Hamat

kota di Kegubernuran Hama, Suriah

Hamat (endonim: Hamah; Arab: حماة Ḥamāh [ħaˈmaː], Hamāh bahasa Ibrani Ḥamāth, "Benteng") adalah sebuah kota yang terletak di tepi sungai Orontes di bagian barat-tengah Suriah. Berjarak sekitar 213 kilometer (132 mi) di sebelah utara Damaskus dan 46 kilometer (29 mi) di utara Homs. Merupakan ibu kota provinsi Hama Governorate. Dengan jumlah penduduk 312.994 jiwa (sensus tahun 2004), Hama merupakan kota terbesar kelima di Suriah setelah Aleppo, Damaskus, Homs dan Latakia.[2]

Hamat
حماة
Hamah
Hamat
Hamat
NegaraSuriah
GovernorateHama
DistrictHama
SubdistrictHama
Pemerintahan
 • GubernurAbdul Razzaq al-Qutainy
Populasi
 (2004 census)
 • Total312.994[1]
 • Ethnicities
Arab
 • Religions
Sunni Muslim
Greek Orthodox Christian
Kode area telepon33
Situs webwww.ehama.sy

Kota ini terkenal karena ada 17 noria yang digunakan untuk mengairi taman-taman, yang berasal dari tahun 1100 SM. Meskipun dulunya dalam sejarah digunakan untuk pengairan, sekarang noria-noria itu hanya sebagai hiasan untuk keindahan tradisional. Kota kuno tersebut beberapa kali disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.

Dalam dekade-dekade terakhir, kota Hama telah menjadi pusat kelompok oposisi anti-Ba'ath di Suriah, terutama Muslim Brotherhood. Kota ini diserang oleh tentara Suriah, mulai dari pemberontakan Islam tahun 1964, dan menjadi tempat kekacauan selama pemberontakan Islam di Suriah pada bulan April 1981, terutama pada tahun 1982, di mana hampir 20.000 orang terbunuh dan peristiwa ini dikenal sebagai "Pembantaian di Hama" (Hama massacre). Kota ini sekali lagi menjadi ajang pertempuran antara militer Suriah dan pasukan oposisi pada tahun 2011, sebagai salah satu ajang utama perang saudara Suriah tahun 2011 dan 2012.

Sejarah sunting

Masa purba sunting

 
Sebuah lorong di bagian kota tua, Old Hama

Pemukiman purba "Hamat" mulai dihuni sejak awal zaman Batu Muda sampai ke Zaman Besi. situs ini berada di lengkungan tajam sungai Orontes yang membuatnya mudah dipertahankan, dan merupakan tempat asal pemukiman; kemudian kota ini berkembang melampauinya dan gunungan tanahnya menjadi pusat militer Hama.[3] Bekas-bekas zaman Chalcolithic telah digali oleh para arkeolog Denmark pada gunungan tanah yang merupakan lokasi benteng kuno.[3] Penggalian dilakukan antara tahun 1931 dan 1938 di bawah pimpinan Harald Ingholt. Stratigrafinya sangat umum, sehingga menyulitkan perbandingan detail dengan situs lain. Level M (setebal 6 m or 20 ft) mengandung baik perkakas plaster kapur putih maupun keramik asli. Kemungkinan sezaman dengan Ras Shamra V (6000–5000 SM). Lapisan L di atasnya bertarikh zaman Chalcolithic Halaf.

Zaman Amori dan Mitani sunting

Orang Amori menghuni daerah ini selama milenium ketiga SM. Orang Amori ini berasal dari Mari di tepi sungai Efrat, sekitar 250 mil (400 km) di sebelah timur Hamat. Waktu itu mereka mengkoloni banyak bagian tanah yang sekarang adalah Suriah dan Irak.[3]

Kota ini tampaknya tidak disebut-sebut dalam sumber-sumber kuneiform sebelum milenium pertama SM,[4] tetapi ditemukan sudah mengalami kemakmuran sekitar tahun 1500 SM. Diduga saat itu merupakan kota orang Amori yang termasuk kekuasaan Mittanni, suatu kekaisaran di sepanjang sungai Efrat di timur laut Suriah.[3] Mitanni akhirnya dikalahkan olehKekaisaran Hitit, yang menguasai seluruh Suriah utara setelah terjadinya Pertempuran Kadesh yang terkenal melawan tentara Mesir di bawah pimpinan Firaun Ramses II dekat kota Homs pada tahun 1285 SM.

