Gereja Santa Perawan Maria Ratu, Blok Q

gereja di Jakarta
(Dialihkan dari Gereja Santa)

Gereja Santa Perawan Maria Ratu Paroki Blok Q,disingkat sebagai Gereja SPMR Blok Q,[1] atau yang juga dikenal sebagai Gereja Santa adalah gereja paroki Katolik yang terletak di Jakarta, Indonesia. Wilayah parokinya mencakup Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan Pasar Santa, yang menjadi nama dari gereja ini. Gereja ini berada dalam reksa pastoral tarekat Serikat Yesus (S.J).[2][3]

Gereja Santa Perawan Maria Ratu
Gereja Santa Perawan Maria Ratu, Paroki Blok Q
Bangunan lama dan baru Gereja Santa Perawan Maria Ratu
PetaKoordinat: 6°14′18.254″S 106°48′52.247″E / 6.23840389°S 106.81451306°E / -6.23840389; 106.81451306
6°14′18″S 106°48′52″E / 6.23833°S 106.81444°E / -6.23833; 106.81444
LokasiJalan Suryo Nomor 62, RT.1/RW.4,
Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12180
NegaraIndonesia
DenominasiGereja Katolik Roma
Arsitektur
StatusGereja paroki
Status fungsionalAktif
Administrasi
ParokiBlok Q
DekenatSelatan
Keuskupan AgungJakarta
ProvinsiJakarta
Klerus
Jumlah Imam2
Imam yang bertugasR.P. Athanasius Kristiono Purwadi, S.J.
Imam rekanR.P. F.X. Dedomau Djatmiko da Gomez, S.J.

Sejarah

sunting

Bangunan gereja lama

sunting

Awal berdirinya Gereja Santa dimulai oleh beberapa keluarga Katolik di Kebayoran Baru. Pada tahun 1951, Perjamuan Kudus diadakan setiap hari minggu di rumah keluarga Hofland. Jumlah jemaatnya sekitar 40 orang.[4] Karena kawasan Kebayoran Baru berkembang pesat, di pertengahan tahun 1952 jumlah jemaat yang ada mencapai 1.500 orang. Oleh karena itu, dirasakan adanya keperluan untuk membangun gedung gereja. Awalnya, jemaat bergabung dengan paroki Blok B.[5] Akhirnya, pada tanggal 16 Maret 1955, jemaat berhasil memperoleh lahan seluas 2980 meter persegi, dengan Occupatie Vergunning nomor 1573, di Jl. Suryo 62, yang kemudian dibangun menjadi gereja SPMR.[6]

 
Bangunan lama Gereja Santa.

Gereja Santa Perawan Maria Ratu—selanjutnya disingkat dengan Gereja SPMR—dengan kapasitas untuk 400 orang, diberkati oleh Mgr. A. Djajasepoetra, S.J. pada tanggal 1 Juni 1956. Tanggal itu dijadikan sebagai tonggak berdirinya Gereja SPMR Gereja dan sejak itu berdiri sebagai paroki yang berdiri sendiri yang juga memiliki buku baptisan sendiri.[7] Pengurus Gereja dan Dana Papa Roma Katolik Gereja Santa Perawan Maria Ratu dibentuk melalui surat keputusan Uskup Agung Jakarta, Mgr. A. Djajasepoetra, SJ, nomor 54/B5-2/70 tanggal 28 januari 1970. Jumlah jemaatnya mencapai lebih dari 4.000 orang.[8] Pada tanggal 29 April 1974, gereja mulai berkembang agar dapat menampung hingga 600 orang dan dilakukan pembangunan gedung serbaguna setinggi dua lantai.[9]

Pemberkatan gedung baru tersebut dilakukan oleh Mgr. Leo Soekoto, SJ pada tanggal 27 Desember 1975.[10] Pada usia 25 tahun (1 Juni, 1981), Gereja SPMR mencakup 29 lingkungan dengan 7 daerah. Jumlah umat lebih dari 5.400 orang.[11] Karena ada kebutuhan untuk perluasan gereja yang jumlah jemaatnya berkembang pesat, maka diputuskan untuk membangun sebuah gereja baru dengan lokasi di samping gereja lama. Pembangunan gereja baru tersebut dimulai dengan peletakan batu pertama oleh JB. Martosudjito, SJ pada tanggal 9 Mei 2004 dan selesai setahun kemudian.[12]

Bangunan gereja baru

sunting
 
Eksterior gereja baru pada Agustus 2024.

Mendekati usia 50 tahun, pada tanggal 1 Juni 2006, Gereja SPMR memiliki sebuah gedung gereja baru. Gedung gereja tua masih terawat dan memiliki kapasitas untuk 400 orang, sedangkan gedung gereja baru dapat menampung 800 orang. Gedung gereja baru diberkati oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, R.D. Yohanes Subagyo pada 4 Juni 2006. Setelah gedung gereja baru selesai dibangun, gedung gereja lama direnovasi dari bulan Agustus 2006 sampai Oktober 2006, pada saat R. Maryono, SJ menjadi imam kepala. Gereja baru dan gedung paroki berlantai dua melekat satu sama lain. Di bawahnya terdapat ruang bawah tanah yang sekarang digunakan sebagai aula dan ruang rapat. Seluruh area bawah tanah gedung luasnya 1875 meter persegi, sementara luas seluruh lahan kompleks gereja adalah 3475 meter persegi. Area bangunan tua adalah 391 meter persegi.[13]

Peristiwa terkini

sunting

Jumlah jemaat kini sejumlah 3.310 orang. Jumlah jemaat yang terdaftar sebagai umat SPMR menurun mengingat bahwa beberapa kawasan perumahan telah diubah menjadi area perkantoran atau area komersial. Tapi pada hari Sabtu dan Minggu, banyak umat dari luar paroki datang untuk bergabung dalam Perjamuan Kudus karena lokasi yang strategis dan mudah diakses.[14]

Liturgi tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.[15]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Gereja Santa – Gereja SPMR Blok Q" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-24. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  2. ^ "Koran TEMPO: Pasar Santa, Tongkrongan Hip Kalangan Anak Muda" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-22. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  3. ^ "Gereja Santa dan Pasar Santa" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-23. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  4. ^ "Sejarah Gereja Santa - 1950" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-11. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  5. ^ "Sejarah Gereja Santa - 1952" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-10. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  6. ^ "Sejarah Gereja Santa - 1955" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-11. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  7. ^ "Sejarah Gereja Santa - 1956" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-23. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  8. ^ "Sejarah Gereja Santa - 1970" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-11. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  9. ^ "Sejarah Gereja Santa - 1974" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-07. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  10. ^ "Sejarah Gereja Santa - 1975" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-11. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  11. ^ "Sejarah Gereja Santa - 1981" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-11. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  12. ^ "Sejarah Gereja Santa - 2004" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-10. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  13. ^ "Sejarah Gereja Santa - 2006" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-10. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  14. ^ "Gereja Santa Kini" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-10. Diakses tanggal 2018-04-04. 
  15. ^ "Jadwal Misa" (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-24. Diakses tanggal 2018-04-04. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting