HMS Warspite (03)
HMS Warspite adalah sebuah kapal dari Kelas Queen Elizabeth yang dibangun Royal Navy. Diluncurkan pada tahun 1912, Warspite yang dikenal sebagai "The Grand Old Lady" merupakan kapal tempur paling sangat dihiasi dalam sejarah Angkatan Laut, dengan karier panjang dan terhormat. Dia adalah peserta utama dalam Pertempuran Jutland, pertempuran laut terbesar dari Perang Dunia 1, dan juga berpartisipasi di seluruh pertempuran di Laut Mediterania, Samudera Atlantik dan Samudra India selama Perang Dunia 2, termasuk memberikan dukungan artileri untuk Pendaratan Normandia.
Warspite berlayar di Samudra Hindia pada 16 Juli 1942
| |
Sejarah | |
---|---|
Britania Raya | |
Nama | Warspite |
Dipesan | 1912 |
Pasang lunas | 31 Oktober 1912 |
Diluncurkan | 26 November 1913 |
Mulai berlayar | 8 Maret 1915 |
Dipensiunkan | 1 Februari 1945 |
Dicoret | 1947 |
Identifikasi | Nomor umbul: 03 |
Motto | Belli dura despicio ("I Despise the Hard Knocks of War") |
Julukan | Grand Old Lady |
Penghargaan |
|
Nasib | Dibongkar pada 1950–1957 |
Lencana | |
Ciri-ciri umum (ketika dibangun) | |
Kelas dan jenis | Kapal tempur kelas-Queen Elizabeth |
Berat benaman |
|
Panjang | 643 ft 9 in (196,2 m) |
Lebar | 90 ft 7 in (27,6 m) |
Daya muat | 33 ft (10,1 m) |
Tenaga | 75.000 shp (56.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 24 knot (44 km/h; 28 mph) |
Jangkauan | 5.000 nmi (9.260 km; 5.750 mi) pada 12 knot (22 km/h; 14 mph) |
Awak kapal | |
Senjata |
|
Pelindung |
|
Konstruksi
suntingWarspite, merupakan kapal ke-enam Royal Navy yang memiliki nama sama persis. Ia mulai dibangun pada 21 Oktober 1912 do Devonport Royal Dockyard, diuji coba pada 26 November 1913, dan selesai dibangun pada April 1915[1] dibawah komando Kapten Edward Phillpotts.[2] Warspite dimasukkan ke dalam Skuadron tempur ke-2 dari Grand Fleet yang melewati sejumlah tes penerimaan,[3] seperti tes menembak, dimana Churchill hadir ketika Ia menembakkan meriam 15 inch (381 mm)-nya. Churchill pun terkesima dengan akurasi dan kekuatannya.[4] Di penghujung 1915, Warspite sempat terjebak di Sungai Forth dan menyebabkan lambungnya sedikit rusak. Dia terjebak karena mengikuti para kapal perusak yang mengawalnya pergi sungai-sungai berukuran kecil.[2] Setelah diperbaiki selama dua bulan di Rosyth dan Jarrow, dia kembali bergabung dengan Grand Fleet, kali ini sebagai bagian dari Skuadron tempur ke-5 yang baru dibuat demi para kapal-kapal dari kelas Queen Elizabeth.[2] Pada awal Desember, Warspite terlibat dalam insiden lainnya ketika sedang latihan, dia bertabrakan dengan saudarinya Barham, yang menyebabkan kerusakan sedang pada haluan Warspite. Dia berhasil kembali ke Arus Scapa dan menuju Devonport untuk diperbaiki lebih lanjut. Ia bergabung kembali di armada pada malam natal 1915.[5]
Masa dinas
suntingPerang Dunia 1
suntingIa mulai bertugas ketika Eropa dilanda Perang Dunia Pertama. Setahun kemudian pada tahun 1916, ia terlibat dalam Pertempuran Jutlandia. Pada pertempuran tersebut ia berhasil mendaratkan tembakan ke battlecruiser Von der Tann. Akan tetapi ia mengalami tembakan yang banyak sekitar 13 kali. Warspite mendapatkan kerusakan sebanyak 150 lubang akibat pertempuran tersebut. Selain itu, ia juga mengalami masalah pada rangefinder dan transmission station. Krunya berhasil memperbaiki masalah tersebut akan tetapi tidak tuntas sehingga berdampak pada kariernya nanti. Meski ia mengalami kerusakan yang hebat, ia mampu kembali ke Inggris dengan selamat. Setelah itu ia diperbaiki selama dua bulan.
Kurun waktu 1919-1939, ia mengalami rekonstruksi besar-besaran dan mengubah desainnya secara drastis. Pada tahun 1926, ia menjadi kapal bendera bagi Armada Mediterania Britania Raya. Selama waktu tersebut ia berlatih di sekitar Mediterania.[6]
Perang Dunia 2
suntingSaat Perang Dunia kedua meletus, ia terlibat dalam beberapa pertempuran. Pada Pertempuran Narvik kedua (1940), Fairey Swordfish yang diluncurkan dari Warspite berhasil menenggelamkan kapal selam Jerman U-64. Selain itu Warspite juga berhasil menenggelamkan Z13 dan merusak Z17 dan Z12.[7] Kemudian ia menuju ke Mediterania.