Di awal abad ke-19, Johann Ludwig Burckhard pertama kalinya menemukan tulisan Hitit atau Luwian hieroglif (Anatolian hieroglif) di Hama.[5]

Situs ini juga menunjukkan adanya pemukiman orang Asyur dan Aram.[3]

Hitit Muda sunting

Pada pergantian menuju milenium ke-2, Kekaisaran Hitit kuno yang tersentralisasi runtuh, maka Hamat menjadi ibu kota kerajaan Aram Hitit Muda yang dikenal di Alkitab Ibrani dengan nama "Hamat" (bahasa Aram: Ḥmt; bahasa Het: Amatuwana;[4] Bahasa Ibrani: חֲמָת, Ḥmṯ), yang mengadakan hubungan dagang erat dengan kerajaan Israel dan Yehuda.[6] Orang Aram dan Het hidup berdampingan dengan damai di Hamat, bersamaan dengn negeri lain di daerah itu, seperti Karkhemis.[3] Negeri yang paling kuat dari seluruh negeri orang Aram adalah Damaskus, yang menjadi pemimpin federasi negara-negara Aram, di mana Hamat menjadi anggotanya. Lambat laun bahasa Aram menjadi paling banyak digunakan di kawasan Timur Dekat.

Inskripsi Asyur sunting

{{main|Prasasti Kurkh]] Ketika raja Asyur Salmaneser III (858-824 SM) menguasai Suriah bagian utara, ia mencapai Hamat (dalam bahasa Asyur Aram Muda: Amat atau Hamata)[4] pada tahun 835 SM; ini menandai permulaan inskripsi Asyur berkaitan kerajaan ini.[7] Irhuleni dari Hamat dan Im-idri raja Aram (Bar-Hadad atau Benhadad di Alkitab) dan raja Ahab dari Israel memimpin koalisi kota-kota Suriah melawan tentara Asyur. Menurut sumber Asyur, mereka menghadapi 4000 kereta kuda, 2000 penunggang kuda, 62000 tentara pejalan kaki dan 1000 penunggang onta Arab dalam Pertempuran Karkar. Kemenangan orang Asyur tampaknya lebih tepat disebut sama kuat, meskipun Salmaneser III meneruskan perjalanan ke pantai dan sempat naik kapal di Laut Tengah. Pada tahun berikutnya, Salmaneser III gagal menaklukkan Hamat maupun Aram. Setelah kematian Salmaneser III, bekas sekutu Hamath dan Aram berperang sendiri, dan Aram tampaknya merebut sejumlah wilayah Hamat.

Sebuah inskripsi bahasa Aram dari Zakir (orang Hamat), raja kembar Hamath dan La'ash, mencatat serangan dari suatu koalisi yang mengikutsertakan Sam'al di bawah perintah Ben-Hadad III, putra Hazael, raja Aram. Zakir dikepung pada bentengnya di Hazrak, tetapi diselamatkan berkat intervensi dewa Be'elschamen. Kemudian, Ja'udi-Sam'al memerintah baik Hamath dan Aram.

Pada tahun 743 SM, Tiglat-Pileser III merebut sejumlah kota di wilayah Hamat, membagi-bagi wilayah di antara para jenderalnya, dan dengan paksa membuang 1223 penduduk pilihan ke lembah sungai Tigris hulu serta menarik upeti dari raja Hamat, Eni-Îlu (Eniel).

