Wresah

(Dialihkan dari Hangasa)

Wresah atau hanggasa (Amomum dealbatum) adalah sejenis tumbuhan aromatis anggota suku jahe-jahean (Zingiberaceae). Buahnya yang manis agak masam dan berbau harum khas biasa dimakan dalam keadaan segar; buah mudanya dimakan setelah direbus. Tanaman asli Indonesia ini dikenal dengan nama-nama wresah, wersah atau resah (Jw.); resak (Mly.); hanggasa, hangasa, ranggasa (Sd.); dan langkasa (Kangean); "renggak" (lombok) ([2]. Buahnya dikenal juga sebagai Java cardamom (Ingg.).

Wresah
Buah wresah (Amomum dealbatum) yang muda
dari Gunung Malang, Cikidang, Sukabumi
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Amomum
Spesies:
A. dealbatum
Nama binomial
Amomum dealbatum
Sinonim
  • A. maximum Roxb. sensu Backer & Ochse
  • Cardamomum dealbatum O. Kuntze (1891)

Pengenalan

sunting
 
Tandan buah muncul dekat pangkal batang

Merupakan terna tahunan yang subur, bisa tumbuh hingga 3 m. Daun bentuk jorong atau jorong lonjong, 30–90 × 10–20 cm, sisi atasnya gundul, sisi bawahnya berbulu halus putih seperti beledu.[3]

Bunga majemuk tersusun dalam tandan hampir bulat, diameter lk. 5 cm, muncul dari rimpang dekat pangkal batang semu. Tabung mahkota sedikit lebih panjang dari kelopak, putih bentuk jorong. Labellum[4] putih, dengan warna kuning di tengahnya dan coret kemerahan di pangkalnya, bentuk bundar telur, sekitar 3,5 cm panjangnya. Buah kotak berwarna hijau sampai keunguan, bulat telur, 2,5–3 × 1,8–2,4, bersudut 9 (7–13), berbulu halus.[3] Biji kecil-kecil, coklat kehitaman, hampir seluruhnya terbungkus dalam salut biji berdaging putih kelabu, banyak mengandung sari buah.[5]

Kegunaan

sunting
 
Buah muda dibelah, memperlihatkan biji dan arilus

Buahnya terutama dimakan dalam keadaan segar, disukai karena salut bijinya yang mengandung banyak sari buah yang manis dan (kadang-kadang) agak masam rasanya. Umbut dan pucuk yang muda, perbungaan yang muda, serta buah muda sering direbus, sebagai sayuran atau dimakan dengan sambal.[5]

Produk dari India diperdagangkan sebagai kapulaga pengganti, setidaknya pada masa lalu.[6] Di Cina digunakan sebagai ramuan obat tradisional.[3]

Ekologi dan penyebaran

sunting
 
Rumpun wresah

Hidup liar dan terpencar-pencar di hutan atau kebun talun, terutama pada tanah lembap yang kaya akan humus. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan ujung rimpang yang berakar, meski jarang orang yang sengaja menanamnya.

Menyebar mulai dari India di sebelah barat, Nepal, Bangladesh, Yunnan, Thailand dan Indonesia (Jawa).

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Roxburgh, W. 1820. Flora Indica, or, Descriptions of Indian plants 1:42. (Ed. 2, edited by W. Carey) 1:43. Serampore :Printed for W. Thacker, 1832.
  2. ^ Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 1. Terj. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 583
  3. ^ a b c Flora of China: Amomum maximum Roxburgh
  4. ^ bibir, yakni staminodia yang membesar, melebar, dan berwarna-warni
  5. ^ a b Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2 Hal. 407
  6. ^ Pereira, J. 1853. Amomum maximum Roxburgh —The Great-winged Amomum, petikan dari The Elements of Materia Medica and Therapeutics, Vol. II, 3th American ed.

Pranala luar

sunting