Gereja Masehi Injili di Minahasa
Gereja Masehi Injili di Minahasa (disingkat GMIM) atau Christian Evangelical Church in Minahasa adalah sebuah denominasi Kristen Protestan di Indonesia yang beraliran Calvinis dengan sistem pemerintahan Presbiterial Sinodal. Gereja ini bermula di Tanah Minahasa, yang tumbuh dari misi Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG). GMIM merupakan Gereja Bagian Mandiri (GBM) dalam persekutuan Gereja Protestan di Indonesia (GPI) yang pada zaman Hindia Belanda bernama de Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indië atau Indische Kerk.[1][2][3][4][5][6]
Christian Evangelical Church in Minahasa | |
Penggolongan | Protestan |
---|---|
Orientasi | Reformed |
Teologi | Calvinisme |
Bentuk pemerintahan | Presbiterial Sinodal |
Ketua Sinode | Pdt. Dr. Hein Arina |
Sekretaris Sinode | Pdt. Dr. Evert Tangel, M.Pd.K |
Perhimpunan | |
Wilayah | |
Kantor pusat | Tomohon Tengah, Tomohon, Sulawesi Utara |
Didirikan | 30 September 1934 di Gereja Sion Tomohon Hindia Belanda |
Terpisah dari | Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) |
Umat | 830.660 Jiwa |
Misionaris | 2.462 Pendeta, 172 Guru Agama, 16.784 Penatua, 11.604 Diaken |
Tempat ibadat | 1.063 Gereja di 148 Wilayah |
Rumah sakit | |
Situs web resmi | gmim.or.id |
Semboyan | GMIM Yang Kudus, Am dan Rasuli |
Sejarah
suntingMisi Portugis dan Spanyol
suntingKekristenan mulai dikenal di Tanah Malesung (nama Minahasa yang lebih tua) pada tahun 1563 oleh misi Portugis, di mana Pater Diego de Magelhaes, seorang pastor Gereja Katolik Roma membaptis Raja Manado, Raja Siau dan 1.500 rakyatnya. Selanjutnya dilanjutkan oleh misi Spanyol yang pada tahun 1645 meninggalkan Minahasa karena peperangan dengan orang Minahasa sehingga menghalangi misi, dengan ini menandai berakhirnya misi Katolik di Minahasa.[7]
Misi Belanda
suntingVereenigde Oostindische Compagnie (VOC) menggantikan kekuatan Portugis dan Spanyol di Minahasa, dan kehadiran para misionaris Protestan mendapat dukungan penuh. Tahun 1663 Ds. J. Burum, Ds. F. Dionisius dan Ds. I. Huisman datang ke Minahasa, membaptis anak-anak dan orang dewasa. Tahun 1675 Ds. Jacobus Montanus yang mengadakan perjalanan menuju daerah Tahuna mampir ke Manado. Pada 27 Desember 1799 VOC bangkrut sehingga wilayah perdagangannya diserahkan ke Pemerintah Belanda, hal ini menyebabkan terjadinya penghentian pekabaran Injil antara tahun 1800-1817.
Nederlandsch Zendeling Genoostschap
suntingNederlandsch Zendeling Genoostschap (NZG) yaitu Serikat Misionaris Negeri Belanda (berdiri 1797) memberi jasa yang besar dalam pekabaran Injil di Minahasa. Berawal pada tahun 1817 Ds. Joseph Kam mengunjungi Minahasa selama beberapa bulan melayani jemaat disana. Tahun 1819 Ds. Lenting ke Amurang yang kemudian disusul Ds. Jungmichel. Pada 3 Juni 1822 dua pekabar Injil tiba di Minahasa yaitu Ds. L. Lammers ke Kema dan Ds. D. Müller ke Manado namun usaha keduanya tidak berlangsung lama karena meninggal. Pada 7 Januari 1827 Ds. Gerrit Jan Hellendorn datang menggantikan mereka, ia melayani pedalaman Minahasa dan mendirikan beberapa sekolah disana, sehingga pada masanya sudah ada 5.000 orang Kristen dan 70.000 belum. Karena perhatiannya yang sungguh-sungguh terhadap Injil dan pendidikan membuat ia dikenal sebagai peletak dasar kekristenan di Minahasa. Ia kemudian meminta bantuan tenaga kepada NZG, yang kemudian mengirim dua misionaris untuk memperkuat misi di Minahasa yaitu Ds. Johann Friedrich Riedel ke Tondano dan Ds. Johann Gottlieb Schwarz ke Langowan serta daerah sekitarnya, mereka tiba di Minahasa pada 12 Juni 1831 (tanggal ini diperingati oleh GMIM sebagai Hari Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen di Tanah Minahasa). Kemudian pada tahun-tahun berikutnya disusul para misionaris lainnya untuk bekerja di ressort-ressort NZG di Minahasa. Memasuki abad ke-20, NZG menyerahkan pelayanan penginjilan di Minahasa kepada Indische Kerk.
