Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara
Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA) ialah gereja yang didirikan untuk wilayah pelayanan di provinsi Sulawesi Tenggara. Gereja ini terdapat di 40 lokasi di seluruh Sulawesi Tenggara.
Penggolongan | Protestan |
---|---|
Pemimpin | Pdt. Marthen Sambira, S.Th |
Wilayah | Indonesia |
Didirikan | 7 Februari 1957 Sulawesi Tenggara Indonesia |
Umat | 25.135 jiwa |
Sejarah
suntingUtusan Zending dari Netherlands Vereniging, Ds. H. van der Klift, tiba di Kolaka pada 16 Desember 1915. Lalu pindah ke Mowewe pada 17 September 1917 dan melakukan pembaptisan yang pertama kepada Paulus Wongga. Dari Desa Mowewe inilah Injil menyebar dan berkembang di SULTRA. Pada masa penjajahan Jepang, para zending banyak yang ditawan dan dibunuh, sehingga pelayanan mulai ditangai para pendeta pribumi. Hasil Sidang Sinode pertama pada 7 Februari 1957 lahirlah Gereja Kristen Protestan di Sulawesi Tenggara (GKSTa) berpusat di Lambuya dengan Ketua Sinode yang pertama adalah Pdt.Piter Rumono. Kemudian, pada Sidang Sinode V GKSTa diubah menjadi Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA).
Masuk PGI
suntingGereja Protestan di Sulawesi Tenggara masuk Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia pada sidang raya di Kota Makassar pada 25 Mei 1950 bersama dengan beberapa gereja lain yaitu Gereja Kalimantan Evangelis dan Gereja Toraja.
Statistik
suntingJumlah gereja/jemaat: 127 jemaat
Jumlah anggota jemaat: 25.135 orang
Jumlah pendeta: 90an orang
Jumlah pelayan lainnya: 300 orang
Pimpinan :Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) (2021-2026):
Ketua: Pdt. Marthen Sambira, S.Th
Wakil Ketua: Pdt. Noviana B. Panginan, S.Th
Sekretaris: Pdt. Leonardo K. Tonga, S.Th
Wakil Sekretaris: Pdt. Yotam Lute’e
Bendahara: Pnt. Adolf Pagala
Pranala luar
sunting- (Indonesia) [1] Diarsipkan 2023-08-02 di Wayback Machine.