Hubungan Australia dengan Malaysia
Hubungan Malaysia dengan Australia (bahasa Melayu: Hubungan Australia–Malaysia; Jawi: هوبوڠن أستراليا–مليسيا) adalah hubungan bilateral luar negeri antara Australia dan Malaysia. Australia memiliki misi diplomatik di Kuala Lumpur,[1] dan Malaysia memiliki misi diplomatik di Canberra.[2] Kedua negara merupakan anggota dari Five Power Defence Arrangements dan sering kali mengadakan latihan militer gabungan.[3]
Australia |
Malaysia |
---|---|
Misi diplomatik | |
Australian High Commission, Kuala Lumpur | Malaysian High Commission, Canberra |
Utusan | |
High Commissioner Andrew John Lech Goledzinowski | High Commissioner Sudha Devi K.R. Vasudevan |
Isu yang acap kali dibahas yaitu pengaruh Australia dalam politik Asia Tenggara,[4] juga penahanan dan eksekusi warga negara Australia di Malaysia, merumitkan hubungan kedua negara.[5]
Perbandingan negara
suntingCommonwealth of Australia | Malaysia | |
---|---|---|
Lambang Negara | ||
Bendera | ||
Populasi | 24,856,700 | 31,360,000 |
Luas WIlayah | [convert: nomor tidak sah] | 330,803 km2 (127,724 sq mi) |
Kepadatan Penduduk | 32/km2 (83/sq mi) | 92/km2 (240/sq mi) |
Zona Waktu | 3 | 1 |
Ibu kota | Canberra | Kuala Lumpur |
Kota Terbesar | Sydney – 5,029,768 | Kuala Lumpur – 1,768,000 |
Pemerintahan | Federal parliamentary constitutional monarchy | Federal parliamentary elective constitutional monarchy |
Berdiri | 1 Januari 1901 | 31 Agustus 1957 (Independence from UK) 16 September 1963 (Formation of Malaysia) |
Pemimpin Pertama | Queen Victoria (Monarki) Edmund Barton (Perdana Menteri) |
Tuanku Abdul Rahman (Monarki) Tunku Abdul Rahman (Perdana Menteri) |
Kepala Negara | Monarch: Elizabeth II | Monarch: Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah bin Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah |
Kepala Pemerintahan | Prime Minister: Scott Morrison | Prime Minister: Tan Sri Dato' Haji Muhyiddin bin Haji Muhammad Yassin |
Legislatif | Parliament of Australia | Parliament of Malaysia |
Majelis Tinggi | Senate President: Scott Ryan |
Senate President: S. Vigneswaran |
Majelis Rendah | House of Representatives Speaker: Tony Smith |
House of Representatives Speaker: Mohamad Ariff Md Yusof |
Pengadilan | High Court of Australia Chief Justice: Susan Kiefel |
Federal Court of Malaysia Chief Justice: Richard Malanjum |
Bahasa Nasional | Bahasa Inggris | Bahasa Melayu |
PDB (nominal) | US$1.39 triliun (56,135 per capita) | $800.169 miliar ($25,833 per capita) |
Sejarah
suntingKedua negara memiliki hubungan institusional dan perseorangan yang telah berjalan pangang dibandingkan negara Asia lainnya.[6] Hubungan antara Australia dan Malaysia dapat dilacak hingga abad ke-18, Suku Melayu berpartisipasi dalam industri mutiara di pesisir utara Australia pada 19th century, hingga kini termasuk dalam masyarakat multikultural Darwin.[7] Selama Perang Dunia II, tentara Australia terlibat dalam Pertempuran Malaya hingga banyak yang tertangkap oleh Tentara Kekaisaran Jepang dan dikirim ke Kalimantan di Kamp Batu Lintang and Kamp Sandakan. Mereka dipaksa untuk berpawai, yang berakibat pada kematian tahanan perang Australia dengan enam orang yang bertahan hingga akhir perang dan pembebasan Pulau Kalimantan oleh pasukan Australia.[8][9][10][11] Sejak itu, tentara Australia terlibat pula dalam Perang Malaya melawan Komunis, terutama Kedaruratan Malaya dan Kedaruratan Malaya Kedua,[12] juga dalam operasi Malaysia melawan Pemberontakan Komunis Sarawak dan infiltrasi militer Indonesia terhadap wilayahnya sebelum pembentukan federasi yang memasukkan Jajahan Mahkota Borneo Utara dan Sarawak.[13][14][15] Hubungan formal kedua negara modern dimulai pada tahun 1955.