Indische Kerk
suntingSejarah GMIM tidak dapat dipisahkan dari pembentukan de Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie atau Indische Kerk (sekarang dikenal sebagai Gereja Protestan di Indonesia) yang pada 27 Februari 1605 melaksanakan ibadah untuk pertama kalinya di Benteng Victoria Ambon. Tahun 1619 pusat Indische Kerk dipindahkan ke Batavia sehubungan dengan berpindahnya pusat pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari Ambon ke Batavia. Indische Kerk mewarisi jemaat-jemaat yang ditinggalkan oleh Portugis, Spanyol serta karya Belanda dengan wilayah pelayanan meliputi Maluku, Minahasa, Kepulauan Sunda Kecil, serta Sulawesi, Jawa, Sumatera dan lainnya. Karena wilayah pelayanan semakin meluas, maka wilayah-wilayah Indische Kerk mengalami berbagai persoalan. Pada tahun 1927 disepakati bahwa keesaan gereja harus tetap dipertahankan, namun wilayah yang memiliki kekhususan diberi status mandiri yang lebih luas untuk mengatur pelayanannya secara sendiri-sendiri.[6]
Pembentukan GMIM
suntingDalam Sidang Sinode de Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie tahun 1933, jemaat di Minahasa, Maluku dan Timor diberikan wewenang untuk menjadi Gereja Bagian Mandiri (GBM) dalam persekutuan Indische Kerk. Berdasarkan keputusan itu maka pada Minggu, 30 September 1934 dalam Ibadah Jemaat di Sion Kerk te Tomohon (sekarang GMIM Sion Tomohon), dilembagakanlah gereja mandiri pertama de Minahassische Protestantsche Kerk (Geredja Masehi Indjili di Minahasa) dan pada malam hari dilangsungkan perayaan Perjamuan Kudus yang pertama oleh Sinode yang mandiri di Groote Kerk te Manado (sekarang GMIM Sentrum Manado). Tata Gereja dan Peraturan Gereja dipersembahkan oleh Proto Sinode kepada Algemene Moderamen de Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie (Badan Pekerja Am Gereja Protestan di Indonesia).
Peresmian GMIM pada tanggal 30 September 1934 turut dihadiri oleh B.C. de Jonge yang merupakan Gubernur Jendral Hindia Belanda. Dalam sambutannya, ia menutupnya dengan suatu harapan.
Bahasa Indonesia
"Saya kuncikan ini dengan suatu pengharapan, kiranya berkat Tuhan dilimpahkan atas pendirian Gereja Minahasa, untuk menjadi keselamatan bagimu dan bangsamu."
Bahasa Belanda
"Ik eindig met den wensch, dat de stichting van de Minahassa-kerk onder Gods zegen moge strekken tot heil van U en Uw volk."
Adapun nyanyian pertama yang dikumandangkan dalam kebaktian pertama GMIM diambil dari Gezang 164 vers 1 Een Veste Burg (Tahlil 264 ayat 1 Seboeah Kota Allah Hoe) karya Martin Luther. Nyanyian ini pada tahun 1984 kembali dimuat dalam Kidung Jemaat 280 dengan judul Allahmu Benteng yang Teguh.
Jemaat di Donggala, Buol, Tolitoli dan Gorontalo
suntingSetelah GMIM mandiri tahun 1934, jemaat-jemaat Indische Kerk di daerah Donggala, Buol, Tolitoli dan Gorontalo diserahkan kepada GMIM menjadi ladang pelayanannya. Kemudian melalui Sidang Sinode GMIM tahun 1964, di Gereja Sentrum Manado jemaat-jemaat tersebut diresmikan menjadi tiga gereja mandiri, yaitu Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID), Gereja Protestan Indonesia di Buol Tolitoli (GPIBT) dan Gereja Protestan Indonesia di Gorontalo (GPIG).[6] Pada periode-periode pertama tiga gereja itu bersinode sendiri, ketua sinode dijabat oleh pendeta GMIM.
