Hannah Keraf (lahir di Jakarta, 14 September 1988) lulusan Sarjana Bisnis International Universitas Ritsumeikan. Putri mantan Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf ini Merupakan inisiator membangkitkan kembali tradisi menganyam di Flores Timur Nusa Tenggara Timur. Mulanya Hanna Keraf mulai terjun dalam gerakan pemberdayaan perempuan desa sejak 2012 di Maumere. Saat itu, ia masih terlibat dalam kegiatan Yayasan Sahabat Cipta dan Swisscontact–sebuah yayasan independen asal Swiss yang berupaya mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang. Dalam perjalannya ia terispirasi membangkitkan kembali tradisi menganyam yang mulai ditinggalkan masyarakat karena tergerus produk buatan pabrik. Anyaman daun lontar dapat menghasilkan Aneka produk antara lain alat tapis beras, tempat sirih pinang, anyaman untuk plafon rumah, kipas tangan, keranjang, topi, dompet, dan lain-lain. Hanna Keraf membangkitkan kembali tradisi menganyam lewat gerakan “Du Anyam” atau perempuan yang menganyam yang menyebar ke 21 desa di 21 kecamatan di Sikka dan pada 2014 beralih ke Lembata dan Flores Timur pada 2014 sampai saat ini. Sampai saat ini Ia melibatkan tidak kurang 450-an perempuan di tujuh desa di Lembata dan FloresTimur yang aktif dalam gerakan Du Anyam. Produk anyaman yang dihasilkan sudah mendapatkan kepercayaan dari segi kualitas sehingga itu, produk anyaman lontar dari kedua kabupaten itu terpilih sebagai salah satu cenderamata resmi Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ KEWA AMA, KORNELIS (28 April 2018). "Hanna Keraf Menganyam Kembali Tradisi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-16. Diakses tanggal 16 September 2018.