Eurojust merupakan singkatan dari The UE's Judicial Cooperation Unit atau Unit Kerja Hukum Peradilan Uni Eropa, adalah sebuah agensi atau organisasi di Uni Eropa yang dibentuk pada tahun 2002 untuk merangsang dan meningkatkan koordinasi penyelidikan dan penuntutan dikalangan otoritas peradilan yang kompeten dari negara anggota Uni Eropa ketika mereka berurusan dengan kejahatan lintas batas dan kejahatan yang terorganisasi yang melibatkan anggota-anggota Uni Eropa.[1] Eurojust memiliki kantor pusat di Den Haag, Belanda. Eurojust menjadi lembaga atau agensi yang menaungi jaksa di seluruh Uni Eropa.

Eurojust
Logo Eurojust
Informasi lembaga
Dibentuk06 Maret 2002 (2002-03-06)
Wilayah hukumUni Eropa
Kantor pusatDen Haag,  Belanda
Pegawai253 (2017)
Anggaran tahunan€ 41,5 juta (2020)
Pejabat eksekutif
  • Slowakia Ladislav Hamran, Presiden Eurojust
  • Yunani Nikolaos Panagiotopoulos, Direktur Administratif
Dasar hukum
Situs webwww.eurojust.europa.eu

Sejarah Eurojust

sunting
 
Kantor Pusat Eurojust di Den Haag, Belanda.

Dalam situs resmi Eurojust menyebutkan bahwa proses awal pembentukan badan kerja sama peradilan Uni Eropa ini, pertama kalinya diperkenalkan pada pertemuan Dewan Eropa di Tampere, Finlandia, pada 15 dan 16 Oktober 1999. Pada saat diskusi ini, dihadiri oleh kepala negara dan pemerintah negara-negara Uni Eropa. Pertemuan ini didedikasikan untuk mewujudkan wilayah Uni Eropa dapat menjamin sebuah kebebasan, keamanan dan keadilan, berdasarkan solidaritas dan perjuangan untuk melawan semua bentuk kejahatan.[2]

Untuk memperkuat perjuangan melawan kejahatan terorganisasi yang serius tersebut, Dewan Eropa dalam kesimpulannya di pasal 46, sepakat bahwa sebuah badan hukum (Eurojust) harus dibentuk. Di dalam agensi ini akan terdiri dari jaksa nasional, hakim, atau petugas polisi dengan kompetensi setara, terlepas dari masing-masing negara anggota, menurut ke sistem hukum mereka sendiri.[2] Dengan kata lain, sistem kerja agensi ini kelak akan diselaraskan atau disesuaikan dengan sistem penangan atau hukum yang berlaku dalam menangani kejahatan di negara masing-masing anggota Uni Eropa.

Lalu pada tanggal 14 Desember 2000, atas prakarsa Portugal, Prancis, Swedia dan Belgia, sebuah badan atau agensi kerjasama peradilan sementara dibentuk dan diberi nama Pro-Eurojust, yang pada saat itu beroperasi dari gedung Dewan Uni Eropa di Brussels. Badan inilah pelopor akan terbentuknya "Eurojust". Tujuan agensi ini adalah menjadi dewan jaksa penuntut dari semua negara anggota Uni Eropa,[2] di mana prinsip-prinsip Eurojust akan diuji coba kelayakannya apakah dapat membentuk suatu kerjasama yang akurat dalam mewujudkan tujuannya yakni melawan setiap tindak kejahatan.

Pro-Eurojust secara resmi mulai bekerja pada 1 Maret 2001 di bawah presidensi Swedia. Tepat setelah terjadinya serangan 9/11 tahun 2001di Amerika Serikat,[n 1][3] fokus badan ini semakin gencar untuk berperang melawan kejahatan terorisme. Semua negara anggota Uni Eropa bergerak intensif, mulai dari lingkup regional/nasional hingga tingkat internasional. Pro-Eurojust berfungsi sebagai katalisator untuk formalisasi,[2] menemukan upaya dan strategi melawan kejahatan tersebut.

