Hargotirto, Kokap, Kulon Progo

desa di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta


Hargotirto (bahasa Jawa: Hargatirta) adalah desa di kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Desa Hargotirto secara administratif dibagi menjadi 14 pedukuhan, 30 RW dan 70 RT, dengan luas wilayah 14.713,370 ha dan berpenduduk 8.337 jiwa.[1] Desa Hargotirto sering kali menjadi tempat berlangsungnya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh universitas-universitas di Yogyakarta, serta program nasional seperti program "Sapa Sebatang"[2] oleh Persiapan Keberangkatan (PK) ke-41 para beaswan LPDP, serta program desa oleh Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Hargotirto
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenKulon Progo
KecamatanKokap
Kode pos
55653
Kode Kemendagri34.01.08.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas14.713,370 Ha
Jumlah penduduk8.337 jiwa
Kepadatan-
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:

Batas wilayah

sunting

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Girimulyo dan Provinsi Jawa Tengah
Timur Desa Hargowilis dan Kecamatan Girimulyo
Selatan Desa Hargowilis dan Desa Kalirejo
Barat Provinsi Jawa Tengah

Pembagian wilayah

sunting

Terdapat 14 dukuh di Desa Hargotirto [1] Diarsipkan 2017-03-15 di Wayback Machine., antara lain:

  1. Dukuh Soropati
  2. Dukuh Sekendal
  3. Dukuh Segajih
  4. Dukuh Keji
  5. Dukuh Teganing I
  6. Dukuh Teganing I
  7. Dukuh Teganing III
  8. Dukuh Tirto
  9. Dukuh Crangah
  10. Dukuh Sungapan I
  11. Dukuh Sungapan II
  12. Dukuh Menguri
  13. Dukuh Sebatang
  14. Dukuh Nganti

Geografi

sunting

Desa Hargotirto berada di bagian utara kecamatan Kokap yang secara geografis terletak di 07⁰ 48’ 36” LS, 110⁰ 06’ 04” BT. Sebagian besar wilayah Desa Hargotirto memiliki topografi berbukit sampai bergunung yang merupakan rangkaian Pegunungan Menoreh dengan ketinggian antara 500 – 1000 meter di atas permukaan air laut. Desa ini memiliki tanah yang subur karena didukung oleh curah hujan 2.100 mm/tahun dan temperatur antara 23 -28 °C.

Penduduk

sunting

Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah sebagai petani/peladang dan pengrajin gula kelapa. Total jumlah keluarganya ada 1.932 KK dengan jumlah penduduk yang bekerja 1.665 jiwa. Jumlah pencari kerja 4.010 jiwa terdiri dari 1.964 laki-laki dan 2.046 perempuan.

Ekonomi

sunting

Sumber utama perekonomian Desa Hargotirto adalah pertanian. Salah satunya industri gula kelapa. Gula kelapa yang diproduksi di Hargotirto ada dua jenis, yaitu gula jawa dan gula semut. Gula kelapa di Hargotirto diproduksi dalam skala rumah tangga. Di Hargotirto juga banyak ditanam kakao, durian, salak, cengkeh, dan manggis.

Program Desa

sunting

Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) menggandeng UGM untuk menjadikan Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, sebagai desa mandiri percontohan nasional dalam pelaksanaan lima program pemerintah: Indonesia Sehat, Pintar, Kreatif, Hijau, dan Peduli.[3] Potensi yang dimiliki oleh Desa Hargotirto terkait dengan pengembangan adalah sebagai berikut:

1. Program Indonesia Sehat

Desa Hargotirto memiliki Posyandu 16 kelompok dengan cakupan 480 anak, Yandu Lansia 14 kelompok dengan cakupan 240 orang, Desa Siaga 1 kelompok dengan sasaran seluruh ibu hamil, UKS 9 kelompok dengan cakupan seluruh siswa SD, Tabungan Ibu Bersalin 1 kelompok, Persatuan Dukun Bayi Terlatih 1 kelompok.

2. Program Indonesia Pintar

Potensi yang dimiliki Desa Hargotirto antara lain: Bina Keluarga Balita (BKB) 4 kelompok, PAUD 14 kelompok yang dua di antaranya sudah memiliki gedung sendiri, TK Swasta (TK ABA) 4 sekolah dengan total peserta didik 120 anak, SD Negeri 8 sekolah dengan total siswa 593 dan guru 48. SMP 1 sekolah, Kejar Paket A 1 kelompok, TPA 19 kelompok, Keaksaraan Fungsional (Program Pemberantasan Buta Huruf) 1 kelompok, Sekolah Lapang (Pendidikan Ketrampilan Praktis Pertanian dan Pertukangan dari Kementerian Kesehatan & UPFMA) 1 kelompok, Training Siaga Bencana (Pendidikan Tangguh Siaga Bencana oleh Yayasan Damar & UNDP) 1 kelompok.

3. Program Indonesia Kreatif

Desa Hargotirto memiliki potensi berupa produksi gula kelapa yang dikerjakan oleh hampir seluruh warga, budidaya ikan air tawar dan keramba 100 orang, peternakan kambing Etawa 20 orang, peternakan kambing lokal 1.115 orang, peternakan sapi 10 orang, peternakan ayam 1.995 orang, produksi makanan tradisional 50 orang, produksi tempe 10 orang, budidaya jamur 5 orang, program PNPM Mandiri Pedesaan 1 unit. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 1 unit, industri kerajinan dan pertukangan 40 orang, dan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) 14 kelompok.

4. Program Indonesia Hijau

Desa Hargotirto memiliki potensi antara lain: upaya pelestarian hutan negara yang dilakukan oleh semua warga, budidaya Makutho Dewo dan tanaman herbal yang dikerjakan oleh hampir seluruh warga, budidaya durian lokal 15 orang, budidaya kakao (coklat) oleh hampir seluruh warga, produksi pupuk organik 200 orang, perkebunan dan pertanian organik 50 orang serta perkebunan salak pondoh 10 orang.

5. Program Indonesia Peduli

Desa Hargotirto memiliki potensi antara lain: kelompok arisan/pengajian/tahlilan/yasinan dll di 14 pedukuhan, Program Penanggulangan Kemiskinan di Pedesaan (P2KP) 1 kelompok, Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) 14 orang, Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja 1 kelompok, Bina Keluarga Remaja (BKR) 1 kelompok, pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah 5 jenis kesenian (wayang kulit, karawitan, tari topeng, kethoprak dan jathilan), serta desa tangguh bencana 1 kelompok.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ "Data Kependudukan Desa di Kabupaten Kulon Progo" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-03-15. Diakses tanggal 2017-03-14. 
  2. ^ "Menyapa Indonesia "Sapa Sebatang"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-15. Diakses tanggal 2017-03-14. 
  3. ^ "Desa Hargotirto Siap Dijadikan Desa Mandiri Percontohan Nasional". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-15. Diakses tanggal 2018-03-15. 
  4. ^ "Profil Desa Hargotirto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-15. Diakses tanggal 2017-03-14.