Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta

kepala pemerintah Daerah Khusus Jakarta

Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah kepala pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ia bertugas memegang pemerintahan bersama dengan wakilnya dan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Petahana
Teguh Setyabudi
Penjabat

sejak 18 Oktober 2024
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
KediamanRumah Dinas Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat
Masa jabatan5 tahun; dapat diperpanjang sekali
Pejabat perdanaSuwiryo (Wali Kota Djakarta)
Dibentuk7 September 1945; 79 tahun lalu (1945-09-07)
WakilWakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Situs webjakarta.go.id

Sejarah

Sistem pemerintahan Jakarta telah banyak berubah sepanjang sejarahnya. Pada 5 Maret 1942, Jepang menduduki Batavia dari kendali Belanda dan kota itu diberi nama Kota Khusus Jakarta (ジャカルタ特別市, Jakaruta tokubetsu-shi). Setelah runtuhnya Jepang, kaum nasionalis Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Pemerintahan Kota Jakarta diubah dari Jepang menjadi Pemerintah Nasional Kota Jakarta pada bulan September 1945.

Wali Kota Djakarta (1945—1947)

 
Suwirjo, Wali Kota Djakarta pertama

Setelah Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, penyerahan kekuasaan kota dari Jepang ke Indonesia dilakukan pada tanggal 19 September 1945. Setelah penyerahan kekuasaan, Presiden Indonesia mengangkat Suwirjo sebagai Wali Kota Djakarta pada tanggal 23 September 1945. Suwirjo mengakhiri masa jabatannya setelah ditangkap oleh pasukan Belanda pada tanggal 21 Juli 1947, setelah Agresi Militer Belanda I yang menduduki kota tersebut.

Wali Kota Belanda di Batavia (1946—1950)

Setelah Belanda kembali ke Jakarta pada awal tahun 1946, pemerintahan sipil Belanda, NICA, menunjuk Archibald Bogaardt sebagai wali kota sementara Batavia. Bogaardt sebelumnya pernah menjadi wali kota Batavia pada tahun 1941, dan kehilangan kekuasaannya kepada Jepang pada tahun 1942. Belanda menunjuk Bogaardt dalam pemerintahan bayangan dan menyebut wali kota secara de facto, Suwirjo sebagai republikeinse burgemeester.

Gubernur Daerah Federal Batavia (1948—1950)

Pembentukan Daerah Federal Batavia ditetapkan dengan dasar hukum Staatsblad Nomor 63 pada Juni 1948. Daerah federal tersebut diberikan status otonomi di dalam lingkup Pasundan. Gubernur daerah federal pertama dan satu-satunya adalah Hilman Djajadiningrat yang dilantik pada tanggal 2 November 1948. Sehubungan dengan perubahan nama daerah, Daerah Federal Batavia berubah nama menjadi Daerah Federal Jakarta pada tanggal 30 Desember 1949.[1]

  Gubernur Wilayah Federal Batavia (1948—1950)
No. Potret Gubernur Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Gubernur Ref.
1   Hilman Djajadiningrat 2 November 1948 30 Maret 1950 Lowong [2]

Meskipun negara Pasundan dibubarkan pada tanggal 11 Maret 1950, daerah federal Jakarta tetap bertahan hingga pelantikan kembali Suwirjo sebagai Wali Kota Djakarta/Jakarta Raya pada tanggal 30 Maret 1950.

Daftar

Sejak 7 September 1945 hingga saat ini, terdapat 17 orang yang telah menjabat sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, termasuk Wali Kota Jakarta Raya. Petahana jabatan ini adalah Teguh Setyabudi.

Pelaksana Tugas Gubernur

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Pejabat Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Gubernur definitif Ref.
  Tidak diketahui
(Pelaksana Tugas)
  Nonpartisipan 4 Oktober 2002 IX
(1997)
Sutiyoso
1997–2007
[3]
Prijanto
(Pelaksana Tugas)
(lahir 1951)
  PDI-P 24 Juni 2012 24 Juni 2012 4 hari XI
(2007)
Fauzi Bowo
2007–2012
[4]
30 Juni 2012 30 Juni 2012
3 Juli 2012 3 Juli 2012
6 Juli 2012 6 Juli 2012
14 September 2012 16 September 2012 2 hari [5]
Basuki Tjahaja Purnama
(Pelaksana Tugas)
(lahir 1966)
  Gerindra 31 Mei 2014 1 Juni 2014 1 hari XII
(2012)
Joko Widodo
2012–2014
[6][7]
1 Juni 2014 22 Juli 2014 51 hari [8]
Soni Sumarsono
(Pelaksana Tugas)
(lahir 1959)
  Nonpartisipan 28 Oktober 2016 11 Februari 2017 1 hari Basuki Tjahaja Purnama
2014–2017
[9]
7 Maret 2017 15 April 2017 39 hari

Galeri foto

Lihat pula

Daftar pustaka

  • Damais, Sudarmadji Jean Henry (1977). Karya Jaya: Kenang-Kenangan Lima Kepala Daerah Jakarta 1945—1966. 

Referensi

  1. ^ Mukaromah, Vina Fadhrotul. "30 Desember 1949, Kisah Batavia Berganti Nama Jadi Jakarta". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-04-22. 
  2. ^ "Raden Hilman Djajadiningrat wordt gouverneur van Batavia". De nieuwsgier. 2 November 1948. Diakses tanggal 15 Desember 2019. 
  3. ^ "Meski Cuti, Sutiyoso Pimpin Rapat Muspida". Tempo.co. 10 November 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-09. Diakses tanggal 30 Mei 2020. 
  4. ^ "Foke Cuti Empat Hari, Alex Cuti Dua Pekan". Republika. Jakarta. 18 Juni 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-16. Diakses tanggal 30 Mei 2020. 
  5. ^ "Foke Cuti Kampanye 14-16 September, Prijanto Jadi Gubernur". Detik.com. Jakarta. 7 September 2012. Diakses tanggal 23 Juni 2020. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Menghadap Presiden, Jokowi Ajukan Cuti Sebagai Gubernur". VOA Indonesia. 13 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-11. Diakses tanggal 7 Mei 2023. 
  7. ^ "Basuki:Jokowi Masih Sah Gubernur DKI". Berita Jakarta. Jakarta. 19 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-25. Diakses tanggal 23 Juni 2020. 
  8. ^ "Mulai Hari Ini, Ahok Resmi Jalankan Tugas Plt Gubernur DKI". detikcom. Detik News. 1 Juni 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-29. Diakses tanggal 2014-11-20. 
  9. ^ "Soni Sumarsono Resmi Jabat PLT Gubernur DKI Jakarta". Kemendagri. 26 Oktober 2016. [pranala nonaktif permanen]

Catatan