Pekabaran Injil di Tanah Karo dan Tanah Banggai
suntingSebelum GMIM mandiri dan bersinode sendiri, pada zaman Indische Kerk pekabaran Injil ke luar terus berlanjut hingga ke Sumatera. Pada 1890 Ds. H. C. Kruyt datang ke Tanah Karo membawa serta Guru-guru Injil Minahasa yaitu empat pasang suami isteri, mereka adalah Benyamin Wenas dan Suzana, Johan Pinontoan dan Penina, Richard Tampenawas dan Sarah, Hendrik Pesik dan Mintje untuk berkarya di Tanah Karo menjadi cikal bakal lahirnya Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Setelah GMIM bersinode sendiri, dalam usaha pekabaran Injil mengutus Ds. Tumbelaka untuk berkarya di Tanah Banggai menjadi cikal bakal lahirnya Gereja Kristen di Luwuk Banggai (GKLB). Usaha pekabaran Injil ini terus berlanjut yang kemudian berkembang dalam bentuk kemitraan dengan gereja-gereja di Indonesia.[8][6]
Kerja Sama Ekumenis
suntingDalam kerja sama ekumenis, GMIM merupakan anggota/pembentuk Sinode Am Gereja Protestan di Indonesia (GPI) 1934; anggota/pembentuk Sinode Am Gereja-Gereja di Sulawesi bagian Utara dan Tengah (SAG Sulutteng) 1948; anggota/pembentuk Dewan Gereja-Gereja di Indonesia - DGI (sekarang Persekutuan Greja-Gereja di Indonesia - PGI) 1950; dengan gereja Katolik dan semua gereja Protestan di Indonesia non anggota PGI; dengan Nederlandse Hervormde Kerk - NHK dan De Gereformeerde Kerken Nederland - GKN 1829 (sekarang NHK dan GKN menjadi Protestantse Kerk in Nederland); anggota/pembentuk World Alliance of Reformed Churches (WARC) 1954; anggota/pembentuk Christian Conference of Asia - (CCA) 1965; United Church of Christ (UCC-USA) 1969; Evangelische Kirche in Hessen und Nassau (EKHN) 1982; Orchard Road Presbyterian Church (OPC) 1984; Covenant Church of USA 1969; Basel Mission 1970, Hilfswerk der Evangelisch-reformierten Kirche Schweiz (HEKS) dan Evangelical Mission in Solidarity (EMS), Japan Overseas Christian Service (JOCS) 1973, World Association for Christian Communication (WACC) 1982, Protestant Church in Sabah (PCS) 1978, dan sejumlah lembaga ekumenis di luar negeri antara lain Interkerkelijke Organisatie voor Ontwikkelingssamenwerking (ICCO), EKUMENDO, Overseas Missionary Fellowship (OMF), Vreinte Evangelische Mission (VEM), SOAM, DEH, SIMAVI, Evangelische Kirche in Deutschland (EKD), Evangelische Zentralstelle für Entwicklungshilfe (EZE), CWI, Wahana Visi Indonesia (WVI), dan lain-lain.[9]
Presbyterian Church of Korea (PCK), Reformed Church in America (RCA), dan Uniting Church in Australia (UCA).
Teologi, Bentuk dan Pengakuan Iman
suntingTeologi dan Bentuk Gereja
suntingGMIM menganut teologi Calvinisme yang didasari ajaran Reformasi dari Yohanes Calvin, seorang tokoh Reformasi Gereja Protestan berkebangsaan Prancis.
Dalam menata dan mengembangkan panggilan dan pengutusannya, GMIM disusun berdasarkan sistem pemerintahan Presbiterial Sinodal yang dijalankan oleh para Pelayan Khusus (Pelsus) yaitu Pendeta, Guru Agama, Penatua dan Diaken. Kepemimpinan gereja terdiri dari tiga lingkup pelayanan, yaitu:
- Sinode
- Wilayah/Klasis
- Jemaat
Sinode adalah lingkup pelayanan yang paling luas dan terdiri dari seluruh Wilayah dan Jemaat, serta dipimpin oleh Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS).
Wilayah adalah lingkup pelayanan yang terdiri dari beberapa Jemaat di suatu wilayah tertentu, serta dipimpin oleh Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW).