Pada tahun 738 SM, Hamat terdaftar di antara kota-kota yang sekali lagi ditaklukkan oleh tentara Asyur. Lebih dari 30.000 penduduk asli dibuang ke Ullaba dan digantikan oleh para tawanan dari pegunungan Zagros.[4]

Setelah jatuhnya Kerajaan Israel Utara, raja Hamat Ilu-Bi'di (Jau-Bi'di) memimpin pemberontakan yang gagal di provinsi-provinsi Asyur yang baru dibentuk, Arpad, Simirra, Damaskus, dan Samara. Diduga pemberontakan inilah yang menyebabkan pembuangan Sepuluh Suku Israel yang kemudian dinyatakan hilang.

Kehancuran pada zaman Sargon II sunting

Menyebut dirinya "Penghancur Hamat," Sargon II menjarah kota itu pada sekitar tahun 720 SM,[8] dan mengganti penduduknya dengan 6300 orang Asyur, membawa raja Hamat untuk dikuliti hidup-hidup di Asyur.[4] Ia juga membawa perlengkapan-perlengkapan raja-raja yang berhiaskan gading ke Nimrud.[9]

Kekuasaan Kekaisaran Asyur Baru akhirnya membentang ke hampir seluruh Timur Dekat sampai ke pantai Laut Tengah. Namun, kekaisaran mereka runtuh, dan pada tahun 612 tentara gabungan Babel dan Madai merebut ibukota Asyur, Ninewe. Kekuasaan atas Hamat oleh Asyur digantikan untuk sesaat oleh kerajaan Babel, tetapi pada sekitar tahun 540, Hama, sebagaimana seluruh Suriah, menjadi bagian Kekaisaran Persia.[10]

Catatan Alkitab sunting

Dalam Alkitab dicatat bahwa Hamat adalah ibukota dari sebuah kerajaan orang Kanaan (Kejadian 10:18; 2 Raja–raja 23:33; 25:21). Salah satu rajanya, yang bernama Tou, memberi ucapan selamat kepada raja Daud atas kemenangannya melawan Hadadezer bin Rehob, raja Zoba, sebab Hadadezer sering memerangi Tou. Tou mengutus Yoram, anaknya, dengan membawa barang-barang perak, emas dan tembaga (2 Samuel 8:9–11; 1 Tawarikh 13:9–11). Salomo rupanya mengambil alih kekuasaan atas Hamat dan wilayahnya serta mendirikan kota-kota perbekalan di sana.[11] Kemenangan Asyur atas Hamat disinggung dalam Kitab Yesaya.[12] Nabi Amos menyebut kota ini "Hamat yang besar itu."[13] Nama ini rupanya berasal dari kata Fenisia, khamat, artinya "benteng."[14]

Iklim sunting

Hama
Tabel iklim (penjelasan)
JFMAMJJASOND
 
 
73
 
11
3
 
 
54
 
14
3
 
 
49
 
18
5
 
 
32
 
23
9
 
 
10
 
29
13
 
 
3.8
 
34
17
 
 
0.4
 
36
20
 
 
0.1
 
36
20
 
 
1.8
 
34
17
 
 
21
 
28
12
 
 
40
 
20
7
 
 
67
 
13
4
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: Climate Charts[15]
Data iklim Hama
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 11.4
(52.5)
13.8
(56.8)
17.9
(64.2)
23.1
(73.6)
29.3
(84.7)
33.8
(92.8)
36.2
(97.2)
36.2
(97.2)
33.8
(92.8)
27.6
(81.7)
19.7
(67.5)
13.1
(55.6)
24.66
(76.39)
Rata-rata harian °C (°F) 6.6
(43.9)
8.3
(46.9)
11.6
(52.9)
15.9
(60.6)
21.1
(70)
25.8
(78.4)
28.2
(82.8)
27.9
(82.2)
25.3
(77.5)
19.3
(66.7)
12.7
(54.9)
7.9
(46.2)
17.55
(63.59)
Rata-rata terendah °C (°F) 2.9
(37.2)
3.3
(37.9)
5.4
(41.7)
8.8
(47.8)
12.9
(55.2)
17.4
(63.3)
20.2
(68.4)
20.1
(68.2)
17.1
(62.8)
12.4
(54.3)
6.6
(43.9)
3.7
(38.7)
10.9
(51.6)
Presipitasi mm (inci) 72.5
(2.854)
54.3
(2.138)
49.3
(1.941)
32.3
(1.272)
10.3
(0.406)
3.8
(0.15)
0.4
(0.016)
0.1
(0.004)
1.8
(0.071)
21.4
(0.843)
40
(1.57)
66.5
(2.618)
352.7
(13.883)
% kelembapan 65.5 63 59 56 51.5 46 44.5 46.5 48 54.5 59.5 65.5 54.955
Sumber: Climate Charts[15]

