Glukoprotein adalah senyawa glikoprotein dimana cabang karbohidrat yang berikatan dengan protein (sebagai backbone) adalah berupa glukosa.[1] Glukosa pada glukoprotein dapat berdiri sendiri sebagai glukosa tipe hexose atau dalam bentuk N-Acetylglucosamine tipe aminehexose(glukosamin).

Glukoprotein dengan glukosa tipe hexose, ada selama biosintesis N-linked glycoprotein tetapi tidak selalu ada pada mature glycoprotein. Glukoprotein ini terdapat pada faktor pembekuan darah. Baik glukosa dan glukosamin berbentuk neuclotide sugar berupa uridine diphosphate glucose (UDP-Glc) dan uridine diphosphate N-Acetylglucosamine (UDP-GlcNAc) yang terlibat dalam biosintesa glikoprotein.[2]

Karbohidrat yang ditambahkan kepada protein melalui proses yang sangat rumit yang melibatkan dua organel, retikulum endoplasma dan aparatus Golgi. Penambahan CHO (karbohibdrat) pada protein terjadi baik pada co- dan post-translationally. Untuk itu diperlukan enzim glikosil transferase, yang khas untuk tiap karbohidrat yang akan diikatkan.[3]

Contoh glukoprotein adalah Alpha-1-acid glycoprotein (AGP)atau orosomucoid (ORM). Yaitu suatu fase akut plasma alpha globulin glikoprotein dan dimodulasi oleh dua gen polimorphic. Disintesa dalam sel hati dan memiliki nilai plasma normal antara 0.6-1.2 mg/mL (1-3% plasma protein). Level plasma meningkat pada kehamilan, pemakaian obat-obat tertentu dan penyakit tertentu, terutama HIV. Orosocomocoid meningkat pada obstructive jaundices. Dan menurun pada hepatocellular jaundice dan intestinal infections.

Referensi sunting

  1. ^ "Glucoprotein | definition of glucoprotein by Medical dictionary". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-02. Diakses tanggal 2009-11-28. 
  2. ^ Murray RK., Granner KD., Mayes AP., Rodwell WV. Harper’s Illustrated Biochemistry 26th Ed. Chapter 47: Glycoprotein. Lange Medical Books/McGraw-Hill. New York. Th. 2003: pg515-534.
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-24. Diakses tanggal 2009-11-28.