Eloi! Lama Sabactani!

Eloi! Lama Sabactani! adalah album perdana dari grup musik Inpres yang dirilis pada tahun 1980 di bawah label Musica Studio's.

Eloi! Lama Sabactani!
Album studio karya Inpres
DirilisMei 1980 (1980-05)[1]
Genre
Durasi31:03
LabelMusica Studio's

Disebabkan oleh tema utama yang mengangkat Kusni Kasdut sebagai sosok antipahlawan serta nama grup musik yang diambil dari akronim "Instruksi Presiden" yang kontroversial, album ini dibredel dan ditarik dari pasaran.[2]

Komposisi

sunting

Album dipengaruhi secara besar oleh musik folk Inggris dan Irlandia,[2] dengan pengaruh-pengaruh lain seperti musik country dan musik rok psikedelis.[3] Lagu-lagu pembuka yaitu "Eloi! Lama Sabactani!" dan "Greges, Pagi Februari 1980" bercerita mengenai eksekusi Kusni Kasdut yang terjadi di Greges, Surabaya. Lagu-lagu lain dalam album tersebut berisi kritik-kritik sosial; lagu "Mana Dimana Desaku" berkisah mengenai urbanisasi. Lagu "Praduga Terhadap Paduka" bertemakan kemanusiaan dan ketuhanan, sementara lagu "Buyung / Gerhana Negeri" dan "Nyanyian 'Bencana'" bercerita mengenai ketamakan dan hubungan manusia dengan lingkungan.[3]

Daftar lagu

sunting

Seluruh musik diciptakan oleh Inpres.

Sisi-A
No.JudulPenciptaVokalDurasi
1."Eloi! Lama Sabactani!"Cok Rampai, SulisCok Rampai, Rasmini3:48
2."Greges, Pagi Februari 1980"W. BoediHarry Soekar4:49
3."Praduga Terhadap Paduka"Cok RampaiCok Rampai, Rasmini5:21
4."Mana Dimana Desaku"Harry Soekar, SulisHarry Soekar1:48
Durasi total:15:46
Sisi-B
No.JudulPenciptaVokalDurasi
5."Ber-usaha Disisi Tuhan"W. BoediCok Rampai, Harry Soekar, Rasmini3:20
6."Buyung / Gerhana Negeri"Cok RampaiCok Rampai5:05
7."Nyanyian 'Bencana'"KrishnamurtiHarry Soekar4:04
8."Requiem / Tanah Tentram"Bang Jo, SulisSulis2:48
Durasi total:15:17

Personel

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Eloi! Lama Sabactani!. Inpres. Jakarta: Musica Studio's. 1980. MSC-7139. 
  2. ^ a b "15 Lagu Folk Indonesia Esensial 1970-1980". Pophariini. Tangerang Selatan. PT. Adi Ksatria Indonesia. 13 Maret 2022. Diakses tanggal 31 Agustus 2024. 
  3. ^ a b Nugroho 2020, hlm. 311–315.
Daftar pustaka

Pranala luar

sunting