Gurun Aralkum
Aralkum adalah sebuah gurun yang terbentuk di bekas lokasi Laut Aral, yang terletak di Asia Tengah, tepatnya di perbatasan antara Kazakhstan dan Uzbekistan. Gurun ini mulai muncul sejak tahun 1960-an dengan mengeringnya danau akibat pengalihan air dari sungai-sungai yang mengalir ke danau tersebut untuk keperluan irigasi pertanian. Ini menjadikan Aralkum sebagai salah satu contoh dampak buruk aktivitas manusia terhadap lingkungan paling nyata di dunia.
Sejarah
suntingWilayah yang menjadi gurun Aralkum dulunya merupakan sebuah danau asin bernama Laut Aral. Danau ini pernah menjadi salah satu danau terbesar di dunia, dengan luas sekitar 68.000 km² pada tahun 1960. Sumber air danau berasal dari dua sungai utama, yaitu Amu Darya dan Syr Darya, yang mengalir dari pegunungan di kawasan Asia Tengah.[1][2]
Meskipun ketinggian permukaan Laut Aral berfluktuasi sepanjang keberadaannya, penurunan permukaan air meningkat pada tahun 1960-an,[3] ketika pemerintah Uni Soviet mulai membangun proyek irigasi besar-besaran di wilayah tersebut. Kawasan penggembalaan atau lahan garapan yang luas di wilayah yang sekarang disebut Uzbekistan, Kazakhstan, Turkmenistan, dan tempat lain di Asia Tengah diubah menjadi lahan pertanian beririgasi dengan menggunakan perairan Amu Darya, Syr Darya, dan anak-anak sungainya. Akibatnya, konsumsi terhadap air sungai meningkat dan pada tahun 1980-an, selama bulan-bulan musim panas, kedua sungai besar tersebut hampir mengering sebelum mencapai danau. Laut Aral mulai menyusut dengan cepat karena tidak seimbangnya penguapan air dan pengisian kembali.[4]
Pada tahun 1989, laut tersebut terpisah menjadi laut Aral Besar dan Aral Kecil. Pada tahun 2007, luasnya menyusut menjadi 10% dari ukuran aslinya, dan terbagi lagi menjadi empat bagian: Aral Utara, cekungan timur dan barat Aral Selatan, dan Barsakelmes yang lebih kecil di tengahnya.[5] Pada tahun 2009, danau di bagian tenggara telah menghilang dan danau di bagian barat daya telah menyusut menjadi garis tipis di tepi barat bekas laut selatan[6] dan akhirnya benar-benar menghilang pada tahun 2014.[7][8] Kawasan yang mengering ini kemudian menjadi gurun Aralkum.
Pada Agustus 2021, atlet kutub Inggris Rosie Stancer memimpin ekspedisi pertama dengan berjalan kaki melintasi gurun Aralkum.[9]
Referensi
sunting- ^ Kosarev, Aleksey N. & Andrey G. Kostianoy (editor) (2010). The Aral Sea Environment. Springer.
- ^ Quinn, Joyce A. & Susan L. Woodward (2015). Earth's Landscape. ABC-CLIO. ISBN 9781610694469.
- ^ "Aral Sea Tours from 450 USD: your Travel to the Aral Sea will be unforgettable with Peopletravel!". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 January 2016. Diakses tanggal 15 January 2016.
- ^ "Aral Sea". Britannica.
- ^ Philip Micklin; Nikolay V. Aladin (March 2008). "Reclaiming the Aral Sea". Scientific American. Diakses tanggal 17 May 2008.
- ^ "Satellite image, August 16, 2009 (click on "2009" and later links)". 24 September 2014.
- ^ Liston, Enjoli (1 October 2014). "Satellite images show Aral Sea basin 'completely dried'". The Guardian. London: Guardian News and Media Limited. Diakses tanggal 1 October 2014.
- ^ Rosenberg, Matt (8 December 2022). "Why Is the Aral Sea Shrinking?". ThoughtCo (dalam bahasa English). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2022. Diakses tanggal 19 September 2022.
- ^ Khissimova, Dana (2021-08-30). "British Polar Athletes Explore Aralkum desert in Kazakhstan". The Astana Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 December 2021. Diakses tanggal 2022-11-03.