Sory Ersa Siregar atau yang akrab disapa Bang Ersa[2] (4 Desember 1951 – 29 Desember 2003) adalah salah seorang wartawan Indonesia yang bekerja untuk stasiun televisi RCTI yang menjadi korban ketika meliput konflik Aceh pada tahun 2003.

Ersa Siregar
LahirSory Ersa Siregar
(1951-12-04)4 Desember 1951
Berastagi, Karo, Sumatera Utara[1]
Meninggal29 Desember 2003(2003-12-29) (umur 52)
Indonesia Langsa, Aceh, Indonesia
MakamCarang Pulang, Legok, Tangerang, Indonesia
PekerjaanJurnalis
Tahun aktif1990—2003
Suami/istriTuty Komala Bintang Hasibuan
Anak
  • 1. Ridhwan Ermalamora Siregar
  • 2. Syawaluddin Ade Syahfitrah Siregar
  • 3. Meiliani Fauziah Siregar
Orang tua
  • Baginda Madjid Siregar (bapak)
  • Nurmia Boru Harahap (ibu)

Karier sunting

Sebelum tahun 1993 berkarier untuk RCTI, ia pernah di TVRI dan pernah menjadi pembaca berita di Dunia Dalam Berita antara tahun 1978 sampai dengan tahun 1993, Ersa juga pernah berkarier di PT. Fesda, PT. Satmarindo, Majalah Suasana dan Majalah Keluarga. Di RCTI sendiri, Ersa mengawali kariernya sebagai penerjemah/produser, lalu berubah menjadi koordinator daerah, lantas koordinator liputan (korlip) pariwisata, lifestyle dan entertainment, Koordinator Bidang Hukum dan Kriminal kota, dan mulai 16 November 2001 hingga tewas tertembak, posisinya adalah sebagai koordinator liputan.

Kematian sunting

Pada 1 Juli 2003, Ersa dan juru kamera Ferry Santoro dilaporkan hilang di Kuala Langsa, Aceh Timur.

Pada 5 Juli, Kijang yang dipakai Ersa dkk ditemukan di Langsa, Aceh Timur, yang dikenal sebagai basis GAM.

Pada 29 Desember, Ersa ditemukan tewas dalam baku tembak di Kuala Maniham, Simpang Ulim, Aceh Timur.

Referensi sunting

  1. ^ Ersa Siregar - IlhamBintang.com
  2. ^ Korban Tewas Bernama ERSA SIREGAR

2. https://www.merdeka.com/peristiwa/mengenang-ersa-siregar-jurnalis-rcti-yang-gugur-di-medan-laga.html 3. http://news.liputan6.com/read/69126/ersa-siregar-tewas-tertembak