Di Mediterania ia terlibat dalam beberapa pertempuran. Pada Pertempuran Kalabria (1940) ia mampu mendaratkan salah satu tembakan terjauh yang tercatat dalam sejarah yaitu sejauh 24 km ke kapal tempur Giulio Cesare. Tembakan tersebut melambatkan Giulio Cesare.
Pada bulan Agustus 1940 ia terlibat dalam Pertempuran Taranto dimana ia dan Valiant menyerang basis suplai Utalia di Vlorë. Pada Maret 1941 ia terlibat dalam Pertempuran Tanjung Matapan dimana ia, Valiant, dan Barham berhasil menenggelamkan kapal penjelajah berat Italia yaitu Fiume, Zara, dan Pola. Pertempuran ini menyebabkan efek kelumpuhan buat Regia Marina. Beberapa waktu kemudian ia menjadi anti-aircraft battery saat invasi Jerman ke Kreta.
Pada tahun 1942, ia bertugas di kawasan Samudera Hindia. Pada saat itu Kekaisaran Jepang melancarkan Serangan Samudra Hindia, akan tetapi Warspite tidak berhasil menemukan armada Kekaisaran Jepang. Ia melanjutkan tugasnya sebagai kapal bendera bagi armada Royal Navy di kawasan India dan Srilanka. Ia juga membantu beberapa operasi pendaratan pasukan di kawasan Asia Tenggara.
Pada tahun 1943, ia kembali bertugas di Mediterania dan membantu invasi Sekutu ke Italia. Setelah Italia menyerah, Warspite bertugas mengawal kapal tempur Littorio, Roma, dan juga Giulio Cesare menuju ke Malta agar tidak jatuh ke tangan Jerman. Naas, di tengah perjalanan, mereka diserang oleh Skuadron Luftwaffe. Skuadron tersebut menjatuhkan bom guided missile, Fritz X. Akibat serangan tersebut Littorio (Italia) dan Warspite mengalami kerusakan berat dan Roma tenggelam. Ia kemudian kembali ke Inggris untuk diperbaiki.
Nasib
suntingPada kurun waktu 1944-1945 ia bertugas di kawasan Atlantik dan membantu pendaratan Sekutu ke Prancis. Setelah perang usai, ia kemudian ditugaskan menuju ke Portsmouth untuk dipreteli. Saat ia menuju ke Porstmouth pada tahun 1947 ia kandas di kawasan Prussia Cove. Usaha untuk mengangkatnya gagal karena lambungnya rusak parah. Tiga tahun kemudian ia akhirnya dipreteli setelah proses pengangkatan yang dianggap sebagai proses terbesar sepanjang sejarah Inggris Raya. Proses tersebut berlangsung sampai dengan tahun 1955. Sebuah batu memorial diletakkan di kawasan tersebut untuk mengenang Warspite.
Warspite, sesuai dengan mottonya, ia berhasil bertahan dari berbagai gempuran musuh, dari tembakan, bom, peluru kendali, dan ranjau laut. Ia memang keras kepala, sampai ia harus dipreteli dengan susah payah.[8]
Tanda jasa
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Burt 1986, hal. 256.
- ^ a b c Ballantyne, 2013, hal. 30.
- ^ Sutherland and Canwell, 2010, hal. 62.
- ^ Ballantyne, 2013, hal. 29.
- ^ Watton, 1986, hal. 8.
- ^ Ballantyne, 2013, p. 72.
- ^ Ballantyne, 2013, p. 98–100.
- ^ Ballantyne, 2013, hal. 197.
Daftar pustaka
suntingSumber pustaka mengenai HMS Warspite (03) |
- Admiralty Historical Section (2002). The Royal Navy and the Mediterranean. Whitehall histories., Naval Staff histories. Vol. 2, November 1940 – December 1941. London: Whitehall History in association with Frank Cass. ISBN 0-7146-5205-9.
- Andrew, Christopher M; Noakes, Jeremy Noakes (1987). Intelligence and International Relations, 1900–1945. Exeter: University of Exeter Press. ISBN 978-0-85989-243-8.
- Angolia, John; Bender, Roger (1981). On the field of honor: a history of the Knight's Cross bearers, Volume 2. San Jose: R James Bender Pub. ISBN 978-0-91213821-3.
- Ballantyne, Iain (2013). Warspite, From Jutland Hero to Cold War Warrior. Barnsley, UK: Pen & Sword Maritime. ISBN 978-1-84884-350-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-12. Diakses tanggal 2017-11-27.
- Brooks, John (2005). Dreadnought Gunnery and the Battle of Jutland. London: Routledge. ISBN 978-0-7146-5702-8.
