Hari Penghormatan Orang Lanjut Usia
- Untuk Hari Lanjut Usia di Indonesia, lihat Hari Lanjut Usia Nasional
Hari Penghormatan Orang Usia Lanjut (敬老の日 , Keirō no hi) adalah salah satu hari libur resmi di Jepang. Hari libur ini dulunya diperingati tanggal 15 September, tetapi sejak tahun 2003 dipindahkan ke hari Senin di minggu ke-3 bulan September mengikuti sistem Sistem Happy Monday.
Hari libur ini menurut undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō) digunakan untuk "mencintai orang lanjut usia atas sumbangsih selama bertahun-tahun terhadap masyarakat, dan merayakan umur panjang."
Sejarah
suntingHari Penghormatan Orang Usia Lanjut berasal dari ide seorang kepala desa bernama Kadowaki Masao dari Distrik Taka, Prefektur Hyogo (sekarang kota Taka) yang mengusulkan "Hari Orang Tua" (Toshiyori no hi). Di desa yang dipimpinnya tanggal 15 September sebagai hari untuk menghormati orang lanjut usia pada 15 September dan kebetulan di pertengahan bulan September merupakan masa sepi dari pekerjaan bertani. Sejak tahun 1950, acara ini meluas ke seluruh Prefektur Hyogo dan selanjutnya dijadikan hari peringatan secara nasional.
Pada tahun 1964, Hari Orang Tua (Toshiyori no hi) diganti namanya menjadi Hari Orang Lanjut Usia (Rōjin no hi) karena istilah "toshiyori" (orang tua) dirasa kurang sopan. Pada tahun 1966, Hari Orang Lanjut Usia dijadikan hari libur setelah berubah nama menjadi Hari Penghormatan Orang Lanjut Usia (Keirō no hi).
Manula berusia di atas 100 tahun
suntingJumlah orang Jepang yang berusia 100 tahun atau lebih tercatat sebanyak 25.554 orang (termasuk orang Jepang yang bermukim di luar negeri dan orang asing yang tinggal di Jepang). Data dikeluarkan Kementerian Kesehatan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang tanggal 13 September 2005 dan direvisi tanggal 16 September 2005.
Jumlah orang Jepang yang berusia 100 tahun bertambah sebanyak 2.516 orang dibandingkan tahun 2004. Dari 25.554 orang yang berusia di atas 100 tahun, 21.775 adalah perempuan (bertambah 2.260 orang), sedangkan laki-laki sebanyak 3,779 orang (kenaikan sebanyak 256 orang). Berdasarkan perhitungan statistik, dari total 100.000 penduduk Jepang terdapat 20,05 orang yang berusia di atas 100 tahun.[1]
Tanggal Peringatan
sunting- 2003: 15 September
- 2004: 20 September
- 2005: 19 September
- 2006: 18 September
- 2007: 17 September
- 2008: 15 September
- 2009: 21 September
- 2010: 20 September
- 2011: 19 September
- 2012: 17 September
- 2013: 16 September
- 2014: 15 September
- 2015: 21 September
- 2016: 19 September
- 2017: 18 September
- 2018: 17 September
- 2019: 16 September
- 2020: 21 September
- 2021: 20 September
- 2022: 19 September
- 2023: 18 September
- 2024: 16 September
Referensi
sunting- ^ "Kokunai hyakusai-ijō kōreisha sū tō teisei kankei shiryō (Informasi berkaitan dengan revisi angka orang berusia lanjut berumur seratus tahun lebih, diumumkan 16 September 2005)". Kementerian Kesehatan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-19. Diakses tanggal 8 Januari.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Manula Jepang di Atas 100 Tahun Capai 25.600 Orang Diarsipkan 2007-03-11 di Wayback Machine. Media Indonesia (13 September 2005)
- (Inggris) Respect-for-the-Aged Day Diarsipkan 2022-07-08 di Wayback Machine.