Etika kebajikan (juga etika aretaik,[a][1] dari kata Yunani ἀρετή [aretḗ]) adalah sebuah kelas teori etika normatif yang memperlakukan konsep kebajikan moral sebagai pusat etika. Etika kebajikan biasanya berlawanan dengan dua pemahaman besar lain dalam etika normatif, konsekuentialisme dan deontologi, yang menyatakan bahwa kebaikan datang dari sebuah tindakan (konsekuentialisme) dan konsep tugas moral (deontologi).

Baru-baru ini ada kebangkitan minat dalam etika kebajikan, khususnya dalam konteks pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan penelitian di Inggris tentang dampak mata pelajaran sekolah, termasuk Pendidikan Agama, terhadap pendidikan karakter dan pengembangan moral[2].

Catatan sunting

Referensi sunting

  1. ^ David Carr, Jan Steutel (eds.), Virtue Ethics and Moral Education, Routledge, 1999, p. 22.
  2. ^ Metcalfe, Jason; Moulin-Stożek (2020). "Religious education teachers' perspectives on character education". British Journal of Religious Education. 43 (3): 349–360. doi:10.1080/01416200.2020.1713049. 

Bacaan tambahan sunting

  • Crisp, Roger; Slote, Michael (1997). Virtue Ethics. Oxford: Oxford University Press. 
  • Hursthouse, Rosalind (1997). On Virtue Ethics. Oxford: Oxford University Press. 
  • Devettere, Raymond J. (2002). Introduction to Virtue Ethics. Washington, D.C.: Georgetown University Press. 
  • Taylor, Richard (2002). An Introduction to Virtue Ethics. Amherst: Prometheus Books. 
  • Darwall, ed., Stephen (2003). Virtue Ethics. Oxford: B. Blackwell. 
  • Swanton, Christine (2003). Virtue Ethics: a Pluralistic View. Oxford: Oxford University Press. 
  • Gardiner, ed., Stephen M. (2005). Virtue Ethics, Old and New. Ithaca: Cornell University Press. 
  • Russell, ed., Daniel C. (2013). The Cambridge Companion to Virtue Ethics. New York: Cambridge University Press. 
  • Virtue: Confucius and Aristotle by Jiyuan Yu

Pranala luar sunting