Jemaat adalah lingkup pelayanan yang paling dasar dan ditata ke dalam wilayah-wilayah pelayanan yang terdiri dari beberapa kepala keluarga yang disebut Kolom, serta dipimpin oleh Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ).
Pengakuan Iman Gereja
suntingGMIM bersama dengan Gereja di segala abad dan tempat mengikrarkan Pengakuan Imannya dalam:
- Pengakuan Iman Rasuli
- Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel
- Pengakuan Iman Athanasius
- Pengakuan Iman GMIM (Konfesi)[10]
Kategorial dan Fungsional
suntingKomisi Pelayanan Pria/Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM Periode 2022–2027 | |
---|---|
Jabatan | Nama |
Ketua | Pnt. Ir. Maurits Mantiri, MM |
Wakil Ketua | Pnt. Rommy Pondaag, SH, MH |
Sekretaris | Pnt. Reza Rumambi, SE |
Wakil Sekretaris | Pnt. Rio Rindengan, S.Sos, MA |
Bendahara | Pnt. Joubert Dondokambey, SE |
Wakil Bendahara | Pnt. Fredy Tuda |
Anggota | Pnt. Fereydy Kaligis, MAP |
Anggota | Pnt. dr. Pitter Lumingkewas |
Anggota | Pnt. Recky Lahope, ST, MT |
Anggota | Pnt. Henly Tuela, SE |
Anggota | Pnt. Rommy Leke, SE, M.Si |
Anggota | Pnt. dr. Denny Ngantung, Sp.S(K) |
Anggota | Pnt. Alfa Pandey, ST, M.Si |
Komisi Pelayanan Wanita/Kaum Ibu (W/KI) Sinode GMIM Periode 2022–2027 | |
Jabatan | Nama |
Ketua | Pnt. Dra. Fenny Lumanauw S.IP |
Wakil Ketua | Pnt. Prof. Deitje A. Katuuk, M.Pd |
Sekretaris | Pnt. Sandra Rondonuwu, S.Th, SH |
Wakil Sekretaris | Pnt. Dra. Vonny J. Paat |
Bendahara | Pnt. Irene G. Pinontoan, SE |
Wakil Bendahara | Pnt. Vonny A. Rumimpunu |
Anggota | Pnt. dr. Vivi A. Tumbel |
Anggota | Pnt. Jetty D. Lempas, S.Pd, M.Pd |
Anggota | Pnt. Dr. Ir. Melje Y. Memah, M.Si |
Anggota | Pnt. dr. Hanna J. Wungkar, M.Kes |
Anggota | Pnt. Hevlin Laloan, SE |
Anggota | Pnt. Anna M. Dotulong, S.Pd, MM |
Anggota | Pnt. Rahel R. Rotinsulu, S.STP, M.Si |
Komisi Pelayanan Pemuda (KPP) Sinode GMIM Periode 2022–2027 | |
Jabatan | Nama |
Ketua | Pnt. Rio A. J. Dondokambey, BS |
Wakil Ketua | Pnt. Mirki V. S. Tenda, SE |
Sekretaris | Pnt. Fristo Saul |
Wakil Sekretaris | Pnt. Mariani T. M. Maukar, S.Pd |
Bendahara | Pnt. Mentari Saruan, S.Si |
Wakil Bendahara | Pnt. dr. Elim Rau, M.Kes |
Anggota | Pnt. Debora R. Pelealu, S.STP |
Anggota | Pnt. Veisy N. Sumolang, S.Pd |
Anggota | Pnt. Ances S. Mundiahi, S.Pd |
Anggota | Pnt. Habrian Y. O. Suprapto, S.Kom |
Anggota | Pnt. Gratia C. Pondaag, S.Kom |
Anggota | Pnt. Sinta J. Lintjewas, S.Pd |
Anggota | Pnt. William Worang |
Komisi Pelayanan Remaja (KPR) Sinode GMIM Periode 2022–2027 | |
Jabatan | Nama |
Ketua | Pnt. dr. Michaela E. Paruntu, MARS |
Wakil Ketua | Pnt. Stevie Kaligis, SE, MM, Ak, CA |
Sekretaris | Pnt. Melky R. Pattiwael, S.Ik, M.Si |
Wakil Sekretaris | Pnt. Aldrien N. Lombogia, ST |
