Amin Syam
Mayor Jenderal TNI (Purn.) H. M. Amin Syam (12 Desember 1945 – 1 September 2023) adalah seorang mantan perwira militer dan politikus Indonesia. Ia menjabat Gubernur Sulawesi Selatan sejak tahun 2003 sampai tahun 2008. Pasangannya sebagai wakil gubernur ialah Syahrul Yasin Limpo. Sebelumnya dia pernah menjadi hakim dan guru di militer, bupati Enrekang, dan ketua DPRD Sulsel.[2] Dia menang telak dalam Pemilihan Gubernur pada tahun 2002.[3]
Amin Syam | |
---|---|
Gubernur Sulawesi Selatan ke-6 | |
Masa jabatan 19 Januari 2003 – 19 Januari 2008 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil | Syahrul Yasin Limpo |
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan | |
Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 19 Januari 2003 | |
Presiden | B. J. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Gubernur | Zainal Basri Palaguna |
Pendahulu Alim Bachri Pengganti Eddy Baramuli | |
Bupati Enrekang ke-10 | |
Masa jabatan 1988–1993 | |
Presiden | Soeharto |
Gubernur | Ahmad Amiruddin |
Pendahulu M. Saleh Nurdin Agung Pengganti Andi Rachman | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Enrekang, Sulawesi, Indonesia[1] | 12 Desember 1945
Meninggal | 1 September 2023 Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia | (umur 77)
Partai politik | Golongan Karya |
Suami/istri | Prof. Dr. Ir. Hj. Apiaty Kamaluddin, M.S. |
Almamater | Akademi Militer Nasional (1965) |
Profesi | Militer |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Artileri Medan |
Sunting kotak info • L • B |
Amin mencalonkan diri kembali untuk masa jabatan kedua pada pemilihan umum Gubernur Sulawesi Selatan 2007, tetapi ia dikalahkan oleh pasangan Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin dengan hanya memperoleh 37% suara saja.
Pendidikan dan karier militer
suntingAmin Syam lahir di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada 12 Desember 1945[4] sebagai putra dari Andi Syamsuddin Petta Wawo, seorang petugas polisi, dan Andi Bossa Daeng Matajang. Setelah lulus SMA, ia belajar pertanian di Universitas Hasanuddin, tetapi keluar beberapa tahun kemudian dan memilih Akademi Militer Indonesia.[5] Ia lulus dari akademi tersebut pada tahun 1965[6] dan memulai pengabdiannya di Jawa Barat sebagai instruktur di Pusat Pendidikan Artileri Medan di Cimahi, Jawa Barat.[7]
Ia ditugaskan kembali ke Batalyon Artileri Medan 6 di Makassar, Sulawesi Selatan untuk melawan kelompok pemberontak Islam di wilayah tersebut. Setelah pemberontakan diredakan, ia dikirim ke Takalar dan menjadi komandan distrik militer. Ia kemudian dipindahkan ke Komando Daerah Militer Wirabuana—yang mencakup seluruh pulau Sulawesi—dan menduduki beberapa jabatan penting seperti kepala penerangan dan asisten wakil bidang kewilayahan.[7]
Karier politik
suntingSyam memegang berbagai jabatan di militer dan mencapai pangkat kolonel. Ia terpilih menjadi Bupati Enrekang. Selama menjabat sebagai bupati, Syam menjalin hubungan dekat dengan pemuda dan tokoh agama berpengaruh di wilayah tersebut.[5] Ia juga meluncurkan program keluarga berencana untuk rumah tangga di Enrekang.[8]
Masa jabatan Syam sebagai bupati berakhir pada tahun 1993 dan ia terpilih menjadi Ketua Golkar Sulawesi Selatan.[7] Tak lama setelah menjadi ketua, Syam naik pangkat menjadi brigadir jenderal.[9] Di bawah kepemimpinannya, Golkar memperoleh 91,6% suara pada pemilihan umum legislatif Indonesia 1997, jumlah suara tertinggi dibandingkan provinsi lain.[5] Ia kemudian terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan diangkat menjadi utusan daerah ke Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.[10] Masa jabatan Syam sebagai ketua dewan diwarnai dengan protes terhadap rezim Suharto, yang sangat ditentangnya. Ia juga harus menghadapi protes terhadap terpilihnya kembali gubernur Zainal Basri Palaguna pada awal tahun 1998.[5]
Syam mencalonkan diri sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan pada pemilihan gubernur tidak langsung tahun 2003. Ia memilih Syahrul Yasin Limpo, mantan Bupati Gowa, sebagai calon wakil gubernurnya. Pasangan ini dicalonkan oleh fraksi Golkar di dewan dan mendapat persetujuan dari Departemen Dalam Negeri. Syam dan Limpo memenangkan pemilu dengan 39 dari 75 suara.[11] Kurang lebih setahun masa jabatannya, Syam dituduh terlibat penyalahgunaan APBD Sulawesi Selatan.[12]
