Hembing Wijayakusuma
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Profesor Haji Muhammad Hembing Wijayakusuma[1] (10 Maret 1940 – 8 Agustus 2011) adalah pakar pengobatan tradisional dan akupunktur, juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif, terutama mengenai kesehatan. Ia mengisi acara Hidup Sehat Cara Hembing di stasiun televisi sejak 1994 hingga 2006.[2] Ia tercatat sudah menulis lebih dari 70 buku terutama di bidang kesehatan. Buku-bukunya tersebut telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.[3]
Hembing Wijayakusuma | |
---|---|
Lahir | Profesor Haji Muhammad Hembing Wijayakusuma 10 Maret 1940 Medan, Sumatera Utara |
Meninggal | 8 Agustus 2011 Jakarta | (umur 71)
Pendidikan | SD Katolik Medan (1952), SMP Methodist (1955), SMA Methodist Medan (1988) |
Pekerjaan | Dokter |
Hembing dilahirkan di rumah kontrakan sederhana di Jalan Serdang Gang Sado, Medan, pada 16 Mei 1940. Ia adalah anak keenam dari sebelas bersaudara dari pasangan Tjong Hong Song dan L.T. Kwan. Ia mewarisi ilmu pengobatan tradisional dari neneknya.[3][4]
Biografi
suntingKeluarga
suntingHembing memiliki dua orang istri. Istri pertamanya bernama Lilian Kusumawati lebih dahulu wafat.[5] Pasangan Hembing-Lilian memiliki putri bernama Valencia Wijaya Kesuma, dan dua putra, Ipong Wijaya Kusuma serta Mochtar Wijaya Kusuma. Ipong yang kini dikenal dengan nama Ipong Hembing Putra adalah Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).[6] Istri keduanya bernama Nurdianti binti Hasan Basri. Dari istri kedua ini Hembing memiliki anak bernama Wilbert Hembing Putra.[7]
Pendidikan
suntingHembing merupakan lulusan Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hongkong tahun 1970. Ia pernah berkarier sebagai Penasihat pada Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture Hongkong (1975), Pensehat Konsultan pada The Journal of Tokyo Pain Control Institute Jakarta (1975), Wakil Presiden pada World Academy Society of Acupuncture Korea Selatan (1975), Staf Pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Medan (1976), Guru Besar Wongkwang University Korea Selatan (1976), Penasihat pada Acupuncture Association of Quebec Kanada (1977), Penasihat pada Società Italiana di Agopunctura Italia (1977), Presiden CD Dag Hammarskjod (1987), Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur Indonesia (HIPTRI) (1992), Guru Besar di Dongshin University Korea Selatan (1995), Ketua Majelis Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI) (1999), Dewan Kurator Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta (1999), Senat Guru Besar UBK Jakarta, Pendiri Bagian Akupuntur Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, serta Ketua Umum Yayasan Cheng Ho Semarang-Jakarta.[3]
Referensi
sunting- ^ https://books.google.co.id/books?id=sZhPNAAACAAJ
- ^ https://books.google.co.id/books?id=cDRrd1mDJBYC&pg=PA248
- ^ a b c https://tokoh.id/biografi/2-direktori/suhu-pengobatan-tradisional/
- ^ https://tokoh.id/tokoh/direktori/prof-hembing/
- ^ https://nova.grid.id/read/05605785/prof-hembing-berpulangnya-sang-pakar-herbal
- ^ https://ceknricek.com/mobile/nobel-dinasti-sastra-kung-fu/23633
- ^ https://www.pta-jakarta.go.id/filepdf/kepaniteraan/banding/126AP2020.pdf
Lihat pula
suntingBacaan lanjutan
sunting- Nafsiah, Siti (2000). Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di Asia ketiga di dunia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. ISBN 979-9157-03-X.