Hidrolisat protein ikan

Hidrolisat protein ikan adalah produk yang dihasilkan dari penguraian protein ikan menjadi peptida sederhana dan asam amino melalui proses hidrolisis oleh enzim, asam, atau basa. Hidrolisis secara enzimatis dapat dilakukan dengan menggunakan jenis enzim protease seperti enzim calotropin dan enzim papain.[1][2]

Bubuk protein kering

Sumber daging ikan yang dijadikan bahan untuk hidrolisat bisa berasal dari ikan secara keseluruhan, maupun produk sisa pengolahan, misalnya tulang, kulit, maupun sisa perut ikan yang tertinggal setelah filet ikan dipisahkan untuk konsumsi. Penggunaan enzim bisa dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa tulang maupun tulang rawan yang bisa mengganggu tekstur dan rasa serbuk yang menjadi hasil akhir dari proses ini. Hanya saja, akibatnya kandungan kalsium dan mineral yang berasal dari tulang menjadi berkurang. Hasil hidrolisat yang berupa serbuk bisa jadi kehilangan kandungan omega 3, karena pemisahan minyak saat pengeringan, sehingga mungkin perlu ditambahkan kembali di produk akhir.[3]

Proses pembuatan

sunting

Secara umum, pemisahan hidrolisat protein ikan dilakukan dalam dua cara, dengan bantuan enzim atau kimiawi. Prosesnya dimulai dengan mencincang daging ikan, ditambahkan air, dihomogenasi, dan dimasukkan ke wadah yang akan memfasilitasi pemanasan dengan suhu yang sesuai. Adonan ini kemudian ditambahkan enzim dan dihomgenasi kembali. Akibatnya protein akan terpisah. Saat sudah didapat kandungan protein terpisah yang tepat, maka enzim ini dinonaktifkan melalui pemanasan. Produk akhirnya bisa berupa cairan atau terlebih dahulu dikeringkan sehingga menjadi bubuk. Bentuk bubuk lebih disukai karena efisensi penyimpanan dan lebih tahan lama[4]

Kegunaan

sunting

Hidrolisat protein ikan bisa memiliki banyak kegunaan, mulai dari pupuk berbasis ikan, pakan ternak, atau bahkan konsumsi manusia. Beberapa jurnal ilmiah telah merujuk kepada aktivitas antipoliferatif dari hidrolisat ini, yang membuatnya bisa digunakan dalam aktivitas neutriceutical.[5]

Di Indonesia, berbagai jajanan pasar diberi tambahan hidrolisat protein ikan[6] dan mulai muncul produk susu ikan sebagai bagian dari inovasi untuk meningkatkan asupan gizi.[7]

Referensi

sunting
  1. ^ Karakteristik Hidrolisat Protein Ikan Selar (Caranx leptolepis) yang Diproses secara Enzimatis. dari situs IPD
  2. ^ Yuli Witono1, Maryanto Maryanto1, Iwan Taruna, Ardiyan Dwi Masahid, dan Kinanti Cahyaningati AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HIDROLISAT PROTEIN IKAN WADER (Rasbora jacobsoni) DARI HIDROLISIS OLEH ENZIM CALOTROPIN DAN PAPAIN. dari situs universitas jember
  3. ^ Critical Reviews in Food Science and Nutrition, Volume 40, Issue 1 January 2000, pp. 43-81.
  4. ^ Fish Protein Hydrolysate. dari situs science direct
  5. ^ Picot, L, et al., 'Antiproliferative activity of fish protein hydrolysates on human breast cancer cell lines', Process Biochemistry. Vol. 41, no. 5, May 2006.
  6. ^ KKP Kenalkan Hidrolisat Protein Ikan ke dalam Jajanan Pasar dari situs antara
  7. ^ KKP: Susu Ikan adalah Minuman Protein yang Berasal dari Protein Ikan dari situs antara