Bendahara | Pnt. Esther J. P. Lambey, SH, MH |
Wakil Bendahara | Pnt. Meilan Rey |
Anggota | Pnt. Melki M. Nender |
Anggota | Pnt. Meilany Y. Y. Mongilala, ST |
Anggota | Pnt. Edward W. Saragih, SAP |
Anggota | Pnt. Antony J. B. Tiow, SP |
Anggota | Pnt. Risky B. Tombeng, SKM |
Anggota | Pnt. Christian P J. Welang, SE |
Anggota | Pnt. Herald Ch. Pangkey |
Komisi Pelayanan Anak (KPA) Sinode GMIM Periode 2022–2027 | |
Jabatan | Nama |
Ketua | Pnt. Michael O. Mait, S.Kom |
Wakil Ketua | Pnt. Dra. Grace Pontoh, M.Hum |
Sekretaris | Pnt. Aneke Rawung, S.Pd |
Wakil Sekretaris | Pnt. Maidy Mamangkey Liando, SE |
Bendahara | Pnt. dr. Hanly Walintukan, M.Kes |
Wakil Bendahara | Pnt. Dringhuzen Y. Mamahit, ST, M.Eng |
Anggota | Pnt. dr. Ivana Silvia Kontu |
Anggota | Pnt. Olfince Koseng, S.Pd |
Anggota | Pnt. Ir. Victory Palar, M.Si |
Anggota | Pnt. Johny Suatan |
Anggota | Pnt. Richard Uguy, ST, MT |
Anggota | Pnt. drh. Hanna Tioho, M.Sc |
Anggota | Pnt. Ir. Francisca Sembel |
Kelompok Pelayanan Lanjut Usia (Lansia) Sinode GMIM Periode 2022–2027 | |
Jabatan | Nama |
Ketua | Dra. Adriana Dondokambey, MM |
Wakil Ketua | Dra. Martje Pangau, M.Si |
Sekretaris | Drs. Jan Tumilaar, M.Sc, M.Teol |
Bendahara | Drs. Hesky Z. P. Montong |
Anggota | Ir. Fred B. Najoan, MAP |
Anggota | Drs. Frans Wagey, M.Si |
Anggota | Hetty R. Mawuntu, S.Pd |
Anggota | Perry Sondakh |
Anggota | Ventje A. J. Waleleng |
Anggota | Andris P. Manopo, SE |
Anggota | Dra. Mareyke Dengah, M.Si |
Anggota | Margaretha L. Tumewu |
Anggota | Fientje Ruru, SH |
Bidang Pelayanan, Komisi Kerja dan Yayasan
suntingBidang Pelayanan dan Komisi Kerja
suntingBidang | Komisi |
---|---|
Bidang I (Ajaran dan Tata Gereja) | Komisi Kerja Penyusun Renungan MTPJ dan RHK, Pakatuan Wo Pakalawiren, Pelita, Upus Ni Mama, Obor, Bina Remaja dan Bina Anak |
Komis Kerja Tata Ibadah | |
Komisi Kerja Penyusun Materi Ajaran, Pembinaan, Penggembalaan, Misi dan Oikumene serta Pelayan Khusus dan Lintas Bidang lainnya | |
Komisi Kerja Penyusun Khotbah Kontemporer dan Khotbah di YouTube dan Media Sosial | |
Komisi Kerja Pokok-Pokok Iman Kristen dan Isu-Isu Teologi | |
Komisi Kerja Musik Gereja | |
Komisi Kerja Tata Gereja dan Atribut Gereja | |
Bidang II (Pekerja Gereja dan Pelayan Khusus) | Komisi Kerja Vikaris |
Komisi Kerja Pekerja dan Pelayan Khusus | |
Bidang III (Pembinaan dan Penggembalaan) | Komisi Kerja Pembinaan Guru Agama dan Pendeta |
Komisi Kerja Pembinaan Diaken, Penatua, Kostor, Pegawai, BIPRA dan Lansia | |
Komisi Kerja Pembinaan Vikaris | |
Komisi Kerja Pembinaan Warga Gereja Sesuai Profesi | |
Komisi Kerja Penggembalaan Kelembagaan | |
Komisi Kerja Penggembalaan Personal | |
Bidang IV (Misi dan Hubungan Kerjasama) | Komisi Pekabaran Injil |
Komisi Doa | |
Komisi Kemitraan Dalam Negeri | |
