Kubung sunda
Kubung sunda, kubung malaya,[2] kubung pelanduk atau kubung tando (Galeopterus variegatus) adalah satu dari dua jenis kubung yang masih ada di dunia; jenis kubung yang lain adalah kubung filipina yang hanya ditemukan di Filipina. Kubung sunda ditemukan di kawasan Asia Tenggara mulai dari Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia.[3] Dua spesies lain dari genus Dermotherium hanya tinggal ditemukan fosilnya.
Kubung Sunda | |
---|---|
Kubung sunda, Galeopterus variegatus dari P. Langkawi | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Mammalia |
Ordo: | Dermoptera |
Famili: | Cynocephalidae |
Genus: | Galeopterus |
Spesies: | G. variegatus
|
Nama binomial | |
Galeopterus variegatus (Audebert, 1799)
| |
Agihan kubung sunda | |
Sinonim | |
|
Pengenalan
suntingUkuran panjang tubuh hingga kepalanya, antara 344-375 mm. Panjang ekornya 241–245 mm. Kaki belakangnya 65–73 mm. Sedangkan bobotnya 925-1.300 g.[2]
Umumnya kubung sunda berwarna abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih, tetapi ada pula yang berwarna tengguli atau berulas tengguli bebercak-bercak. Di antara kaki-kakinya dan ekornya terbentang suatu selaput kulit (patagium) yang digunakannya untuk melayang di udara.[2]
Kebiasaan
suntingMeskipun dalam bahasa Inggris disebut Sunda flying lemur atau Malayan flying lemur, kubung bukanlah termasuk jenis lemur dan tidak memiliki kemampuan terbang, melainkan ia meluncur dan melayang saat melompat di antara pepohonan. Hewan ini menghabiskan waktunya di pepohonan, aktif di waktu malam, dan makan bagian tumbuhan yang lunak seperti daun muda, tunas, bunga dan buah.[3] Ia juga diketahui memakan getah kayu-kayuan, dan terkadang aktif di pagi dan sore hari.[2]
Setelah mengandung selama 60 hari, seekor anaknya yang dilahirkan dibawa di perut ibunya digendong dalam selaput kulitnya yang besar.[3]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Audebert, J.-B. 1799. Histoire naturelle des singes et des makis: 37. Paris: Chez Desray, Libraire.
- ^ a b c d Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam: 175, LG 19. Bogor: WCS-IP, The Sabah Society & WWF Malaysia.
- ^ a b c ZipCodeZoo: Malayan Flying Lemur Diarsipkan 2007-09-30 di Wayback Machine..