- Brown, David K. (2012). Nelson to Vanguard: Warship Design and Development 1923–1945. Barnsley: Pen & Sword. ISBN 978-1-84832-149-6.
- Burt, R. A. (2012). British Battleships, 1919–1939 (edisi ke-2nd). Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 978-1-59114-052-8.
- Burt, R. A. (1986). British Battleships of World War One. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-863-8.
- Campbell, John (1972). Queen Elizabeth Class. Warship Monographs. 2. London: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-052-5.
- Campbell, N. J. M. (1998). Jutland: An Analysis of the Fighting. Lyons Press. ISBN 1-55821-759-2.
- Churchill, Winston S. (1985). The Gathering Storm: The Second World War Volume I. Houghton Mifflin Harcourt. ISBN 978-0-39541-055-4.
- Chesneau, Roger, ed. (1980). Conway's All the World's Fighting Ships 1922–1946. Greenwich, UK: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-146-7.
- Churchill, Winston S. (2010). The Grand Alliance: The Second World War Volume III. New York: Rosetta Books. ISBN 978-0-79530-612-9.
- Director of Naval Construction (1952). H.M. Ships Damaged or Sunk by Enemy Action, 1939–1945 (PDF). Britain: Admiralty. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-06-10. Diakses tanggal 2017-11-27.
- Gardiner, Robert & Gray, Randal, ed. (1984). Conway's All the World's Fighting Ships: 1906–1921. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-907-3.
- Garzke, William H. & Dulin, Robert O. (1985). Battleships: Axis and Neutral Battleships in World War II. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 978-0-87021-101-0.
- Gordon, Andrew (2012). The Rules of the Game: Jutland and British Naval Command. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 978-1-59114-336-9.
- Hoyt, Edwin Palmer (2006). Backwater War: The Allied Campaign in Italy, 1943–45. Stackpole Books. ISBN 978-0-81173-382-3.
- Jellicoe, John (1919). The Grand Fleet, 1914–1916: Its Creation, Development, and Work. New York: George H. Doran Company. OCLC 13614571.
- Konstam, Angus (2009). British Battleships, 1939–45 (I): Queen Elizabeth and Royal Sovereign Classes. Osprey Publishing. ISBN 978-1-84603-388-9.
- Marder, Arthur J. (1978). From the Dreadnought to Scapa Flow, The Royal Navy in the Fisher Era, 1904–1919. III: Jutland and After, May 1916 – December 1916 (edisi ke-Second). London: Oxford University Press. ISBN 0-19-215841-4.
- Massie, Robert K. (2003). Castles of Steel: Britain, Germany, and the Winning of the Great War at Sea. New York: Random House. ISBN 0-679-45671-6.
- Miller, Nathan (1997). War at Sea: A Naval History of World War II. London: Oxford University Press. ISBN 978-0-19511-038-8.
- O'Hara, Vincent P. (2013). The German Fleet at War, 1939–1945. Naval Institute Press. ISBN 978-1-61251-397-3.
- Parkes, Oscar (1990). British Battleships (edisi ke-reprint of the 1957). Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 1-55750-075-4.
- Plevy, Harry (2001). Battleship Sailors: The Fighting Career of HMS Warspite Recalled by Her Men. Chatham Publishing. ISBN 978-1-86176-151-4.
- Raven, Alan & Roberts, John A. (1976). British Battleships of World War Two: The Development and Technical History of the Royal Navy's Battleship and Battlecruisers from 1911 to 1946. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-817-4.
- Rohwer, Jürgen (2005). Chronology of the War at Sea 1939–1945: The Naval History of World War Two (edisi ke-Third Revised). Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 1-59114-119-2.
- Roskill, Stephen W. (1997). HMS Warspite: The Story of a Famous Battleship. Naval Institute Press. ISBN 978-1-55750-719-8.
- Sandler, Stanley (2001). World War II in the Pacific: An Encyclopedia. Taylor & Francis. ISBN 978-0-81531-883-5.
- Shores, Christopher; Cull, Brian & Malizia, Nicola (1987). Air War for Yugoslavia, Greece, and Crete. London: Grub Street. ISBN 0-948817-07-0.
- Silverstone, Paul H. (1984). Directory of the World's Capital Ships. New York: Hippocrene Books. ISBN 0-88254-979-0.
- Sutherland, Johnathan; Canwell, Diane (2010). The Battle of Jutland. Pen & Sword Maritime. ISBN 978-1-84415-529-3.
- Tarrant, V. E. (1999). Jutland: The German Perspective: A New View of the Great Battle, 31 May 1916 (edisi ke-reprint of the 1995). London: Brockhampton Press. ISBN 1-86019-917-8.
- Watton, Ross (1986). The Battleship Warspite. London: Conway Maritime Press. ISBN 1-59114-039-0.
- Whitley, M. J. (1999). Battleships of World War Two: An International Encyclopedia. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 1-55750-184-X.