Provinsi Sulawesi Barat yang terbentuk dari pemekaran beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan terbentuk pada masa pemerintahan Amin Syam. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan wajib membantu provinsi baru tersebut dengan memberikan dana sebesar delapan triliun rupiah, namun Syam menolak memberikannya. Syam membawa kasus ini ke pengadilan, meminta peninjauan kembali atas legalitas provinsi Sulawesi Barat.[13] Mahkamah Konstitusi menolak uji materi tersebut dan mewajibkan Sulawesi Selatan memberikan bantuan keuangan kepada Sulawesi Barat.[14]
Wafat
suntingSyam meninggal karena gagal ginjal di Rumah Sakit Siloam Makassar pada 1 September 2023, dalam usia 77 tahun.[15] Keesokan harinya jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Panaikang.[16]
Riwayat Pekerjaan
sunting- Kasdim 1426/Takalar
- Dandim 1426/Takalar
- Pasi Ter Korem 141/Toddopuli
- Kapendam VII/Wirabuana
- Waaster Kasdam VII/Wirabuana
- Bupati Enrekang (1988–1993)
- Ketua DPRD Sulsel (1997–2003)
- Gubernur Sulawesi Selatan (2003–2008)
Referensi
sunting- ^ https://books.google.co.id/books?id=IX9KDwAAQBAJ&pg=PA170
- ^ "Amin Syam Terpilih Menjadi Gubernur Sulawesi Selatan". Tempo.co. Tempo. 28 November 2002. Diakses tanggal 21 Oktober 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Amin Syam-Syahrul Yasin Limpo menang Telak". Kompas.com. Kompas. 28 November 2002. Diakses tanggal 29 November 2002.
- ^ Investment Opportunities in Fisheries and Marine Sectors in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Department of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia. 2003. hlm. 110. ISBN 978-979-96927-7-1.
- ^ a b c d Onggang, Alif We (1998). Tentang Sejumlah Orang Sulawesi Selatan, 1998. Yamami. hlm. 284–285. ISBN 978-979-95557-0-0.
- ^ "ALUMNI - 1965". Akademi Militer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 February 2001. Diakses tanggal 10 September 2021.
- ^ a b c "Profil Gubernur". Sulawesi Selatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 June 2007. Diakses tanggal 6 September 2023.
- ^ "Operasi Manunggal Kesehatan dan KB di Sulsel". Mimbar Kekaryaan (230). February 1990. hlm. 72. Diakses tanggal 6 September 2023.
- ^ "NAMA NAMA KARYAWAN ABRI YANG NAIK PANGKAT VIDE KEPPRES NO 04 ABRI 1994 TANGGAL 21 1 1994 TANGGAL 20 9 1993 DAN NO 06 ABRI 1994 TANGGAL 22 1 1994". Mimbar Kekaryaan ABRI (278). February 1994. hlm. 72. Diakses tanggal 6 September 2023.
- ^ Nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang terpilih dan yang diangkat serta yang pergantian antarwaktu masa bakti tahun 1997–2002. Direktorat Publikasi, Ditjen Pembinaan Pers dan Grafika, Departemen Penerangan RI. 1998. hlm. 61.
- ^ "Amin Syam-Syahrul Yasin Limpo Menang Telak". Kompas.com (dalam bahasa Indonesian). 29 November 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 December 2002. Diakses tanggal 4 September 2023.
- ^ "Gubernur Sulsel Terlibat Kasus Penyimpangan Dana APBD". detiknews. Diakses tanggal 2023-09-06.
- ^ "Kewajiban Pemprov Sulsel Bayar Rp 8 M Dianggap Berlebihan". detiknews. Diakses tanggal 2023-09-06.
- ^ "MK Tolak Uji Materi UU Pembentukan Provinsi Sulbar". detiknews. Diakses tanggal 2023-09-06.
- ^ Maryadi, Ari (2 September 2023). "BREAKING NEWS: Mantan Gubernur Sulsel Amin Syam Meninggal Dunia". Tribun Timur (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 4 September 2023.
- ^ Aripin, Nur Afni. "Mantan Gubernur Sulsel Amin Syam Akan Dimakamkan di TMP Panaikang Makassar". detiksulsel. Diakses tanggal 2023-09-06.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Zainal Basri Palaguna |
Gubernur Sulawesi Selatan 2003–2008 |
Diteruskan oleh: Syahrul Yasin Limpo |
Didahului oleh: Alim Bachri |
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 1999–2003 |
Diteruskan oleh: Eddy Baramuli |
Didahului oleh: M. Saleh Nurdin Agung |
Bupati Enrekang 1988–1993 |
Diteruskan oleh: Andi Rachman |