Hieronymus Herculanus Bumbun

Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap. (5 Agustus 1937 – 30 September 2024) adalah Uskup Agung Emeritus Keuskupan Agung Pontianak. Ia ditahbiskan menjadi Imam pada tanggal 27 Juli 1967 dan terpilih menjadi Uskup Agung di Keuskupan Agung Pontianak pada tanggal 26 Februari 1977. Ia meninggal dunia di Pontianak pada 30 September 2024 dalam usia 87 tahun.

Yang Mulia

Hieronymus Herculanus Bumbun

Uskup Agung Emeritus Pontianak
GerejaGereja Katolik Roma
Keuskupan agung
Pontianak
Penunjukan26 Februari 1977
(39 tahun, 205 hari)
Masa jabatan berakhir
3 Juni 2014
(76 tahun, 302 hari)
PendahuluHerculanus Joannes Maria van der Burgt, O.F.M. Cap.
PenerusAgustinus Agus
Imamat
Tahbisan imam
27 Juli 1967[1]
(29 tahun, 356 hari)
Tahbisan uskup
27 Mei 1976
(38 tahun, 296 hari)
oleh Justinus Kardinal Darmojuwono
Informasi pribadi
Nama lahirHieronymus Herculanus Bumbun
Lahir(1937-08-05)5 Agustus 1937
Menawai, Belitang Hilir, Sekadau, Kalimantan Barat
Meninggal30 September 2024(2024-09-30) (umur 87)
Pontianak, Kalimantan Barat
MakamPemakaman Katolik Santo Yusuf, Sungai Raya, Kubu Raya
KewarganegaraanIndonesia
DenominasiKatolik Roma
Orang tuaPius Ria Ensoh (Ayah)
Veronika Unsai (Ibu)
Semboyan"Amor non Amatur"
(Kasih tak dikasihi)
LambangLambang Hieronymus Herculanus Bumbun

Karya

Bumbun ditahbiskan menjadi imam pada 27 Juli 1967. Pada 19 Desember 1975, ia ditunjuk menjadi Uskup Auksilier Pontianak dengan gelar Uskup Tituler Capra. Pada 27 Mei 1976, ia ditahbiskan menjadi uskup oleh Penahbis Utama Uskup Agung Semarang, Justinus Kardinal Darmojuwono dan Pentahbis Pendamping Uskup Ketapang, Mgr. Gabriel Willem Sillekens, C.P. dan Uskup Agung Medan, Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara, O.F.M. Cap.[2] Sebagai Uskup, Mgr. Bumbun mengambil moto "Amor non Amatur" yang berarti "kasih tak dikasihi", sebuah ungkapan dari Santo Fransiskus Assisi.[3][4]

Pada 26 Februari 1977, Bumbun ditunjuk menjadi Uskup Agung Pontianak melanjutkan kepemimpinan Mgr. Herculanus Joannes Maria van der Burgt, O.F.M. Cap. yang meninggal dunia pada 2 Juli 1976. Pada masa itu, pengangkatan uskup asli Indonesia dianggap penting, karena menunjukkan kemandirian Gereja Indonesia.[5] Selama delapan tahun sejak 8 Juni 1982, Mgr. Bumbun menjalankan tugas ganda dengan menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Sanggau pasca diterimanya pengunduran diri Prefek Apostolik Sekadau, Domenico Luca Spinosi, C.P. sampai 22 Januari 1990 di mana Mgr. Giulio Mencuccini, C.P. ditunjuk melanjutkan kepemimpinan di Sanggau.[6]

Pada 3 Juni 2014, Tahta Suci menerima pengunduran diri Mgr. Bumbun sebagai Uskup Agung Pontianak, dan menunjuk Mgr. Agustinus Agus, Uskup Sintang sebagai penerusnya. Setelah pensiun ini, Mgr. Bumbun bertempat tinggal di biara Ordo Kapusin.[7] Setelah pensiun, Mgr. Bumbun aktif dalam memimpin Misa Tridentina di Pontianak.[8]

Selama menjadi Uskup, Mgr. Bumbun menjadi Uskup Pentahbis Utama bagi dua uskup, yaitu Mgr. Michael Cornelis C. Coomans, M.S.F. sebagai Uskup Samarinda pada 14 Februari 1988 dan Mgr. Giulio Mencuccini, C.P. sebagai Uskup Sanggau pada 3 Juni 1990. Selain itu, ia juga menjadi Uskup Pentahbis Pendamping bagi sembilan orang uskup, yakni:

Referensi

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Herculanus Joannes Maria van der Burgt, O.F.M. Cap.
Uskup Agung Pontianak
26 Februari 1977 – 3 Juni 2014
Diteruskan oleh:
Agustinus Agus