Foliasi (geologi)
Foliasi di geologi mengacu pada perlapisan berulang di batuan metamorf.[1] Setiap lapisan dapat setipis selembar kertas hingga setebal satu meter.[1] Kata foliasi berasal dari bahasa latin folium yang berarti "daun", dan mengacu pada struktur planar berlembar.[1] Foliasi disebabkan oleh gaya geser (tekanan yang mendorong bagian - bagian berbeda dari batuan dari berbagai arah ), atau tekanan diferensial . Lapisan - lapisan tersebut berbentuk sejajar dengan arah gaya geser, atau tegak lurus arah tekanan terbesar. Batuan metamorf non-foliasi biasanya terbentuk akibat terrkena tekanan diferensial atau gaya geser yang tidak begitu signifikan pada batuan.[1] Foliasi biasa ditemukan di batuan yang dibentuk akibat metamorfisme regional yang umum di formasi sabuk pegunungan (sabuk orogenik)
Artikel ini perlu diterjemahkan ke bahasa Indonesia. |
Secara teknis, foliasi adalah setiap bidang planar tertekan pada batuan. Batuan mengalami foliasi . seperti metamorfisme prograde pada batulumpur, batusabak, filit, sekis, dan gneis. Belahan slatey yang umum pada batusabak terjadi akibat orientasi mikroskopik dari kristal - kristal filosilikat. Pada gneis, foliasi biasanya digambarkan sebagai pita - pita yang tersusun akibat segregasi fase - fase mineral.
Referensi
sunting- ^ a b c d Marshak, Stephen, Essentials of Geology, W. W. Norton 3rd Ed, 2009 ISBN 978-0-393-19656-6
Daftar Bacaan
sunting- Blatt, Harvey and Tracy, Robert J.; 1996, Petrology: Igneous, Sedimentary, and Metamorphic, 2nd ed., p. 359-360, W. H. Freeman, ISBN 0-7167-2438-3
- Vernon, Ron H., 2004, A Practical Guide to Rock Microstructure, Oxford University Press, Oxford. ISBN 0-521-89133-7