Komisi Kemitraan Luar Negeri | |
Komisi Penanggulangan Bencana Alam | |
Bidang V (Pengembangan Sumber Daya dan Diakonia | Komisi Pengembangan Sumber Daya Alam |
Komisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kewirausahaan | |
Komisi Diakonia | |
Bidang VI (Data Informatika dan Litbang) | Komisi Kerja Sistem Informasi Terpadu |
Komisi Kerja Kearsipan | |
Komisi Kerja Multimedia | |
Bidang VII (Hukum, HAM dan Sertifikasi Aset) | Komisi Kerja Hukum, HAM dan Sertifikasi Aset |
Yayasan
suntingYayasan | Bidang | Lembaga |
---|---|---|
Yayasan GMIM Dominee Albertus Zakarias Runturambi Wenas | Bidang Pendidikan Tinggi | Universitas Kristen Indonesia Tomohon |
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Tomohon | ||
Bidang Persekolahan | TK-KB/TPA GMIM | |
SD GMIM | ||
SMP Kristen | ||
SMA/SMK Kristen | ||
Bidang Sosial | SLB GMIM | |
Panti Asuhan GMIM | ||
Yayasan Medika GMIM | Bidang Kesehatan | RSU GMIM Bethesda Tomohon |
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado | ||
RSU GMIM Siloam Sonder | ||
RSU GMIM Kalooran Amurang | ||
RSU GMIM Tonsea Airmadidi | ||
dan Yayasan-Yayasan yang dikelola Jemaat-Jemaat |
Arti Logo GMIM
sunting- Burung Manguni melambangkan Gereja di Tanah Minahasa.
- 20 Daun Ranting pada kaki Manguni ditambah 10 Kelopak Mawar pada jantung Manguni melambangkan Tanggal 30 peresmian GMIM.
- 9 Helai Sayap pada bagian luar melambangkan Bulan September peresmian GMIM.
- 34 Helai Sayap (jumlah keseluruhan) melambangkan Tahun 1934 peresmian GMIM.
- 10 Ranting pada kaki Manguni melambangkan 10 Klasis saat GMIM berdiri sendiri, yaitu: Manado (Pribumi dan Belanda), Maumbi, Tomohon, Tondano, Langowan, Sonder, Ratahan, Amurang, Motoling dan Airmadidi.
- 6 Tombak yang menyerupai ekor Manguni melambangkan 6 Distrik di Minahasa saat GMIM berdiri sendiri, yaitu: Manado, Tonsea, Toulour, Kawangkoan, Amurang dan Ratahan.
- Mawar melambangkan Reformasi, menyatakan bahwa Yesus Kristus sebagai Pokok Pembaharu Gereja. Simbol ini telah digunakan dalam Gereja Reformasi sejak abad ke-16.
- Bumi berwarna Biru yang melingkari Mawar melambangkan bahwa sebagai Gereja, GMIM diutus ke dalam dunia.
- Salib berwarna Hitam dan Hati berwarna Merah melambangkan pengorbanan Kristus yang menjiwai persekutuan, kesaksian dan pelayanan GMIM.
- Warna Cokelat melambangkan dewasa dan mandiri, yang mencirikan kehidupan berjemaat dalam GMIM.
- Warna Biru melambangkan bahwa GMIM akan tetap menghadapi pergumulan.
- Warna Putih melambangkan kekudusan dan kebenaran Injil Yesus Kristus.
- Warna Hitam melambangkan solidaritas sampai akhir.
- Tulisan GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA menyatakan bahwa GMIM berada di Minahasa, di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di seluruh dunia.
