Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur atau fotografi bangunan adalah hasil karya fotografi yang menampilkan tidak hanya kepentingan dokumentasi, tetapi juga estetika dalam segi arsitektural, seni, ekspresi, komunikasi, etika, imajinasi, abstraksi, realita, emosi, harmoni, drama, waktu, kejujuran, serta dimensi yang tersirat. Fotografi arsitektur harus menempatkan komposisi objek pada posisi tepat.

contoh fotogarfi arsitektur

Jenis fotografi arsitektur

sunting

Pemandangan dari Jendela di Gras oleh Nicéphore Niépce, juga merupakan foto arsitektur pertama, seperti itu foto bangunan.

Fotografi eksterior

sunting

Fotografi eksterior adalah pemotretan yang bertujuan untuk memotret tampilan luar bangunan. Eksterior menggambarkan detail tampilan luar dari bangunan itu sendiri. Menggambarkan keindahan dari seni gedung, jembatan, dan lainnya yang dibuat oleh manusia.[1]

Fotografi interior

sunting

Fotografi interior adalah merekam berbagai bentuk bagian dalam bangunan. Fotografi interior lebih memfokuskan pada detail dalam ruangan dan dapat menampilkan keindahan dan kemewahan dari tatanan ruang. Interior fotografi arsitektur juga dapat dilakukan dengan cahaya ambient yang masuk melalui jendela dan skylight, serta perlengkapan pencahayaan interior. Fotografer arsitektur sering menggunakan pencahayaan tambahan untuk meningkatkan pencahayaan di dalam bangunan.

Beberapa aspek yang harus diperhatikan saat memotret interior menurut Chris Humphreys yaitu:

  • Memotret secara persegi, memperhatikan titik vertikal dan horizontal (perspektif garis).
  • Memotret dari atas ke bawah untuk memberikan kedalaman gambar.
  • Pencahayaan merupakan elemen utama dalam menentukan hasil yang bagus, terdiri dari cahaya ambient dan fitur paparan.
  • Kontras tinggi pada kecerahan sinar yang menyorot pada jendela.
  • Warna yang dihasilkan dari campuran cahaya alami dan cahaya buatan.
  • Bingkai pada arsitektur dapat membingkai pandangan eksternal dari dalam bangunan.
  • Mencari sesuatu yang tidak terduga dalam memotret interior bangunan.
  • Kedalaman ruang merupakan memfokuskan pada bagian tertentu dari sebuah gambar untuk menciptakan suasana.
  • Memotret ruang ke ruang untuk kesan misterius dengan pencahayaan dalam ruangan.
  • Reflektif dapat membuat interior hidup.
  • Memotret interior dengan lurus ke atas.
  • Memotret secara alami bangunan dengan cahaya alami pada waktu yang berbeda dalam sehari

Fotografi detail arsitektur

sunting

Fotografi detail arsitektur merupakan potret dari bagian-bagian tertentu yang dianggap istimewa atau menonjol dari sebuah bangunan. Tidak setiap bangunan memiliki keindahan saat diambil secara keseluruhan; kadang kala detail dari bangunan itu sendiri bisa dijadikan suatu karya yang mengagumkan. Fotografi detail pada arsitektur hanya memotret bagian bangunan yang menonjol saja, dengan teknik tertentu. Foto yang dihasilkannya pun memiliki unsur-unsur seni yang dapat memukau setiap yang melihatnya karena foto tersebut unik dan hanya mengandung bentuk-bentuk yang aneh.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Architectural Photography - Fotografiana". fotografi.upi.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 2023-01-31.