F
Alfabet Latin dasar ISO |
---|
AaBbCcDdEeFfGgHhIiJjKkLlMmNnOoPpQqRrSsTtUuVvWwXxYyZz |
F adalah huruf Latin ke-6. Namanya dalam bahasa Indonesia adalah ef (dibaca ɛf). Huruf ini sering digunakan untuk menandai bunyi konsonan geser bibir-gigi nirsuara.
Sejarah
suntingProto-Semitik waw → | Fenisia waw → | Yunani Kuno digama → | Yunani Modern digama → | Etruria F → | Latin Modern F |
---|---|---|---|---|---|
Asal usul huruf F bermula dari huruf Semit vâv yang melambangkan bunyi /v/, dan kemungkinan mulanya menggambarkan "kait" atau "gada". Huruf vâv mungkin juga terbentuk berdasarkan suatu hieroglif Mesir, yang menggambarkan "gada":
|
Bentuk huruf Fenisia waw diserap ke dalam huruf Yunani sebagai huruf vokal, upsilon (yang menyerupai keturunannya, huruf Y, tetapi juga menjadi leluhur huruf-huruf U, V, dan W); dan juga dalam satu bentuk lain, yaitu huruf konsonan digamma yang menyerupai huruf F Romawi, tetapi diucapkan /w/ seperti dalam bahasa Fenisia. Kemudian, fonem /w/ tersebut pudar dari bahasa Yunani, lalu fungsi digamma sebagai angka saja.
Dalam bahasa Etruska, F juga diucapkan /w/. Pada akhirnya orang Etruska mengemukakan satu inovasi yaitu menggunakan dwihuruf FH untuk bunyi /f/, dan huruf F mewakili fonem /f/ saat orang Romawi menyerapnya (karena mereka sudah meminjam huruf U dari huruf Yunani upsilon untuk bunyi /w/). Huruf phi (Φ φ) juga menyamai bunyi /f/ dalam bahasa Yunani.
Huruf kecil f tidak boleh diidentikkan dengan huruf ſ, yaitu s panjang yang digunakan pada zaman dahulu. Contohnya, "sinfulness" ditulis "ſinfulneſs" apabila memakai huruf s panjang. Kegunaan huruf s panjang memudar menjelang akhir abad ke-19, kemungkinan untuk menghindari kekeliruan dengan huruf f.
Kode komputasi
suntingAlfabet fonetik NATO | Kode Morse |
Foxtrot |
Bendera isyarat | Semafor | Braille |
Titik kode | Huruf besar F |
Huruf kecil f | |
---|---|---|---|
Unicode | U+0046 | U+0066 | |
ASCII | Desimal | 70 | 102 |
Biner | 01000110 | 01100110 | |
EBCDIC | 198 | 134 |