Empie Wuisan
Empie Wuisan (lebih dikenal sebagai Empi Wuisan atau Empy James Wuisan; lahir 24 Juli 1950) adalah seorang atlet tenis meja Indonesia yang menjuarai banyak gelar di berbagai kejuaraan.[1] Prestasi yang paling prestisius sepanjang kariernya di dunia pingpong (1975-1987).[2] Ia terkenal sebagai jawara dalam cabang olahraga ini karena berhasil meraih empat emas Pesta Olahraga Asia Tenggara 1977, dua emas Pesta Olahraga Asia Tenggara 1979, peringkat kedua beregu putra junior 1967 kejuaraan asia, peringkat 6 Asia senior, dan perak Pesta Olahraga Asia 1978.[3]
Empy James Wuisan | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama lengkap | Empy James Wuisan | |||||||||||||
Kebangsaan | Indonesia | |||||||||||||
Lahir | 24 Juli 1950 Indonesia | |||||||||||||
Tinggi | 170 cm | |||||||||||||
Berat | 70 kg | |||||||||||||
Rekam medali
|
Salah satu yang terkenang ialah pernah menjuarai Pesta Olahraga Asia Tenggara 1977 di Kuala Lumpur.[3] Ia melanjutkan kariernya dengan menjadi pelatih tenis meja klub Gudang Garam di Kediri.[4] nama Empie Wuisan menghiasi masa jaya tenis meja Indonesia. Empie bukan hanya sukses mencatat sukses di ajang selevel Pesta Olahraga Asia Tenggara, di tingkat Asia pun prestasinya cukup disegani.
Biografi
suntingEmpie Wuisan yang lahir di Jakarta, 24 Juli 1950 itu mengukir prestasi terbaiknya di kawasan Asia. Pesta Olahraga Asia misalnya Empie bersama pasangannya Sinyo Supit merebut medali perak nomor ganda putra pada tahun 1978 di Bangkok. Prestasi duet Empie dan Sinyo itu sampai kini sulit disamai pemain Indonesia lainnya. Empie Wuisan yang kemudian memperisteri mantan ratu tenis meja Indonesia, Diana Wuisan itu mendapat bagian ketika prosesi kirab api obor Pesta Olahraga Asia 2018 itu memasuki wilayah Jakarta Utara. Sudah pasti ada perasaan bangga menyelimuti hati seorang Empy Wuisan. Paling tidak sederat prestasinya di level Asia masih dihargai dan masyarakat pun tahu bahwa tenis meja Indonesia pernah mengukir prestasi membanggakan di tingkat internasional khususnya kawasan Asia.
Namun kini prestasi tenis meja Indonesia sedang terjun bebas. Jangankan bicara di level Asia, untuk bersaing di tingkat Pesta Olahraga Asia Tenggara saja sudah sangat sulit. Kondisi itu semakin diperparah dengan konflik organisasi PTMSI yang sejak 5 tahun silam terbelah dua.[5]
Referensi
sunting- ^ (Inggris) Suryadinata, L., 2015. Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches. Institute of Southeast Asian Studies.
- ^ Abidin, Aflahul. "Saat Atlet Veteran Turun Gunung Mempersiapkan Atlet Jagoan Indonesia di Asian Games 2018". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-04-10.
- ^ a b "PTMSI Kota Cirebon | Ini Sejarah Tenis Meja di Indonesia dan Atlet Legendarisnya !". ptmsikotacirebon.org (dalam bahasa Inggris). 2017-03-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 2020-04-10.
- ^ (Indonesia)Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 183
- ^ Olii, Suharto (2018-08-16). "Empy James Wuisan Bangga Jadi Bagian Dari Sukses Asian Games 2018". Tribunolahraga.com | Berita Olahraga Terkini dan Lengkap (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-01. Diakses tanggal 2020-04-10.