Lalu pada awal tahun 2002, setelah kepresidenan Uni Eropa pindah ke Spanyol, sebuah sejarah penting Uni Eropa mencatat sejarah baru, dimana keputusan untuk melegalisasi Eurojust disahkan pada 28 Februari 2002. Kemudian, besaran anggaran operasional Eurojust dirilis pada bulan Mei 2002 dan berbagai aturan prosedur pelaksanaannya disepakati pada bulan Juni 2002.[2] Dengan keputusan inilah, nama Eurojust dipatenkan menjadi nama organisasi atau agensi peradilan negara-negara anggota Uni Eropa dalam melawan kejahatan global yang dapat memengaruhi stabililitas keamanan seluruh kawasan Uni Eropa.

Perkembangan Eurojust

sunting

Tanggal 29 April 2003, kantor Eurojust pindah ke Den Haag, Belanda. Tak lama setelah didirikan, Eurojust menghadapi tantangan untuk memperluas kekuatannya di Uni Eropa dengan mendirikan Perguruan Tinggi hingga mencapai 27 bangunan yang tercatat hingga tahun 2007.[2] Hal ini dilakukan supaya Eurojust memliki kekuatan Sumber Daya Manusia yang lebih kompeten dalam mewujudkan misi Eurojust.

Sejak itu, Eurojust telah aktif dalam melakukan negosiasi perjanjian kerjasama dengan negara-negara ketiga dan lembaga-lembaga Uni Eropa lainnya, yang memungkinkan adanya kerjasama dalam pertukaran informasi peradilan dan data pribadi tentang berbagai kasus kejahatan di Uni Eropa. Perjanjian kerjasama ini disepakati diantaranya oleh Norwegia, Islandia, Amerika Serikat, Kroasia, OLAF, Swiss, dan bekas Republik Yugoslavia, Makedonia.[2] Selain perjanjian kerjasama, Eurojust juga memelihara jaringan konektivitas hingga ke seluruh dunia. Sejak 2002, Eurojust telah berkembang pesat dan memiliki tugas operasional yang bagus dan terlibat dalam kerjasama peradilan di Eropa.

Seiring berkembangnya agensi ini, Eurojust melakukan revisi dibeberapa peraturannya. Pada bulan Juli 2008, di bawah presidensi Prancis, Dewan Eropa menyetujui keputusan Dewan tentang penguatan Eurojust, yang diratifikasi pada bulan Desember 2008 dan diterbitkan pada 4 Juni 2009. Tujuan keputusan yang baru ini adalah untuk meningkatkan kemampuan operasional Eurojust, meningkatkan pertukaran informasi antara pihak yang berkepentingan, memfasilitasi dan memperkuat kerja sama antara otoritas nasional anggota dan Eurojust, dan memperkuat serta menjalin hubungan yang lebih erat dengan mitra kerja dan negara ketiga.[2]

Dalam pembaharuan peraturan tentang Eurojust tercantum dalam Perjanjian Lisabon, yaitu dalam Bab 4, pasal 85 dan pasal 86. Dalam pasal 85 menyebutkan misi utama Eurojust yakni: Untuk mendukung dan memperkuat koordinasi dan kerja sama antara penyelidik nasional dan pihak penuntut yang berhubungan untuk melawan kejahatan serius yang dapat memengaruhi dua atau lebih negara anggota. Sedangkan pasal 86 menyatakan bahwa: Untuk memerangi kejahatan yang memengaruhi kepentingan keuangan Perhimpunan dan Dewan, maka akan diselesaikan dengan cara mengadopsi sebuah peraturan yang sesuai dengan prosedur legislatif khusus, dimana dapat membentuk sebuah Kantor Kejaksaan Eropa dari Eurojust.[2] Hingga saat ini, agensi ini masih aktif beroperasi.

Misi Eurojust

sunting

Misi Unit kerja hukum peradilan Uni Eropa (Eurojust) ialah mendukung koordinasi peradilan dan kerja sama antara otoritas nasional dalam memerangi kejahatan terorganisir yang serius yang memengaruhi lebih dari satu negara Uni Eropa.[4] Eurojust mengkoordinasi investigasi dan penuntutan yang melibatkan setidaknya 2 negara dalam menyelesaikan konflik ||yurisdiksi]] dengan memfasilitasi penerapan sistem Penahanan Eropa dan perintah penyitaan dan pembekuan di tempat kejadian perkara. Untuk melakukan ini, Eurojust mengadakan rapat koordinasi dana dan memberikan masukan ahli untuk tim investigasi gabungan (JIT).[4] selain itu, Eurojust juga menjadi tuan rumah sekretariat Jaringan Yudisial Eropa, Jaringan Tim Investigasi Gabungan, dan Jaringan untuk penyelidikan dan penuntutan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang (Genocide Network).[4]

