Garda Swiss

kesatuan militer

Garda Swiss Kepausan (biasa disebut Garda Swiss Sri Paus atau Garda Swiss; bahasa Latin: Pontificia Cohors Helvetica;[3] bahasa Italia: Guardia Svizzera Pontificia; Jerman: Päpstliche Schweizergarde; Prancis: Garde suisse pontificale; bahasa Romansh: Guardia svizra papala) adalah unit pasukan kehormatan dan angkatan bersenjata minor yang dikelola oleh Takhta Suci yang melindungi Sri Paus dan Istana Apostolik di dalam wilayah Kota Vatikan. Dibentuk pada tahun 1506 oleh Paus Yulius II, Garda Swiss Kepausan merupakan salah satu unit militer tertua yang masih beroperasi.[4]

Garda Swiss Kepausan
bahasa Latin: Pontificia Cohors Helvetica
bahasa Italia: Guardia Svizzera Pontificia
Jerman: Päpstliche Schweizergarde
Prancis: Garde suisse pontificale
bahasa Romansh: Guardia svizra papala
Bendera Garda Swiss Kepausan dari Paus Fransiskus di bawah komando Christoph Graf (2015 hingga sekarang)[1]
Aktif1506–1527
1548–1798
1800–1809
1814–sekarang[2]
Negara
AliansiSri Paus
Tipe unitAngkatan darat
PeranPengawalan dekat, Pasukan kehormatan
Jumlah personel135 laki-laki
MarkasKota Vatikan
Pelindung
MotoAcriter et Fideliter
"Teguh dan Setia"
WarnaMerah, kuning, dan biru
Ulang tahun6 Mei[2]
Pertempuran
Tokoh
Panglima SeremonialPaus Fransiskus
Komandan Garda SwissChristoph Graf
Wakil KomandanPhilippe Morard

Sejarah sunting

 
Anggota Garda Swiss pada masa Paus Pius VII, sekitar tahun 1811, oleh Hortense Haudebourt-Lescot

Garda Swiss Sri Paus (Bahasa Inggris: The Corps of the Pontifical Swiss Guard; Bahasa Jerman: Schweizergarde; Bahasa Italia: Guardia Svizzera Pontificia; Bahasa Latin: Pontificia Cohors Helvetica atau Cohors Pedestris Helvetiorum a Sacra Custodia Pontificis) sebagai bagian dari militer Vatikan adalah sebuah pengecualian dari undang-undang Swiss tahun 1874 dan 1927. Pasukan ini adalah sebuah kesatuan kecil yang bertanggung-jawab terhadap keamanan gedung-gedung di Vatikan, jalur masuk ke kota Vatikan dan keselamatan Paus. Bahasa resmi mereka adalah Bahasa Jerman.

Sejarah Garda Swiss di Vatikan bermula pada abad ke-15. Paus Siktus IV (1471-1484) sebelumnya telah membuat aliansi dengan Konfederasi Swiss dan membangun banyak barak di Via Pellegrino setelah memprediksi kemungkinan menggunakan jasa tentara bayaran Swiss. Pakta tersebut diperbarui oleh Paus Innosentius VIII (1484-1492) untuk menggunakan jasa mereka melawan Adipati Milan. Paus Aleksander VI (1492-1503) kemudian juga menggunakan jasa tentara bayaran Swiss selama aliansi mereka dengan raja Prancis.

Pada era Borgias, atau era di mana keluarga Borgia menguasai kepemimpinan Gereja, perang di Italia mulai berkecamuk di mana tentara-tentara bayaran Swiss menjadi pasukan garis depan tetap bagi faksi-faksi yang bertikai - kadang-kadang untuk Prancis dan kadang-kadang untuk pihak Gereja atau Kekaisaran Romawi Suci. Para tentara bayaran ini bergabung ketika mereka mendengar bahwa Raja Charles VIII dari Prancis akan menyatakan perang terhadap Napoli. Di antara peserta dalam perang Prancis-Napoli adalah Kardinal Giuliano della Rovere (bakal menjadi Paus Julius II tahun 1503-1513), yang memiliki hubungan baik dengan orang-orang Swiss setelah menjadi Uskup Lausanne beberapa tahun sebelumnya. Usaha untuk menjatuhkan Napoli ini gagal karena, salah satunya, adalah beberapa aliansi baru yang dibentuk oleh Paus Alexander VI untuk melawan pasukan Prancis.

Ketika Kardinal della Rovere menjadi Paus Julius II pada tahun 1503, ia meminta Dewan Swiss untuk menyediakan sebuah korps tetap berkekuatan 200 tentara bayaran Swiss untuk menjadi pengawalnya. Pada bulan September 1505, kontingen pertama sejumlah 150 tentara memulai perjalanan mereka menuju Roma, di bawah komando Kaspar von Silenen. Mereka memasuki pintu gerbang Vatikan pada tanggal 22 Januari 1506 - tanggal yang dijadikan hari lahir Garda Swiss Sri Paus.

