabi penggantinya.
Elia hanya sempat mengurapi Elisa menjadi penggantinya (1 Raja–raja 19:19–21), sedangkan Elisa yang kelak mengurapi kedua raja itu.(2 Raja–raja 8:7–15; 2 Raja–raja 9:1–10).
- Elia juga menegur raja Ahab, karena merebut kebun anggur Nabot di Yisreel dengan tipu keji rancangan Izebel, isterinya. Hukuman Tuhan: Ahab dan Izebel akan mati dan dimakan anjing, kemudian keluarganya akan dibasmi habis. Ahab bertobat, sehingga hukuman ditunda ke zaman anaknya.(1 Raja–raja 21)
- Ahazia, raja pengganti Ahab, jatuh sakit dan menyuruh orang meminta petunjuk ke Baal-zebub allah di Ekron. Elia menemui utusan-utusan itu untuk memberitahu Ahazia bahwa ia tidak akan bangun lagi dari tempat tidurnya dan mati.(2 Raja–raja 1:1–17)
- Di akhir hidupnya, ia berjalan ditemani Elisa menyeberang ke timur sungai Yordan kemudian terangkat ke sorga dengan mengendarai kereta kuda berapi dalam angin badai.[4]
- Di Kitab Maleakhi berisi nubuat, bahwa TUHAN akan mengutus nabi Elia kepada bangsa Israel menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat, yaitu kedatangan Mesias.[5] Hal ini membuat Elia dijadikan fokus studi eskatologi mengenai kedatangan Mesias. Figur Elia muncul dalam Talmud, Mishnah.
- Dalam agama Yahudi, nama Elia disebut pada ibadah mingguan Havdalah yang menandai akhir dari Sabat serta dalam kebiasaan lain, misalnya seder pada Paskah Yahudi dan Brit milah (penyunatan). Elia juga muncul dalam berbagai cerita di Haggadah dan pengajaran rabi-rabi, termasuk Babylonian Talmud.
- Lukas 1:17 mencatat bahwa pada waktu Zakharia menerima nubuat kelahiran anaknya, Yohanes Pembaptis, malaikat Gabriel menyampaikan pesan Tuhan bahwa Yohanes Pembaptis "akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Dengan demikian menggenapi nubuat Maleakhi 4:5.
- Yohanes Pembaptis memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit (Matius 3:4; Markus 1:6), mirip dengan penampilan Elia (2 Raja–raja 1:8), yang merupakan tanda orang-orang asketik, yaitu yang sengaja hidup sederhana dan seminimal mungkin. Tapi Yohanes menyatakan bahwa ia bukan Elia (yang lahir lagi atau menjelma kembali) (Yohanes 1:21), melainkan ia menerima roh dan kuasa Elia untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus (Lukas 1:17). Tuhan Yesus sendiri menegaskan peranan Yohanes sebagai Elia (Matius 16:14; Markus 8:28); .
- Di Perjanjian Baru dicatat bahwa orang-orang menganggap Yesus sebagai penjelmaan Elia (Matius 11:14; Matius 17:10–13; Lukas 9:19).
- Pada satu kali, Yesus mengajak 3 murid-Nya, Petrus, Yohanes dan Yakobus, naik ke atas suatu gunung. Di sana Yesus berubah rupa, wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Ia berbicara dengan Elia dan Musa. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.(Matius 17:1–13; Markus 9:2–13; Lukas 9:28–36)
- Lukas 4:24–27 mencatat bahwa Yesus memakai Elia sebagai contoh penolakan nabi oleh bangsanya: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
- Dalam suratnya, Roma 11:1–6, Rasul Paulus menjelaskan bahwa Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Contohnya: Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah: Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku. Firman Allah kepadanya: "Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal."
- Yakobus 5:16–18 menyatakan bahwa "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Contohnya: Elia adalah manusia biasa, tetapi ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Dalam Al Quran, Ilyas (Elia) digambarkan sebagai nabi Allah yang besar dan saleh, yang dengan gigih melawan penyembahan berhala Ba'l (Baal), dalam Surah Ash-Shaaffat (37) ayat 123-132:
Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,(yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?" Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?" Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Selain itu, surah Al-An'am (6) ayat 8 berbunyi:
dan Zakaria (Zakharia), Yahya (Yohanes Pembaptis), 'Isa (Yesus) dan Ilyas (Elia). Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh.
Tradisi Daerah
suntingElia menjadi tokoh pahlawan dalam cerita rakyat di Republik Makedonia, Serbia, Bulgaria, dan Rumania, dikenal sebagai "Elia pembawa petir" dan dikisahkan mempunyai kuasa atas angin ribut waktu musim panas, hujan, hujan es, guntur dan embun[6]
Referensi
sunting- ^ New Bible Dictionary. 1982 (second edition). Tyndale Press, Wheaton, IL, USA. ISBN 0-8423-4667-8, p. 319
- ^ Kingdom of Samaria
- ^ 1 Raja–raja 17:1
- ^ 2 Raja–raja 2:11
- ^ Maleakhi 4:5
- ^ http://www.bnr.bg/RadioBulgaria/Emission_English/Theme_Folklore/Material/st_elijah_folk.htm
Pranala luar
sunting- Legends of the Jews by Louis Ginzberg. The legends of Elijah.
- Jewish Encyclopedia: Elijah
- Dictionary of the History of Ideas: Cosmic Voyages Diarsipkan 2012-07-16 di Wayback Machine. - Mentions (in passing) the story of Elijah being carried up to heaven in a flaming chariot as an inspiration for human flight
- Elijah by Rob Bradshaw Extensive dictionary style article.
- LDS Bible Dictionary Entry on Elijah
- Edith Stein on Elijah in Carmelite spirituality Diarsipkan 2007-12-17 di Wayback Machine.
- Founder Statue in St Peter's Basilica
- Holy, Glorious Prophet Elijah Orthodox icon and synaxarion
- Prophet Ilyas
- The Story of Ilyas (Elias) Diarsipkan 2012-07-10 di Wayback Machine.