Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon, Kelapa Gading
Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon (ditulis juga Gereja Santo Andreas Kim Tae-gŏn) adalah sebuah gereja stasi Katolik yang terletak di kawasan Kelapa Gading, Jakarta. Gereja ini berada di wilayah paroki Santo Yakobus, Kelapa Gading. Nama Gereja ini berasal dari nama Santo Andreas Kim Tae-gon yang berasal dari Korea Selatan.[1]
Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon | |
---|---|
Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon, Paroki Kelapa Gading | |
Koordinat: 6°10′25.49640″S 106°54′57.47227″E / 6.1737490000°S 106.9159645194°E | |
Lokasi | Jalan Puspa Gading Timur Nomor 1, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jakarta |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Sejarah | |
Dedikasi | Santo Andreas Kim Tae-gon dari Korea |
Arsitektur | |
Status | Gereja stasi |
Status fungsional | Aktif |
Tipe arsitektur | Gereja |
Administrasi | |
Paroki | Kelapa Gading |
Dekenat | Utara |
Keuskupan Agung | Jakarta |
Provinsi | Jakarta |
Gereja ini memiliki kapasitas sekitar 2.150 orang. Pada tahun 2017, Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon menjadi lokasi misa penutupan Sidang Konferensi Waligereja Indonesia.[2][3]
Sejarah
suntingKapel
suntingTanah yang menjadi lokasi Kapel Santo Andreas Kim Tae-gon awalnya digunakan oleh sebuah komunitas Kristen Protestan yang banyak berasal dari Korea Selatan. Setelah melalui proses pembangunan, kapel ini diresmikan pada Desember 2004. Walau demikian, pemilihan Santo Andreas Kim Tae-gon tidak semata-mata karena pernah digunakan oleh komunitas Kristen Korea, tetapi pada pertimbangan untuk menggunakan santo pelindung yang berasal dari Asia alih-alih Eropa. Selama penggunaanya, beberapa kali akses menuju kapel terhambat oleh banjir.[4]
-
Gedung lama yang berfungsi sebagai kapel.
Pembangunan
suntingRencana pembangunan Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon berlangsung sejak tahun 2012. Lokasi pembangungan gereja baru terletak di seberang kapel yang saat itu telah berdiri. Izin pembangunan terbit pada 2 Juni 2014. Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo kemudian memberkati batu dan tiang pancang pertama yang akan digunakan dalam pembangunan pada 14 Desember 2014. Tiang pancang yang diberkati berjumlah 12 buah sebagai representasi Dua Belas Rasul, sementara batu-batu diambil dari berbagai gereja di Indonesia dan dari makam Santo Andreas Kim Tae-gon di Korea. Pada 15 Oktober 2016, gereja ini melaksanakan penerimaan relikwi Santo Andreas Kim Tae-gon. Relikwi tersebut berupa satu ruas tulang belakang Santo Andreas Kim Tae-gon. Setelah pembangunan selesai, misa perdana di Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon dilaksanakan pada 19 Agustus 2017. Satu bulan kemudian, pada 20 September 2017, gereja ini diberkati dan diresmikan oleh Uskup Agung Suharyo.[4]
-
Plakat peresmian
-
Patung Santo Andreas Kim Tae-gon
Bangunan
suntingGereja Santo Andreas Kim Tae-gon (KTG) memiliki bentuk elips yang dirancang menyerupai dua telapak tangan orang yang sedang berdoa. Gereja ini terdiri atas tiga lantai dengan dua balkon yang ada di dalamnya. Pada balkon di lantai kedua gereja, terdapat ruang khusus bagi anak-anak yang menggunakan kaca kedap suara. Interior altar gereja memiliki motif melengkung yang dibuat seperti cawan pada Perjamuan Kudus. Lengkungan yang berjumlah tiga merujuk kepada simbol Trinitas, dengan kaca patri bergambar lidah api. Kaca patri juga terletak di dalam sebelah kanan dan kiri gereja, yakni berupa kaca patri dua belas rasul. Kaca patri pada pintu utama gereja menggambarkan Yesus yang sedang berdoa di Taman Getsemani.[4] Tabernakel yang ada pada tengah altar sempat dirumorkan bahwa dibuat dari emas murni, tetapi merupakan material besi yang disepuh dengan warna emas.[5]
-
Panti imam
-
Tampak depan gereja
Beberapa patung terdapat di dalam maupun di luar gereja. Di dalam gereja bagian terdapat patung Hati Kudus Yesus dan Bunda Maria pada masing-masing sisi kiri dan kanan di sekitar panti imam. Di sekitar pintu utama gereja, terdapat Pieta dan patung Keluarga Kudus. Pintu utama gereja diapit oleh dua buah patung, yakni patung Santo Petrus dan patung Santo Paulus. Sebuah patung besar dari Santo Andreas Kim Tae-gon terdapat di pelataran gereja. Pintu utama gereja melukiskan juga kisah kehidupan Santo Andreas Kim Tae-gon. Terdapat juga sebuah Gua Maria yang terdapat di sebelah kanan pada halaman gereja. Lukisan-lukisan Jalan Salib terdapat di dalam gereja dan juga di luar gereja.[4]
-
Patung Keluarga Kudus
-
Patung Santo Petrus
-
Patung Santo Paulus
-
Pintu utama gereja dengan kisah kehidupan Santo Andreas Kim Tae-gon
-
Goa Maria
Jadwal misa
suntingMisa | Waktu |
---|---|
Misa Harian | 06.00 |
Misa Mingguan (Sabtu) | 17.00 |
Misa Mingguan (Minggu) | 07.00, 10.00, 17.00 |
Misa Jumat Pertama | 06.00, 19.00 (beserta adorasi) |
Galeri
sunting-
Eksterior
-
Eksterior
-
Altar
-
Interior dan panti umat
Lihat juga
suntingReferensi
sunting- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-06. Diakses tanggal 2007-09-09.
- ^ "Sidang KWI: Gereja Yang Relevan dan Signifikan, Panggilan Gereja Menyucikan Dunia". 6 November 2017. Diakses tanggal 21 September 2024.
- ^ Bramantyo, Matius (17 November 2017). "Galeri Foto: Misa Penutupan Sidang Tahunan KWI 2017 di Gereja Kim Tae-gon". Departemen Dokumentasi dan Penerangan (Dokpen) Konferensi Waligereja Indonesia.
- ^ a b c d Rumah Tuhan, Rumah Kita: Peresmian Gereja Santo Andreas Kim Tae-gon Paroki Kelapa Gading. Paroki Kelapa Gading. 20 September 2017.
- ^ "Tak Benar, Tabernakel Gereja Kim Tae Gon Terbuat dari Emas Murni". Sesawi.Net. 28 Agustus 2017. Diakses tanggal 21 September 2024.
Pranala luar
sunting- Situs web Gereja Santo Yakobus Kelapa Gading
- LIFE Channel - MNC Channels (20 Maret 2023). "THE ART OF CHURCH - Gereja St. Andreas Kim Tae Gon, Kelapa Gading". Youtube.