"Rakyat Swiss melihat situasi Gereja Tuhan - Ibu Iman Kristiani yang menyedihkan, dan sadar bagaimana besarnya bahaya dan malapetaka yang bisa dilancarkan tanpa ampun oleh tirani manapun yang rakus akan harta dunia pada Ibu Semua Iman Kristiani ini", begitu pernyataan Ulrich Zwingli, seorang Swiss beragama Katolik yang belakangan menjadi seorang reformis Protestan.

Paus Julius II kemudian menganugerahi Garda Swiss ini dengan gelar "Pembela Kemerdekaan Gereja".

Keanggotaan sunting

 
Upacara pengambilan sumpah di Aula Audiens Paulus VI (6 Mei 2013).

Para tentara Garda Swiss ini haruslah pria beragama Katolik, belum menikah, memiliki kewarganegaraan Swiss, telah menyelesaikan pendidikan dasar militer dari Angkatan Bersenjata Swiss, dan dapat memperoleh sertifikat kelakuan baik. Para calon pasukan ini haruslah minimal memiliki sebuah diploma profesional atau lulus SMA, berusia antara 19 hingga 30 tahun, dan memiliki tinggi badan minimal 174 cm.

Semua calon yang memiliki kualifikasi tersebut harus mendaftarkan diri untuk bisa dipilih menjadi anggota pasukan elit tersebut. Bila dipilih, anggota-anggota baru disumpah di setiap tanggal 6 Mei di Lapangan San Damaso (Bahasa Italia: Cortile di San Damaso) di Vatikan. Tanggal 6 Mei adalah hari peringatan peristiwa Jatuhnya Roma Tahun 1527. Pastor dari Garda Swiss akan membaca sumpah dengan lantang dalam bahasa para pasukan tersebut (mayoritas berbahasa Jerman, beberapa berbahasa Prancis, sedikit berbahasa Italia):

(dalam Bahasa Jerman)

(translasi bebas Bahasa Indonesia)

Ketika namanya dipanggil, tiap anggota Garda Swiss yang baru mendekatkan diri pada bendera Garda Swiss dan memegang kain bendera dengan tangan kirinya. Ia kemudian mengangkat tangan kanannya dengan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengahnya diacungkan sebagai seimbol dari Trinitas, dan mengucapkan:

(dalam Bahasa Jerman)

(translasi bebas Bahasa Indonesia)

Masa tugas anggota Garda Swiss Sri Paus adalah antara 2 hingga 25 tahun.

Seragam sunting

 
Pakaian seragam lengkap dengan mengenakan baret hitam (potret 2010).

Seragam resmi mereka berwarna biru, merah, oranye dan kuning dengan penampilan gaya Masa Pencerahan (Renaissance) yang sangat unik. Salah satu anggapan yang salah yang sering terjadi adalah bahwa seragam tersebut dirancang oleh Michelangelo. Padahal, perancang seragam tersebut adalah Komandan Jules Repond (bertugas 1910-1921) pada tahun 1914. Walau seragam Garda Swiss yang sedang membawa Paus Julius II dalam sebuah tandu yang dilukis oleh Raphael sering kali disebut sebagai sumber inspirasi untuk seragam Garda Swiss saat ini, kenyataannya adalah seragam tersebut adalah gaya yang umum untuk seragam tentara pada Masa Pencerahan.

 
Helm Morion dengan bulu merah.
 
Anggota Garda Swiss dengan seragam latihan dan seragam malamnya.

Gambaran yang jelas dari seragam Garda Swiss modern bisa dilihat dalam lukisan karya Jacob Coppi tahun 1577 yang menggambarkan Ratu Eudoxia sedang berbincang dengan Paus Sixtus III. Disana jelas terlihat pendahulu dari seragam tiga warna masa kini yang dilengkapi dengan penutup sepatu bot, sarung tangan putih, kerah tinggi berkerut-kerut, dan sebuah baret hitam atau sebuah morion (helm tentara khas abad ke-16/17) berwarna hitam (berwarna perak mengkilat untuk upacara-upacara khusus). Para sersan mengenakan atasan berwarna hitam dan celana berwarna merah bata, sementara perwira lainnya mengenakan seragam berwarna merah bata seluruhnya.

Seragam harian bersifat lebih praktis, terdiri atas pakaian seragam berwarna biru tua, sebuah ikat pinggang sederhana berwarna coklat, kerah putih yang datar (tidak berkerut-kerut) dan sebuah baret hitam. Untuk anggota baru dan latihan menembak, seragam berwarna biru muda dan ikat pinggang coklat cukup untuk digunakan. Selama musim dingin atau cuaca yang tidak cerah, sepotong kain panjang berwarna biru tua dikenakan untuk menutupi seragam yang sedang dikenakan.