Daftar Ketua Sinode GMIM
suntingNo. | Nama | Memulai | Berakhir | |
1. | 1. | Ds. Ernst Anton Adriaan de Vreede | 1934 | 1935 |
2. | 2. | Ds. Carl Diederich Buenk | 1935 | 1937 |
3. | 3. | Ds. Henri Herman van Herwerden | 1937 | 1941 |
4. | 4. | Ds. Gerrit Paul Henrik Locher | 1941 | 1942 |
5. | 5.a. | Ds. Albertus Zacaharias Runturambi Wenas | 1942 | 1951 |
6. | 6. | Ds. Manuel Sondakh | 1951 | 1954 |
7. | 5.b. | Ds. Albertus Zacaharias Runturambi Wenas | 1955 | 1967 |
8. | 7. | Pdt. Rein Markus Luntungan | 1967 | 1979 |
9. | 8.a. | Pdt. Dr. Wilhelmus Absalom Roeroe | 1979 | 1990 |
10. | 9. | Pdt. Kelly Herman Rondo, M.Th | 1990 | 1995 |
11. | 8.b. | Pdt. Prof. Dr. Wilhelmus Absalom Roeroe | 1995 | 2000 |
12. | 10. | Pdt. Dr. Arnold Frederik Parengkuan | 2000 | 2005 |
13. | 11. | Pdt. Dr. Albert Obethnego Supit, STM | 2005 | 2010 |
14. | 12. | Pdt. Piet Marthen Tampi, S.Th, M.Si | 2010 | 2014 |
15. | 13. | Pdt. Henny William Booth Sumakul, Th.M, Ph.D | 2014 | 2018 |
16. | 14. | Pdt. Hein Arina, Th.D | 2018 | 2022 |
17. | 2022 | 2027 |
Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS)
suntingBPMS GMIM Periode 2022–2027 | |
---|---|
Jabatan | Nama |
Ketua | Pdt. Hein Arina, Th.D |
Wakil Ketua Bidang I | Pdt. Dr. Djoli Sondakh, M.Teol |
Wakil Ketua Bidang II | Pdt. Joice Sondakh, M.Th |
Wakil Ketua Bidang III | Pdt. Richard Mengko, M.Teol |
Wakil Ketua Bidang IV | Pdt. Dr. Adolf Wenas, M.Th |
Wakil Ketua Bidang V | Pnt. Drs. Steven Kandouw |
Wakil Ketua Bidang VI | Pnt. Recky Montong, M.Th |
Wakil Ketua Bidang VII | Pnt. Yuddi Robot, S.H |
Sekretaris | Pdt. Dr. Evert Tangel, M.Pd.K |
Wakil Sekretaris I | Pdt. Christian Luwuk, M.Th |
Wakil Sekretaris II | Pdt. Djefry Saisab, S.Th, M.Si |
Bendahara | Dkn. Windy Lucas, A.Ma |
Wakil Bendahara | Dkn. Meita Wala |
Koordinator Bidang I | Pdt. Tonny Kaunang, S.Th, M.M |
Koordinator Bidang II | Pdt. Stien Rondonuwu, M.Th |
Koordinator Bidang III | Pdt. Welly R. Pondaag, S.Teol |
Koordinator Bidang IV | Pdt. Meitha Maliangkay, M.Th |
Koordinator Bidang V | Pdt. Lucky P. Tumbelaka, M.Th |
Koordinator Bidang VI | Pdt. Melki Tamaka, M.Th |
Koordinator Bidang VII | Pdt. Heski L. Manus, M.Th |
Penasihat | Pdt. Dr. Albert Obethnego Supit, STM |
Penasihat | Pdt. Piet Marthen Tampi, S.Th, M.Si |
Penasihat | Pdt. Henny William Booth Sumakul, Th.M, Ph.D |
Penasihat | Olly Dondokambey, S.E |
Kantor Sinode
suntingJl. Raya Tomohon - Manado, Kelurahan Talete II, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.
Mitra
sunting- World Council of Churches (WCC)
- World Communion of Reformed Churches (WCRC)
- Christian Conference of Asia (CCA)
- Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
- Gereja Protestan di Indonesia (GPI)
- Sinode Am Gereja-Gereja di Sulawesi bagian Utara dan Tengah (SAG Sulutteng)
- Evangelical Mission in Solidarity (EMS)
Referensi
sunting- ^ "Profil GMIM". Gereja Masehi Injili di Minahasa.
- ^ "Profil GMIM di PGI". Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia.
- ^ "Profil GMIM di CCA". Christian Conference of Asia.
- ^ "Profil GMIM di WCRC". World Communion of Reformed Churches.
- ^ "Profil GMIM di WCC". World Council of Churches.
- ^ a b c d "About". sinodeamgpi (dalam bahasa Inggris). 2011-04-08. Diakses tanggal 2023-11-15.
- ^ "Pekabaran Injil di Minahasa".
- ^ "Garis Waktu Sejarah GMIM".
- ^ Sinode GMIM. Bertumbuh Dalam Kristus. Tomohon. hlm. 83–34.
- ^ "Pengakuan Iman GMIM".