Gu Long (ejaan Bahasa Hokkien: Khu Lung; 7 Juni 1938 - 21 September 1985) adalah seorang penulis cerita silat (wuxia) asal Taiwan. Dilahirkan di Hong Kong dengan nama asli Xiong Yaohua, pria yang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas Cheng Kung dan Universitas Tamkang ini dikenal dengan karya-karyanya seperti Pendekar Harum (Chu Liu Xiang), Pendekar Empat Alis (Lu Xiaofeng), dan Pisau Terbang Xiao Li (Xiaoli Feidao). Selain menjadi novelis, Gu juga pernah menjadi sutradara, penulis skenario dan produser film, sampai-sampai di era 1980-an memiliki studio film-nya sendiri bernama Bao Sian (寶龍).[1]

Gu Long
LahirXiong Yaohua
(1938-06-07)7 Juni 1938
Hong Kong
Meninggal21 September 1985(1985-09-21) (umur 47)
Taipei, Taiwan
PekerjaanWriter
KebangsaanRepublik Tiongkok (Taiwan)
AlmamaterUniversitas Tamkang
GenreWuxia
Karya terkenalChu Liuxiang, Lu Xiaofeng, Xiaoli Feidao, Juedai Shuangjiao, Liuxing Hudie Jian

Gu dikenal karena pembawaan cerita silatnya yang dianggap berbeda dan realistis,[2] khususnya dibanding dari penulis wuxia top lain saat itu, Jin Yong. Keduanya bersama penulis lain, Liang Yusheng, mendapat julukan sebagai "Tiga Kaki Wuxia". Adapun Gu juga memiliki julukan pribadi sebagai "Sukma Bebas".[3] Banyak karyanya yang telah diadopsi dalam bentuk film atau serial.

Profil sunting

Gu dilahirkan dengan nama Xiong Yaohua di tanggal 7 Juni 1938,[4] meskipun dalam identitas resminya disebutkan ia lahir pada tahun 1941. Keluarga Gu berasal dari Nanchang, Jiangxi, meskipun ia lahir di Hong Kong dan kemudian tinggal di Hankou pada masa kecilnya. Di tahun 1952, Xiong dan keluarganya pindah ke Taipei, Taiwan dan menempuh pendidikan tingginya di kota ini, yaitu di Departemen Bahasa Asing Universitas Tamkang yang dibiayainya dari kerja sampingannya. Namun, dirinya tidak menyelesaikan pendidikan tersebut, dan kembali ke kota tempat tinggalnya dekat Taipei, Ruifang untuk memulai kariernya sebagai penulis.[2] Xiong juga sempat bekerja sebagai penasihat militer Amerika Serikat di Taipei.

Novel pertama Xiong ditulis pada usianya yang ke-11, dan pada usia ke-19 ia mulai memperoleh royalti dari karyanya tersebut yang saat itu didominasi cerita percintaan. Memasuki awal 1960-an, Xiong (dengan nama pena Gu Long) mulai menjajaki penulisan cerita silat karena dibujuk rekannya.[2] Novel silat pertamanya berjudul Cangqiong Shenjian (蒼穹神劍), yang disusul 8 novel sejenis pada 1960 hingga 1961. Mungkin karena ceritanya yang tidak jauh berbeda dari serial wuxia lain, karya-karya awal Gu tidak dikenal secara luas.[5] Baru di tahun 1967, lewat novel Pendekar Binal (atau Pertarungan Si Kembar/Remarkable Twins), nama Gu mulai diperhitungkan sebagai penulis novel wuxia dengan gaya yang lebih segar.[6] Cerita-cerita yang ditulisnya banyak memasukkan aspek misteri, filosofi, akal budi dan unsur-unsur menegangkan, yang diantaranya diadopsi dari karya penulis asing seperti Ernest Hemingway, Jack London, John Steinbeck, Friedrich Nietzsche, serial James Bond, dan novel The Godfather. Alur cerita yang dibuatnya lebih menonjolkan dialog antar karakter dan paragraf-paragraf yang pendek.