Meskipun tujuan dibentuknya Eurojust adalah untuk melawan semua bentuk kejahatan, namun Eurojust tidak diperkenankan untuk melakukan penyelidikan ataupun juga memberi hukuman kepada pelaku atas kejahatan tersebut. Eurojust hanya bertugas untuk mengkoordinasikan investigasi dan penuntutan antara negara anggota Uni Eropa ketika menangani kejahatan lintas batas. Mereka membantu penyelidikan dan penuntutan antara negara anggota yang meminta bantuan ataupun dengan negara non-anggota Uni Eropa dimana ada perjanjian kerjasama antar negara tersebut.

Beriku ini adalah secara rinci tugas-tugas yang dilakukan oleh Eurojust sebagai agansi melawan kejahatan di Uni Eropa, yakni:[5]

  • Eurojust dapat meminta pihak yang berwenang di negara-negara anggota untuk menyelidiki atau mengadili tindakan tertentu (Eurojust hanya meminta salah satu negara anggota atau yang diperkirakan terlibat untuk menyelidiki kasus tersebut), barulah kemudian dibentuk tim investigasi gabungan atas masalah tersebut. Dalam hal ini, negara yang bersangkutan harus memberikan informasi hasil investigasi kepada Eurojust;
  • Eurojust memastikan bahwa negara-negara anggota saling berbagi informasi satu sama lain tentang investigasi itu;
  • Eurojust membantu negara anggota dalam memastikan adanya koordinasi atau meningkatkan kerjasama;
  • Eurojuat bekerja sama dan berkonsultasi dengan Jaringan Yudisial Eropa;[6]
  • Eurojust membantu Europol, memberikan pendapat berdasarkan analisis Europol terhadap kasus tersebut;
  • Eurojust juga memberi bantuan logistik untuk para penerjemah, interpretasi dan para koordinasi untuk setiap diadakannya pertemuan;
  • Eurojust meminta otoritas negara anggota untuk mengambil langkah-langkah investigasi khusus atau tindakan lain yang dapat dibenarkan demi kelanjutan penyelidikan atau penuntutan;
  • Eurojust memberi bantuan penyelidikan dan penuntutan terkait otoritas yang berkompeten dari hanya satu negara anggota, baik salah satu dari anggota Uni Eropa sendiri ataupun satu negara di luar Uni Eropa. Tim-tim seperti itu dibuat atas persetujuan dua atau lebih pihak yang terlibat untuk tujuan tertentu dan waktu terbatas untuk melakukan investigasi kriminal di satu atau lebih negara anggota.[7]

Kebijakan Eurojust

sunting

Melawan Perdagangan Manusia

sunting
 
Michele Coninsx, Presiden Eurojust

Dalam Proyek Strategis Eurojust tahun 2012 - 2016, diadakan sebuah konferensi yang bertajuk "Bekerja bersama menuju pemberantasan perdagangan manusia: Jalan Menuju Maju".[8] Ini menjadi bagian dari Hari Anti-Perdagangan Eropa ke-6 pada 18 Oktober 2012. Michèle Coninsx, selaku Presiden Eurojust, mempresentasikan "Proyek Strategis Eurojust" dan Rencana Tindakan terhadap tindakan perdagangan ilegal tahun 2012 - 2016. "Proyek Strategis Eurojust" mempertimbangkan tindakan yang diusulkan dalam Komunikasi Komisi tentang Strategi Uni Eropa, komitmen Eurojust yang telah dihasilkan dari Hari Anti-Perdagangan Eropa ke-5.[8]

Rencana Aksi Eurojust menguraikan enam prioritas untuk Eurojust 2012 - 2016:[8]
1. Meningkatkan pertukaran informasi untuk mendapatkan gambaran intelijen yang lebih baik di tingkat Uni Eropa di tentang kasus perdagangan;
2. Meningkatkan jumlah pendeteksian, penyelidikan bersama dan penuntutan dalam kasus perdagangan manusia ( Trafficking Human in Beinhs (THB)) dan meningkatkan kerja sama peradilan di bidang ini;
3. Meningkatkan mekanisme koordinasi, terutama untuk pelatihan, keahlian dan kegiatan operasional;
4. Meningkatkan kerja sama dengan negara-negara ketiga dalam kasus THB;
5. Menggunakan pendekatan alternatif untuk memerangi perdagangan manusia;
6. Mengganggu arus uang kriminal dan pemulihan aset dalam kasus THB.