Demografi sunting

 
A Greek Orthodox church.

Menurut Josiah C. Russel, selama abad ke-12, Hama mempunyai populasi 6.750 orang.[16] Pada tahun 1932, sementara Hama di bawah Mandat Prancis, terdapat sekitar 50.000 penduduk. Pada sensus tahun 1960, ada 110.000 penduduk. Jumlah penghuni meningkat terus, mencapai 180.000 pada tahun 1978 dan 273.000 orang pada tahun 1994.[17] Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di Hama Governorate adalah 99.4.[18] Diperkirakan pada tahun 2005, penduduk Hama sekitar 325.000 orang.[19]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "2004 official census" (PDF). cbss. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-03-10. Diakses tanggal 2013-11-04. 
  2. ^ "Hamah (Syria)". Encyclopedia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-04. Diakses tanggal 3 June 2013. 
  3. ^ a b c d e f Ring, 1996, p.315.
  4. ^ a b c d e Hawkins, J.D. "Hamath." Reallexikon der Assyriologie und Vorderasiatischen Archäologie, Vol. 4. Walter de Gruyter, 1975.
  5. ^ The Decipherment of Hittite Diarsipkan 2018-10-31 di Wayback Machine. James Norman (Schmidt), Ancestral Voices: Decoding Ancient Languages, Four Winds Press, New York, 1975.
  6. ^ "Hamath". Jewish Encyclopedia. Jewishencyclopedia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 2013-02-04. 
  7. ^ Hamath's history from the inscriptions was encapsulated by George L. Robinson, "The Entrance of Hamath" The Biblical World 32.1 (July 1908:7–18), in discussing the topography evoked by the Biblical phrase "the entrance of Hamath".
  8. ^ "Hamath Wrecked to Terrify Small Opponents of Assyria" The Science News-Letter. 39:13 (29 March 1941:205–206.)
  9. ^ The ivories were found there by Layard. One of the ivory panels found at "Fort Shalmaneser" is inscribed "Hamath." (R. D. Barnett, "Hamath and Nimrud: Shell Fragments from Hamath and the Provenance of the Nimrud Ivories." Iraq. 25:1. [Spring 1963:81–85.])
  10. ^ Ring, 1996, p.317.
  11. ^ 1 Raja–raja 4:21–24; 2 Tawarikh 8:4
  12. ^ Yesaya 10:9
  13. ^ Amos 6:2
  14. ^ Room, Adrian. Placenames of the World. London: MacFarland and Company, Inc., 1997.
  15. ^ a b "Hama, Syrian Arab Republic: Climate, Global Warming, and Daylight Charts and Data". Climate Charts. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 1 August 2013. 
  16. ^ Shatzmiller, 1994, p.59.
  17. ^ Wincler, 1998, p.72.
  18. ^ Wincler, 1998, p.44.
  19. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DSA162

Pustaka tambahan sunting

  • P. J. Riis/V. Poulsen, Hama: fouilles et recherches 1931–1938 (Copenhagen 1957).

Pranala luar sunting

Koordinat: 35°08′N 36°45′E / 35.133°N 36.750°E / 35.133; 36.750 Templat:2011–2012 Syrian uprising Templat:Cities of Syria Templat:Hama Governorate