Sayang, kehidupan pribadinya berbanding terbalik dengan kesuksesan Gu di bidang kesusastraan. Di bidang asmara, Gu Long pernah memiliki tiga pasangan yang masing-masing melahirkan satu anak (Zheng Yuexia/鄭月霞 dengan anak bernama Zheng Xiaolong/鄭小龍, Ye Xue/葉雪 dengan anak bernama Ye Yikuan/葉怡寬, dan istri sahnya Mei Baozhu/梅寶珠 dengan putra bernama Xiong Zhengda/熊正達). Gu juga mengalami kecanduan alkohol dan gemar merokok, dengan demi menyelesaikan novelnya bisa mengonsumsi dua pak rokok sekaligus, belum lagi suka berfoya-foya. Kecanduan minuman beralkohol ini kemudian juga dimasukkan Gu Long dalam penokohan beberapa karakter di novelnya.[7]

Kegemaran itulah yang membuat kesehatannya perlahan memburuk, yang memengaruhi kualitas karya Gu sehingga mulai pertengahan 1970-an karya-karyanya mulai ditinggalkan penggemar wuxia. Gaya penulisannya mulai ditiru penulis cerita silat lain, sedangkan upaya Gu menciptakan terobosan baru seringkali tidak tuntas dan harus diselesaikan oleh orang lain. Masalah lain pun muncul ketika para penerbit yang meskipun sudah menjanjikan royalti tinggi pada sang penulis, justru target waktunya tidak mampu ditepati oleh Gu Long.[3][5] Pada 21 September 1985, Gu meninggal di usia 47 tahun akibat kecanduan alkohol yang menyebabkan penyakit sirosis dan kebocoran esofagus di sebuah rumah sakit di Taipei.[1] Kematiannya yang begitu cepat diratapi oleh teman-temannya, yang membawa 48 botol cognac di hari pemakamannya.[3]

Karya sunting

Gu Long tercatat menulis banyak karya sepanjang hidupnya, dengan suatu estimasi memperkirakan sekitar ratusan karya.[7] Beberapa karyanya tersebut juga ada yang ditulis bersama dengan orang lain. Popularitas cerita silat di Indonesia pada era 1970-an hingga 1990-an ikut membawa karya Gu Long (Khu Lung) diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia (seperti oleh Gan K.L., Gan K.H. dan Kwee Tjin), maupun selanjutnya muncul dalam bentuk serial silat di layar kaca.[8] Beberapa karya Gu Long seperti:

  • Pendekar 4 Alis (陸小鳳系列)
    • Kekaisaran Rajawali Emas
    • Bandit Penyulam
    • Duel Dua Jago Pedang
    • Rumah Judi Pancing Perak
    • Keajaiban Negeri Es
    • Perkampungan Hantu
    • Duel di Butong
    • Manusia Yang Bisa Menghilang
    • Sang Ratu Tawon
    • Senyuman Dewa Pedang
  • Pendekar Binal (絕代雙驕)
    • Pendekar Binal
    • Bakti Pendekar Binal
    • Bahagia Pendekar Binal
  • Pendekar Harum (楚留香系列)
    • Maling Romantis
    • Rahasia Ciok Kwan Im
    • Peristiwa Burung Kenari
    • Mayat Kesurupan Roh
    • Legenda Kelelawar
    • Legenda Bunga Persik
    • Legenda Bulan Sabit
    • Anggrek Tengah Malam
  • Tujuh Senjata (七種武器系列)
    • Pedang Abadi
    • Golok Kumala Hijau
    • Bulu Merak (Badik Merak)
    • Gelang Perasa
    • Pukulan Si Kuda Binal
    • Kuda Binal Kasmaran
    • Kait Perpisahan
  • Si Pisau Terbang Siao Li (小李飛刀系列)
    • Pendekar Baja
    • Si Pisau Terbang Li
    • Rahasia Mo-kau Kau-cu
    • Peristiwa Bulu Merak
    • Peristiwa Merah Salju
    • Kilas Balik Merah Salju
    • Si Pisau Terbang Pulang
  • Misteri Kapal Layar Pancawarna
  • Pendekar Riang
  • Anak Berandalan
  • Harimau Kumala Putih
  • Putih Pendekar Gelandangan/Pedang Tuan Muda Ketiga
  • Antara Budi dan Cinta/Meteor Pedang dan Kupu-kupu

Rujukan sunting

Bacaan lain sunting

  • Stateless Subjects: Chinese Martial Arts Literature and Postcolonial History, Chapter 5. Petrus Liu. (Cornell University, 2011)
  • 《傲世鬼才一古龙:古龙与武侠小说国际学术研讨会论文集》林保淳 (学生书局出版,2006)

Pranala luar sunting