Melawan Kejahatan Terorganisir

sunting

Dalam konteks investigasi dan penuntutan kasus terkait dua atau lebih negara anggota, tujuan Eurojust adalah untuk merangsang dan meningkatkan koordinasi antara otoritas nasional masing-masing, dengan mempertimbangkan setiap permintaan yang datang dari otoritas yang berkompeten dari negara anggota dan informasi apa pun yang diberikan oleh badan yang kompeten harus sesuai dengan kebajikan ketentuan yang telah diadopsi dari kerangka Perjanjian (Jaringan Yudisial Eropa dalam masalah kriminal, Europol, dan OLAF).[1]

Tujuan lain dari Eurojust adalah untuk meningkatkan kerja sama antara pihak yang berwenang, khususnya dalam memfasilitasi pelaksanaan bantuan hukum timbal balik tingkat internasional. Eurojust juga mendukung pihak yang berwenang untuk meningkatkan efektivitas penyelidikan dan tuntutan terhadapa kasus yang dihadapi.[1] Hal ini tentu dapat membantu penyelidikan dan penuntutan antara negara anggota dan negara non-anggota atau negara anggota dan komisi, khususnya tentang pelanggaran pidana yang efek dari kejahatan itu dapat memengaruhi kepentingan keuangan Uni Eropa. Kejahatan serius lainnya yang juga sering terjadi seperti perdagangan ilegal obat terlarang, pencucian uang, kejahatan yang terkait dengan zat nuklir dan radioaktif, penyelundupan imigran gelap atau perdagangan manusia, pembunuhan, cedera tubuh yang berat, perdagangan organ dan jaringan tubuh manusia, penculikan ataupun penyanderaan, rasisme dan xenofobia.

Beban kerja Eurojust

sunting

Sejak awal dibentuknya Eurojust, agensi ini dianggap sangat membantu dalam menangani berbagai kasus di Uni Eropa. Eurojust sendiri telah menangani 202 kasus, itu hanya pada tahun 2002 saja. Pada 2016, negara-negara anggota Uni Eropa mendapatkan bantuan Eurojust dalam menangani 2.306 kasus baru. Mayoritas kasus-kasus tersebut melibatkan dua negara anggota; bahkan pada tahun 2010, seperlima dari kasus tersebut melibatkan tiga atau lebih negara. Eurojust juga mengatur 249 pertemuan koordinasi antara negara dan badan-badan Uni Eropa. Maka setiap tahunnya, kasus yang ditangani mencapai 250 kasus.[9]

Pada Juli 2015 lalu, Michele Coninsx (kepala Badan Kerjasama Hukum Uni Eropa Eurojust) mengatakan bahwa perahu-perahu yang membawa para migran melintasi Laut Tengah menuju ke Eropa juga turut serta membawa para anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).[10] Informasi yang diperolehnya itu adalah bagian dari upaya lembaganya membantu negara-negara Uni Eropa merespon imigrasi ilegal, penyelundupan manusia, terorisme dan kejahatan siber.[10]

Namun Coninsx menegaskan, kelompok semacam ISIS juga menggunakan uang dari hasil penyelundupan manusia untuk mendanai kegiatan mereka.[10] Dan Eurojust, adalah satu dari beberapa organisasi Uni Eropa yang digerakkan untuk menghentikan operasi para penyelundup manusia itu.[10][n 2]

Kerjasama Eurojust

sunting

Eurojust memiliki perjanjian kerja sama dengan banyak lembaga. Lembaga dan mitra Uni Eropa terkait, dan dengan organisasi internasional termasuk: Jaringan Yudisial Eropa Kantor Polisi Eropa (Europol), Kantor Anti-Penipuan Eropa (OLAF), Badan Eropa untuk Pengelolaan Kerjasama Operasional di Perbatasan Eksternal dari Negara Anggota Uni Eropa (Frontex), Pusat Pengawasan Eropa untuk Narkoba dan Kecanduan Narkoba (EMCDDA) Perguruan Tinggi Kepolisian Eropa (CEPOL) Jaringan Pelatihan Yudisial Eropa (EJTN), Badan Hak Fundamental (FRA), dan Interpol Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).[9]

