Gereja Santo Gabriel, Pulo Gebang
Gereja Santo Gabriel, Paroki Pulo Gebang adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Jakarta Timur, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Agung Jakarta. Gereja Santo Gabriel dinamai menurut Malaikat Agung Gabriel, seorang dari tiga malaikat agung. Gereja ini berada dalam reksa pastoral para imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta.
Gereja Santo Gabriel | |
---|---|
Gereja Santo Gabriel, Paroki Pulo Gebang | |
Koordinat: 6°12′1.0480″S 106°57′3.1172″E / 6.200291111°S 106.950865889°E | |
Lokasi | Perumahan Pulo Gebang Permai Blok J6 Nomor 1-2, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur 13950 |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Sejarah | |
Dedikasi | Santo Gabriel |
Tanggal konsekrasi | 29 Juni 2011 |
Arsitektur | |
Status | Paroki |
Status fungsional | Aktif |
Administrasi | |
Paroki | Pulo Gebang |
Dekenat | Timur |
Keuskupan Agung | Jakarta |
Provinsi | Jakarta |
Klerus | |
Jumlah Imam | 2 |
Imam yang bertugas | R.D. Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono |
Imam rekan | R.D. Aloysius Hadi Nugroho |
Sejarah
suntingUmat yang tinggal di kawasan Pulogebang awalnya merupakan bagian dari Gereja Santo Bonaventura, Pulomas. Pada tahun 1990, terdapat sekitar 305 keluarga (1.090 jiwa) yang tinggal di daerah Pulogebang. Sejak tahun 1984, wilayah Pulogebang sudah dipertimbangkan oleh Paroki Pulomas sebagai calon wilayah pemekaran. Untuk itu, Paroki Pulomas dan Yayasan Maria Yosef membeli tanah seluas 13.700 m² di Pulogebang. Tanah ini sempat menjadi objek sengketa, sehingga rencana pembangunan gedung serba guna tertunda.[1]
Pada tahun 1988, Paroki Pulomas kemudian mendapatkan pinjaman rumah dari PT. Aneka Sentratama Cahaya Optima (ASCO) di Perumahan Pulogebang Permai Blok H6 Nomor 11. Lokasi ini menjadi tempat kegiatan umat. Dalam tahun yang sama, Stasi Pulogebang resmi didirikan, dengan misa pertama dipimpin oleh Pater Ernst Bolsius, S.J. pada Mei 1988. Misa awalnya diselenggarakan satu bulan sekali, dan pada 1992 ditingkatkan menjadi dua kali setiap bulan dan pada tahun 1993 menjadi setiap minggu. Pertumbuhan umat yang pesat mendorong pembentukan Panitia Persiapan Pembangunan Gereja (PPPG).[1]
Pada tahun 1993, Stasi Pulogebang memiliki tanah (meskipun dalam sengketa), sekolah TK dan SD Harapan Bunda, serta 1.090 umat. Persoalan tanah diselesaikan dengan penggantian lahan oleh PT. ASCO seluas 6.000 m² di Perumahan Pulogebang Permai Blok J6 Nomor 1-2. Beberapa wilayah dari paroki di sekitar Pulogebang ditambahkan untuk mencapai jumlah umat 2.811 jiwa. Uskup Agung Jakarta menungaskan R.D. Sylvester Nong sebagai pastor di calon paroki ini. Pada 23 Juli 1995, Pulogebang ditetapkan sebagai paroki ke-51 dalam Keuskupan Agung Jakarta. Paroki ini mengusung semboyan "Gaudium Omnibus" (Kegembiraan Bagi Semua).[1]
Pada 1995, DPH Paroki Pulogebang memprioritaskan pembangunan gedung serba guna dan rumah pastoran. Gedung serba guna dibangun di sisi utara dan rumah pastoran di sisi selatan lahan Blok J6, Perumahan Pulogebang Permai. Pembangunan berlangsung sejak tahun 1998 hingga 1999. Namun demikian, penggunaan gedung serba guna untuk peribadatan memerlukan izin khusus. Pada akhir 1998, terjadi protes masyarakat terhadap kegiatan ibadat di perumahan Pulogebang Permai. Pada Januari 1999 Pemerintah Kota Jakarta Timur memberikan kebijakan dengan penghentian kegiatan ibadat di rumah-rumah dan pemberian izin sementara bagi Gereja Katolik Pulogebang untuk menggunakan gedung serba guna. Pembangunan gedung gereja rampung pada 29 Juni 2011 yang ditandai dengan pemberkatan gedung gereja oleh Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta.
Pada tahun 2015, perayaan ulang tahun paroki berubah dari setiap 29 September (Peringatan Para Malaikat Pelindung) menjadi setiap 23 Juli (hari pendirian paroki).[1]
Bangunan
suntingGereja ini dibangun dengan konsep modern. Secara tampak luar, tidak terlihat bentuk atau ornamen khusus sebagai sebuah gereja. Eksterior gereja mayoritas menggunakan warna monokrom putih dan abu-abu. Di pelataran gereja, terdapat patung Malaikat Agung Santo Gabriel, pelindung paroki, dengan tinggi sekitar tiga meter.[2]
Peribadatan
suntingMisa harian diselenggarakan pada pagi hari. Misa mingguan dilaksanakan pada Sabtu sore dan pada hari Minggu. Liturgi diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia.
-
Tampak dalam Gereja Santo Gabriel.
Imam
suntingTerdapat dua orang imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta yang bertugas di Gereja Santo Gabriel, yakni R.D. Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono dan R.D. Aloysius Hadi Nugroho.
-
R.D. Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, pastor kepala di Gereja Santo Gabriel
Referensi
sunting- ^ a b c d "Sejarah - Paroki Pulo Gebang - KAJ". Gereja St. Gabriel Paroki Pulogebang - Jakarta Timur. 22 April 2024. Diakses tanggal 2 Januari 2025.
- ^ "Wajah Bersahaja Gereja Santo Gabriel Pulo Gebang". Katolikana.com. 29 Juni 2023. Diakses tanggal 2 Januari 2025.
Lihat juga
suntingPranala luar
sunting