Glasir es adalah lapisan es transparan dengan tekstur padat dan halus yang terbentuk di suatu permukaan ketika terjadi pembekuan hujan[1]. Secara morfologis bentuknya mirip dengan es bening. Selain bisa terbentuk karena hujan, glasir es juga bisa dihasilkan dari gerimis, kabut, atau terkondensasi dari uap air yang sangat dingin[2].

Glasir es yang menyelimuti buah hawthorn

Glasir es dapat terbentuk ketika hujan berlangsung dalam dua kondisi. Pertama, adanya lapisan udara dingin yang suhunya kurang dari 0°C di dekat permukaan. Kedua, adanya lapisan udara hangat dengan suhu di atas 0°C di atas lapisan udara dingin tersebut[3]. Kepingan salju (bahasa Inggris: snowflake) akan terbentuk saat dua kondisi tersebut terpenuhi. Ketika turun ke atmosfer melalui lapisan udara hangat, kepingan salju akan meleleh dan berubah menjadi tetes air. Saat tetesan air tersebut memasuki lapisan udara dingin di dekat permukaan, maka tetesan air membeku lagi sehingga membentuk glasir es[4].

Referensi

sunting
  1. ^ WMO. "Glaze". International Cloud Atlas (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-05. 
  2. ^ "AMS Glossary". web.archive.org. 2007-08-05. Diakses tanggal 2024-10-05. 
  3. ^ "Freezing rain". Ouranos (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-05. 
  4. ^ McCray, C., Ouranos; Paquin, D., Ouranos (2024). "Évolution de la pluie verglaçante au Québec" (PDF). Synthèse des connaissances.