Struktur Eurojust

sunting

Struktur badan pembuat kebijakan Eurojust terdiri dari satu jaksa senior atau hakim dari masing-masing negara Uni Eropa. Masing-masing anggota nasional ini bertanggung jawab atas negara masing-masing. Pemerintahan dipimpin oleh seorang Direktur Administratif. Ada juga Petugas Perlindungan Data, yang bekerja secara independen dari Direktur Administrasi.[9]

Anggaran dan Keuangan Eurojust

sunting

Berdasarkan laporan Eurojost tahun 2017, anggaran dana Eurojust mencapai € 47,8 juta, jauh meningkat dibanding tahun 2016 dan 2015, yakni € 43,7 juta dan € 33,8 juta.[11] Sementara pada tahun 2020, anggaran Eurojust sebanyak € 41,5 juta, naik dibanding anggaran tahun 2019 sebanyak € 38,7 juta.[12] Dari setiap kasus yang ditangani, Eurojust akan mendapatkan bantuan dana dari setiap kasus tersebut.

Tahun Anggaran Staff
2015 € 33,8 juta 246 staff
2016 € 45,7 juta 245 staff
2017 € 47,8 juta 243 staff
2018 € 38,3 juta 243 staff
2019 € 38,7 juta 243 staff
2020 € 41,5 juta 243 staff

Lihat Juga

sunting

Catatan Kaki

sunting
  1. ^ Tanggal 9 November 2001 atau "9/11" dikenal sebagai hari mencekam bagi warga Amerika Serikat di New York, dimana telah terjadi serangan teroris dengan bentuk serangan bom yang sasarannya adalah gedung World Trade Center (WTC) yang menewaskan sekitar 3.000 korban jiwa. Kejahatan ini dilakukan oleh kelompok teroris.
  2. ^ Dalam wawancara, Michele Coninsx mengungkapkan: Kami akan mengejar para kriminal ini. Kami akan menelusuri jejak uangnya. Ini adalah kondisi yang harus diwaspadai karena kami menemukan bahwa hasil penyelundupan manusia itu juga digunakan untuk mendanai terorisme. Di sisi lain penyelundupan manusia ini digunakan untuk sarana infiltrasi anggota ISIS (ke Eropa).

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "What is Eurojust?". e-justice.europa.eu. Diakses tanggal 15 Juni 2018. 
  2. ^ a b c d e f g h i "History of Eurojust". Eurojust. Diakses tanggal 25 Mei 2018. 
  3. ^ Saju, Pascal S Bin (ed.). "16 Tahun Serangan "9/11": WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?". Kompas.com. 
  4. ^ a b c "Eurojust". European Commission. Diakses tanggal 15 Juni 2018. 
  5. ^ Maylis Labayle; Hans G. Nilsson (2010). "The Role and organisation of Eurojust: added value for judicial co-operation in criminal matters". Dalam Jörg Monar. The institutional dimension of the European Union’s Area of Freedom, Security and Justice. Brussels: Peter Lang. ISBN 978-90-5201-615-3. 
  6. ^ "Eurojust Decision Art. 6 and 7". Diakses tanggal 14 September 2021. 
  7. ^ "Eurojust Decision Art. 6". Diakses tanggal 14 September 2021. 
  8. ^ a b c "Eurojust Stategic Project and Action Plain Against THB 2012-2016". www.ec.eurpa.eu. Diakses tanggal 15 Juni 2018. 
  9. ^ a b c "How it Works?". European Commission. Diakses tanggal 15 Juni 2018. 
  10. ^ a b c d Hardoko, Ervan (ed.). "Uni Eropa: Perahu Migran Afrika Bawa Anggota ISIS ke Eropa". Kompas.com. Diakses tanggal 14 Juni 2018. 
  11. ^ "Eurojust Budget 2018" (PDF). www.eurojust.europa.eu. Diakses tanggal 15 Juni 2018. 
  12. ^ "Eurojust Budget 2020" (PDF). www.eurojust.europa.eu. Diakses tanggal 14 September 2021.