Goreng lembut, goreng ringan, atau penggorengan suhu rendah (bahasa Inggris: gentle frying) adalah metode memasak berdasarkan minyak atau lemak yang digunakan untuk makanan yang relatif rapuh atau berpati.[1] Walaupun goreng lembut paling sering digunakan untuk memasak telur goreng, metode ini juga digunakan untuk ikan yang lembut,[2] potongan daging yang empuk,[3] sosis,[4] dan sebagai langkah pertama dalam membuat kentang goreng.[5]

Telur digoreng ringan

Manfaat

sunting

Penggorengan suhu rendah berguna jika lemak penggorengan hangus pada tingkat panas yang lebih tinggi (misalnya mentega), atau jika lemak penggorengan mempunyai rasa yang ingin dipertahankan (misalnya minyak zaitun). Minyak yang terlalu panas dapat menghasilkan senyawa yang tidak sehat, bahkan karsinogenik.[6]

Dalam makanan berpati, penggorengan suhu rendah memungkinkan pati berpindah dan mengaramel, menghasilkan sesuatu yang lebih manis.

Dalam makanan yang rapuh seperti telur, goreng lembut mencegah makanan hangus atau hancur berantakan.

Kekurangan

sunting

Dalam goreng rendam-lemak, jika dilakukan secara tidak benar, suhu rendah dapat meningkatkan penyerapan minyak yang banyak, menjadikan makanan berminyak, basah, dan tidak menggugah selera. Akan tetapi, Cook's Illustrated mengembangkan resep yang membiarkan kentang goreng dalam minyak dingin selama 25 menit saat minyak dipanaskan perlahan-lahan hingga 280 °F. Ini ternyata mengandung 30% lebih sedikit minyak daripada kentang goreng yang dimasak dengan metode tradisional dengan minyak antara 325° dan 350 °F.[7]

Rujukan

sunting
  1. ^ fissler.com Diarsipkan April 20, 2009, di Wayback Machine.
  2. ^ oceannavigator.com
  3. ^ "All British Food". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-08-18. Diakses tanggal 2014-02-19. 
  4. ^ Nicholas Clee (2007-09-21). "Blanching sausages". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-20. Diakses tanggal 2014-02-19. 
  5. ^ "You Want Fries With That? The Science of Crispy Potatoes". Science Buddies. 2014-10-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-30. Diakses tanggal 2017-01-25. 
  6. ^ udri.udayton.edu Diarsipkan April 12, 2009, di Wayback Machine.
  7. ^ "Oil Absorption" (PDF). Guy Crosby. September 2012. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-12-03. Diakses tanggal 2019-05-26.