Gaochang (Hanzi: ; Pinyin: Gāochāng), juga dinamakan Qara-hoja, Kara-Khoja, atau Karahoja (قاراغوجا dalam Uighur), adalah situs sebuah kota oasis kuno yang dibangun di sabuk utara Gurun Taklamakan yang keras di Xinjiang, Tiongkok. Situs ini dikenal juga dalam beberapa jurnal dengan nama Chotscho, Khocho, Qocho, atau Qočo. Pada masa dinasti Yuan dan Ming, Gaochang disebut sebagai "Halahezhuo" () (Qara-khoja) dan Huozhou.

Gaochang
قاراغوجا
高昌
Stupa Buddhis di reruntuhan Gaochang
Gaochang di Xinjiang
Gaochang
Lokasi di Xinjiang
LokasiXinjiang, Tiongkok
Koordinat42°51′10″N 89°31′45″E / 42.85278°N 89.52917°E / 42.85278; 89.52917Koordinat: 42°51′10″N 89°31′45″E / 42.85278°N 89.52917°E / 42.85278; 89.52917
Catatan situs
KondisiDalam reruntuhan

Sebagai sebuah pusat perdagangan yang sibuk, Gaochang merupakan tempat perhentian untuk pedagang yang melakukan perjalanan di Jalur Sutra. Kota ini dihancurkan dalam perang pada abad ke-14 dan reruntuhan istana tua serta dalam dan luar kota masih dapat dilihat sekarang ini. Reruntuhan tersebut terletak 30 km sebelah tenggara dari kota Turpan saat ini.[1] Di dekat Gaochang terdapat situs Perkuburan Astana.

Sejarah sunting

 
Lokasi Gaochang (dekat Turpan) pada Jalur Sutra

Kerajaan Jushi dan dalam kekuasaan Tiongkok sunting

Bangsa terawal yang diketahui mendiami wilayah ini adalah Gushi (atau Jushi). Kawasan sekitar Turfan pada masa dinasti Han (206 SM - 220 M) digambarkan sebagai dihuni oleh Jūshī, sementara kontrol atas kawasan tersebut goyah antara Tiongkok dan Xiongnu.

Gaochang dibangun pada abad ke-1 SM, merupakan sebuah situs penting sepanjang Jalur Sutra, yang memainkan peranan kunci sebagai pusat transportasi di Tiongkok Barat. Pada tahun 327, Komanderi Gaochang (Hanzi: ; Pinyin: jùn) dibentuk oleh Liang Sebelumnya di bawah penguasa Tiongkok Han Zhang Gui. Pihak Tiongkok mendirikan koloni/garnisun militer dan mengatur lahan menjadi beberapa divisi. Kolonis Tionghoa Han dari daerah Hexi dan dataran tengah juga menetap di wilayah tersebut.[2]

Setelah jatuhnya Dinasti Jin Barat, Tiongkok utara terpecah menjadi beberapa negara, termasuk negara oasis Asia Tengah.[3] Gaochang pernah diperintah oleh Liang Sebelumnya, Qin Sebelumnya, dan Liang Utara sebagai bagian dari Komanderi. Pada tahun 383, Jenderal Lu Guang dari Qin Sebelumnya menguasai daerah tersebut.[4]

Pada tahun 439, sisa-sisa Liang Utara, yang dipimpin oleh Juqu Wuhui dan Juqu Anzhou, melarikan diri ke Gaochang di mana mereka akan memegang kekuasaan sampai tahun 460 ketika mereka ditaklukkan oleh Kekhanan Rouran (yang mana beberapa sarjana yakin merupakan asal Avar).[5]

Referensi sunting

  1. ^ "The Silk Road". ess.uci.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-15. Diakses tanggal 2007-09-21. 
  2. ^ Ahmad Hasan Dani, ed. (1999). History of civilizations of Central Asia, Volume 3. Motilal Banarsidass Publ. hlm. 304. ISBN 81-208-1540-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal May 17, 2011. 
  3. ^ Jacques Gernet (1996). A history of Chinese civilization. Cambridge University Press. hlm. 186. ISBN 0-521-49781-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 17 May 2011. 
  4. ^ Society for the Study of Chinese Religions (U.S.), Indiana University, Bloomington. East Asian Studies Center (2002). Journal of Chinese religions, Issues 30-31. the University of California: Society for the Study of Chinese Religions. hlm. 24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal May 17, 2011. 
  5. ^ Jacques Gernet (1996). A history of Chinese civilization. Cambridge University Press. hlm. 200. ISBN 0-521-49781-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 17 May 2011.