Ghetto di Eropa Nazi
Saat perang dunia, ghetto dibentuk di Eropa oleh Nazi Jerman dengan tujuan memisahkan para kaum Yahudi atau terkadang Gipsi pada suatu tempat yang sangat sesak dan rapat yang berada di kota-kota Eropa saat pendudukan Nazi. Dalam dokumen serta penanda tanganan pemasukan mereka, para Nazi sering mengarahkan mereka ke tempat seperti Judischer Wohnbezirk atau Wohngebiet der Jurden, atau diterjemahkan sebagai Perempat Yahudi. Macam-macam ghetto berbeda, seperti ghetto terbuka, ghetto tertutup, ghetto tersegel, ghetto penghancuran bahkan sampai ghetto pemusnahan.
Sejarah
suntingSetelah Invasi Nazi atas Polandia, Nazi memulai untuk merancang daerah kota-kota besar Polandia dan kota-kota kecil khususnya daerah Yahudi dan secara sistematis memindahkan Yahudi Polandia dari rumahnya menuju tempat yang telah dirancang tersebut. Ghetto pertama saat perang dunia kedua dibentuk pada 8 Oktober 1939 di Piotrkow Trybunalski (38 hari setelah penjajahan),[1] bersama ghetto Tuliszkow dibentuk pada December 1939 - Januari 1940, disusul oleh ghetto besar pertama di Ghetto Lodz pada April 1940, dan Ghetto Warsawa pada Oktober. Banyak ghetto lain dibentuk tahun 1940-1941. Banyak ghetto yang tertutup dan tersegel, didindingkan atau di tutup dengan kawat berduri. Sebagai ghetto tertutup, jika ada orang Yahudi yang tertangkap berusaha untuk kabur, akan di tembak. Ghetto Warsawa merupakan ghetto terbesar dalam Eropa saat pendudukan Nazi, dengan lebih dari 400.000 orang Yahudi dimasukkan dengan paksa ke daerah yang berluas 13 mil persegi (34 km2) terletak pada jantung kota.[2] Ghetto Lodz adalah ghetto terbesar kedua, berisikan sekitar 160.000 orang.[3] Berdasarkan catatan arsip USHMM, ada sekitar 1000 Ghetto dalam Jerman dan Polandia yang telah tercaplok oleh Jerman serta Uni Soviet sendiri.
Formasi Ghetto
sunting- Warsawa: Ibu kota Polandia ini menjadi daerah dimana Ghetto terbesar di Eropa bertempat, berisi 450.000 orang Yahudi dan kaum minoritas lainnya. Ghetto ini dibentuk pada 1940 saat SS menyuruh para kaum Yahudi untuk meninggalkan rumahnya dan relokasi pada tepi barat kota. Pada 1942 para Nazi memulai mendeportasi penduduk ghetto menuju kamp pemusanahan di Treblinka. Pada september, sekitar 250.000-300.000 kaum Yahudi diserang dengan gas beracun disana. Dikabarkan pemusnahan tersebut terjadi karena pemberontakan Ghetto Warsawa pada 1943.
- Lodz: Ghetto lodz yang berada di pusat kota Warsawa adalah kedua-terbesar dan ghetto terlama di Eropa Nazi. Ini dibentuk pada Februari 1940 dengan perintah bahwa kaum Yahudi harus membataskan diri mereka dari 'kota tua'. Judenrat Lodz dikenakan peraturan ketat dan regulasi untuk Yahudi sebaya mereka, memaksa parah penghuni untuk menghukum jika mereka tidak melakukan. Ini merupakan taktik yang tidak kejam, namun didesain untuk membuat Lodz menjadi ghetto yang produktif, dan demikian memperpanjang umur para penghuni. Deportasi dari Lodz dilakukan pada 1941, para kaum Yahudi yang dideportasi dari sini dibawa ke Chelmno atau Auschwitz. Pada Agustus 1944, para Rusia mendekati dari timur, ghetto Lodz dihilangkan.
- Krakow: Dibentuk pada Maret 1941, Ghetto Krakow lebih kecil dibandingkan Ghetto Warsawa, dengan penduduk berkisar 15.000 orang Yahudi. Ghetto ini dilikuifikasi (dibersihkan dari penghuninya) pada pertengahan 1942 oleh kapten SS yang kejam, Amon Goeth. Hampir seluruh penduduknya dipindahkan ke kamp buruh Plaszow, yang berada pada tepi selatan kota. Ghetto Krakow serta likuifikasi nya oleh Goeth, digambarkan pada film Schindler's List.
- Lublin: Ghetto ini juga dibentuk pada 1941, ghetto yang berada pada bagian timur Polandia ini berpenduduk 35.000 kaum Yahudi dan Gipsi yang tidak diketahui jumlahnya. Pada akhir 1943 hampir seluruh penduduk di Ghetto ini meninggal, mungkin salah satu nya dibawa ke kamp kematian Belzec, diperkejakan sampai mati di kamp buruh, atau dibantai oleh Einsatzgruppen
- Amsterdam: Belanda merupakan tempat tinggal untuk 140.000 orang Yahudi saat pasukan Nazi menginvasi pada 1940. Para yahudi Belanda dipaksa untuk relokasi ke Amsterdam, saat orang Yahudi non-Belanda dideportasi ke negara lain. Dengan bantuan oleh beberapa partisipan lokal (Belanda merupakan negara dengan partai Nazi terbesar di luar Jerman dan Austria), SS mulai membentuk ghetto di kota ini. Seperempat kaum Yahudi di kota ini disegel pada Februari 1941 dan suatu Judenrat ditunjuk untuk mengurus ghetto ini. Diperkirakan 100.000 orang Yahudi tinggal pada ghetto ini; dan pada akhirnya hampir seluruh nya dideportasi ke kamp-kamp kematian di Polandia.
- Vilnius: Pasukan Nazi masuk ke Vilnius, yang merupakan ibu kota dari Lithuania, pada 1941. Setelah para Nazi menyiksa sepertiga (20.000 orang) dari 60.000 orang Yahudi di kota ini, sisanya berkumpul pada suatu lingkungan yang miskin, yang kemudian berubah menjadi Ghetto Vilnius. Setelah pembunuhan kaum Yahudi yang berkelanjutan pada September dan Oktober 1941 menurunkan populasi orang Yahudi pada ghetto ini menjadi sekitar 20.000 orang. Akhir 1943 orang Yahudi yang masih berada pada ghetto ini dideportasi ke kamp-kamp kematian atau buruh dan ghetto ini menjadi kosong.[4]
Referensi
sunting- ^ First Jewish ghetto established in Piotrkow Trybunalski: October 8, 1939. Yad Vashem The Holocaust Martyrs' and Heroes' Remembrance Authority.
- ^ Warsaw, United States Holocaust Memorial Museum
- ^ Ghettos, United States Holocaust Memorial Museum
- ^ http://alphahistory.com/holocaust/jewish-resettlement-ghettos/ Diarsipkan 2023-08-05 di Wayback Machine., Formasi-formasi ghetto serta pemusahannya
Pranala luar
sunting- https://web.archive.org/web/20090106032256/http://www1.yadvashem.org/about_holocaust/chronology/1939-1941/1939/chronology_1939_16.html
- http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10005069 Diarsipkan 2018-07-19 di Wayback Machine.
- http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10005059 Diarsipkan 2012-08-15 di Wayback Machine.
- http://alphahistory.com/holocaust/jewish-resettlement-ghettos Diarsipkan 2023-08-05 di Wayback Machine.