Hadi Utomo

politisi Indonesia

Kolonel Inf (Purn.) H. Hadi Utomo, S.H., M.M. (15 Agustus 1945 – 15 Januari 2017) adalah Ketua Umum Partai Demokrat periode 2005-2010. Ia merupakan lulusan Akabri angkatan 1970, dan pensiun dengan pangkat terakhir Kolonel.[1] Ia juga pernah dikaryakan sebagai Kepala Dinas Tramtib Provinsi DKI. Hadi Utomo merupakan ipar dari Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

Hadi Utomo
M.M
Ketua Umum Partai Demokrat ke-2
Masa jabatan
23 Mei 2005 – 23 Mei 2010
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009
PresidenMegawati Soekarnoputri
Susilo Bambang Yudhoyono
Ketua DPRAgung Laksono
Informasi pribadi
Lahir15 Agustus 1945
Semarang, Jawa Tengah
Meninggal15 Januari 2017(2017-01-15) (umur 71)
Jakarta
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Demokrat
Suami/istriMastuti Rahaju
Hubungan
Anak2
Almamater
Profesi
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1970—2004
Pangkat Kolonel
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan dan karier

sunting

Dia lahir pada tanggal 15 Agustus 1945. Hadi Utomo merupakan salah satu kader Partai Demokrat (PD) yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) pada tahun 2001 hingga 2005. Melalui Partai Demokrat, dia melenggang menjadi salah satu anggota dari jajaran wakil rakyat yang menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2004-2009. Meskipun begitu, dia pernah mengungkapkan kerelaannya untuk mencopot keanggotannya sebagai wakil rakyat DPR Republik Indonesia jika ia terpilih dan diangkat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Pada tahun 2005 hingga 2010, dia terpilih dan menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Sebelum menjabat sebagai wakil rakyat DPR-RI, dia berkecimpung di dunia kemiliteran. Hadi Utomo mulai bergabung dengan Akabri dimulai tahun 1970. Pangkat tertinggi yang ia dapatkan adalah sebagai seorang Kolonel, tepatnya Kolonel Infanteri Angkatan Darat (AD). Selanjutnya dia melanjutkan pendidikan kemiliterannya dengan bergabung dalam Sekolah Tinggi Hukum Militer pada tahun 1998. Pendidikan selanjutnya yang ia dapatkan mulai jauh berbeda jika dikaitkan dengan dunia kemiliteran, dia terdaftar sebagai mahasiswa dan lulus Strata 2 (S2) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Jayakarta jurusan Manajemen dengan gelar Magister pada tahun 2001.

Dia menikah dengan seorang wanita bernama Mastuti Rahayu, putri dari Sarwo Edhi Wibowo. Dibalik jabatannya sebagai wakil rakyat, namun seperti yang diungkapkan oleh seorang pengamat politik Darmawan Sinayangsah, Umar Hamdani (aktivis di Lembaga Studi Islam dan Kebudayaan, dan Nehemia Lawallata (tokoh GMNI Indonesia Timur) bahwa Hadi Utomo mungkin saja mempunyai peran dalam skandal Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang.[2]

Kematian

sunting

Pada 15 Januari 2017, Hadi Utomo meninggal di rumahnya di Condet, Jakarta Timur, karena limfoma. Dia dimakamkan di Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ "Profil Hadi Utomo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-10. Diakses tanggal 2012-11-07. 
  2. ^ "Profil Hadi Utomo". Merdeka.com. Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-11. Diakses tanggal 10 November 2014. 
  3. ^ "Kanker Getah Bening, Hadi Utomo Meninggal". Radar Semarang. 16 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-10. Diakses tanggal 3 Oktober 2018. 
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Subur Budhisantoso
Ketua Umum Partai Demokrat
2005—2010
Diteruskan oleh:
Anas Urbaningrum