Warna asli biru dan kuning diresmikan oleh Paus Julius II mengambil warna-warna simbol keluarganya (Della Rovere). Paus Leo X menambahkan warna merah untuk menunjukkan warna simbol keluarganya (Medici).

Garda Swiss Sri Paus saat ini sunting

Setelah percobaan pembunuhan terhadap Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 13 Mei 1981 oleh Mehmet Ali Agca, perhatian yang lebih mendalam telah dilakukan terhadap peran Garda Swiss selain menjadi anggota upacara. Perhatian ini terwujud dengan diadakannya latihan bertempur tanpa senjata, latihan tempur yang lebih mendalam, serta diizinkannya penggunaan senjata api dalam melakukan tugas mereka.

Pada tanggal 6 Mei 2003, Dhani Bachmann resmi menjadi orang non-kulit putih pertama yang menjadi anggota Garda Swiss Sri Paus. Dhani adalah anak yatim-piatu dari India yang diadopsi oleh sebuah keluarga Katolik Swiss dari Luzern yang berbahasa Jerman.

Komandan sunting

  1. Kaspar von Silenen, Uri (1506–1517)
  2. Markus Röist, Zürich (1518–1524)
  3. Kaspar Röist, Zürich (1524–1527)
  4. Jost von Meggen, Luzern (1548–1559)
  5. Kaspar Leo von Silenen, Luzern (1559–1564)
  6. Jost Segesser von Brunegg, Luzern (1566–1592)
  7. Stephan Alexander Segesser von Brunegg, Luzern (1592–1629)
  8. Nikolaus Fleckenstein, Luzern (1629–1640)
  9. Jost Fleckenstein, Luzern (1640–1652)
  10. Johann Rudolf Pfyffer von Altishofen, Luzern (1652–1657)
  11. Ludwig Pfyffer von Altishofen, Luzern (1658–1686)
  12. Franz Pfyffer von Altishofen, Luzern (1686–1696)
  13. Johann Kaspar Mayr von Baldegg, Luzern (1696–1704)
  14. Johann Konrad Pfyffer von Altishofen, Luzern (1712–1727)
  15. Franz Ludwig Pfyffer von Altishofen, Luzern (1727–1754)
  16. Jost Ignaz Pfyffer von Altishofen, Luzern (1754–1782)
  17. Franz Alois Pfyffer von Altishofen, Luzern (1783–1798)
  18. Karl Leodegar Pfyffer von Altishofen, Luzern (1800–1834)
  19. Martin Pfyffer von Altishofen, Luzern (1835–1847)
  20. Franz Xaver Leopold Meyer von Schauensee, Luzern (1847–1860)
  21. Alfred von Sonnenberg, Luzern (1860–1878)
  22. Louis-Martin de Courten, Valais (1878–1901)
  23. Leopold Meyer von Schauensee, Luzern (1901–1910)
  24. Jules Repond, Fribourg (1910–1921)
  25. Alois Hirschbühl, Graubünden (1921–1935)
  26. Georg von Sury d'Aspremont, Solothurn (1935–1942)
  27. Heinrich Pfyffer von Altishofen, Luzern (1942–1957)
  28. Robert Nünlis, Luzern (1957–1972)
  29. Franz Pfyffer von Altishofen, Luzern (1972–1982)
  30. Roland Buchs, Fribourg (1982–1997, 1998)
  31. Alois Estermann, Luzern (1998)
  32. Pius Segmüller, St. Gallen (1998–2002)
  33. Elmar Theodor Mäder, St. Gallen (2002–2008)
  34. Daniel Rudolf Anrig, St. Gallen (2008–2015)
  35. Christoph Graf, Luzern (sejak 2015)

Pranala luar sunting

Referensi sunting

  1. ^ Werner Affentranger, Fahne Gardekommandant Graf (Gardefahne) Diarsipkan 2017-08-15 di Wayback Machine. (Maa 2015). Bendera Kolonel Graf selesai dibuat pada bulan April 2015. Pada bagian tengahnya menampilkan lambang keluarga Graf dari Pfaffnau. WH 1/396.1 Familienwappen \ Familie: Graf \ Heimatgemeinden: Altbüron, Dagmersellen, Pfaffnau, Schötz, Triengen (State Archives of Lucerne) Diarsipkan 2017-05-12 di Wayback Machine..
  2. ^ a b Garda Swiss di Jerman, Prancis dan Italia di Historical Dictionary of Switzerland daring.
  3. ^ "Vatican News". www.vatican.va. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-13. Diakses tanggal 2022-03-23. 
  4. ^ "Spotlight on the Swiss Guard". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2022-03-23.