Giovanni Battista Riccioli
Giovanni Battista Riccioli (17 April 1598 – 25 Juni 1671) adalah seorang astronom Italia. Ia adalah seorang Yesuit yang dimasukinya pada tahun 1614. Dia adalah juga orang pertama yang mengukur laju percepatan sebuah benda yang jatuh bebas. Pada 1632 ia menjadi anggota kelompok yang ditugaskan untuk pendidikan Yesuit yang lebih muda, di antaranya Daniello Bartoli.
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | (it) Galeazzo Riccioli 17 April 1598 Ferrara (Negara Gereja) |
Kematian | 25 Juni 1671 (73 tahun) Bologna (Negara Gereja) |
Data pribadi | |
Agama | Katolisisme |
Pendidikan | Universitas Parma (–1628) |
Kegiatan | |
Penasihat doktoral | Giuseppe Biancani (en) |
Spesialisasi | Astronomi |
Pekerjaan | selenographer (en) , dosen, penulis, kartografer, teolog, astronom, filsuf |
Bekerja di | Universitas Bologna Universitas Parma |
Ordo keagamaan | Serikat Yesus |
Related artists (en) | Niccolò Cabeo (en) |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
| |
Murid doktoral | Francesco Maria Grimaldi dan Giovanni Domenico Cassini |
Riccioli mencurahkan kariernya di bidang astronomi dan sering kali bekerja bersama Francesco Maria Grimaldi. Dia menulis sebuah karya penting Almagestum novum pada tahun 1651. Oleh kebutuhan (gereja Katolik Roma saat itu), dia menentang teori heliosentrik Copernicus meskipun memujinya sebagai sebuah hipotesis sederhana.
Dia dan Grimaldi secara ekstensif mempelajari Bulan, di mana Grimaldi membuat sebuah peta. Sebagian besar fitur-fitur di Bulan saat ini masih menggunakan tata nama yang dibuat olehnya dan Grimaldi. Dia juga mengamati Saturnus dan merupakan orang pertama yang mencatat bahwa Mizar adalah sebuah sistem bintang ganda pada tahun 1650.
Buku lain yang ditulisnya adalah Geographiae et hydrographiae reformatae libri (1661), Astronomia reformata (1665), Chronologia reformata (1669) dan Tabula latitudinum et longitudinum (diterbitkan pada 1689).
Menariknya, walaupun dia menentang teori Copernicus, dia menamai sebuah kawah menyolok di Bulan atas nama Copernicus, dan kawah penting lain dinamai berdasarkan para pendukung teori heliosentrik lainnya seperti Kepler, Galileo dan Lansbergius. Kawah yang dinamai berdasarkan nama mereka juga merupakan kawah penting, sementara kawah yang dinamai berdasarkan beberapa astronom Yesuit lainnya berada di sekitar kawah Tycho. Hal ini kadang-kadang dipandang sebagai bentuk simpati diam-diam pada teori Copernicus, yang sebagai Yesuit tidak bisa diungkapkannya di depan umum.
Antara 1644 sampai 1656, dia menyibukkan diri pada pengukuran topografi bersama Grimaldi. Mereka berusaha menentukan panjang garis keliling Bumi dan rasio perairan terhadap daratan. Metodenya memberikan harga yang lebih tidak akurat pada pengukuran keliling meridian Bumi dibandingkan pengukuran Snellius beberapa tahun sebelumnya. Pengukuran Snellius memberikan ketidak-akuratan sebesar 4000 meter sementara ketidak-akuratan Riccioli mencapai lebih dari 10.000 meter (Hoefer, 1873).
Lihat pula
sunting