Hubungan ekonomi
suntingMalaysia adalah mitra dagang Australia yang terbesar kesepuluh, dengan neraca dagang senilai A$19.2 miliar pada 2013.[16] Kedua negara menyepakati perjanjian kawasan perdagangan bebas pada Januari 2013. Ekspor Australian utama ke Malaysia termasuk batu bara, aluminium, tembaga, minyak bumi, gandum dan gula, obat-obatan, seng, produk susu, permesinan dan peralatan transportasi, limbah besi dan besi bekas,[17] sedangkan ekspor utama Malaysian ke Australia yaitu minyak bumi, minyak olahan, bahan-bahan kimia, lemak, komputer, tv, radio, peralatan telekomunikasi and rangkaian elektronik, mebel, kasur dan tempat duduk serta permesinan dan peralatan transportasi[17]
-
Monthly value of Australian merchandise exports to Malaysia (A$ millions) since 1988.
-
Monthly value of Malaysian merchandise exports to Australia (A$ millions) since 1988.
Hubungan pendidikan
suntingAustralia telah mendirikan tiga kampus dari universitasnya di Malaysia. Dua terdapat di Sarawak, Malaysia Timur: Universitas Curtin Sarawak dan Kampus Sarawak Universitas Teknologi Swinburne; sedangkan yang satu berada di Selangor, Malaysia Barat: Universitas Monash Malaysia. Melalui kampus-kampus ini, lebih dari 23.000 orang Malaysia mengenyam pendidikan tinggi Australia.[18] Lebih dari 300.000 mahasiswa Malaysia juga telah belajar di Australia.
Kunjungan resmi
suntingHubungan keamanan
suntingAustralia dan Malaysia telah memiliki hubungan kerjasama militer yang kuat, dengan kontribusi signifikan tentara Australia terhadap pertahanan Malaysia sejak pembentukannya.[19] Sebagai bagian dari persekutuan Five Power Defence Arrangements, Australia memegang peranan kunci dalam latihan militer gabungan kedua negara.[20][21][22] Angkatan Udara Australia (RAAF) sebelumnya mengoperasikan markas RMAF Butterworth di Malaysia hingga manajemen lapangan udara dipindahkan kepada Angkatan Udara Malaysia (RMAF) pada tahun 1970.[23][24] Sebagai bagian dari FPDA, RAAF masih menunjukkan keberadaannya di markas ini hingga sekarang.[25]
Galeri
sunting-
Labuan War Cemetery, in Labuan, Malaysia dedicated to Australian and Indian soldiers who died during World War II.
-
A memorial in Ranau, Sabah, Malaysia dedicated to Australian and British soldiers who died during the tragedy on the Sandakan Death Marches.
-
Three flags dedicated to Australian, British and New Zealanders soldiers in Kundasang War Memorial, Ranau, Sabah, Malaysia.
-
A memorial in Ansip Ferry, Keningau for the Royal Australian Engineers served in Sabah by constructing a 123.2 kilometres road between Keningau and Sapulut from 1964 to 1966.
-
A memorial in Kundasang for Commonwealth forces served in Sabah, especially the Australians together with British, Malaysians and New Zealanders.
Referensi
sunting- ^ "Diplomatic List and List of Representatives of International Organisations" (PDF). Department of Foreign Affairs and Trade (Australia). September 2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 September 2011. Diakses tanggal 29 August 2011.
- ^ "Official Website of High Commission of Malaysia, Canberra". Ministry of Foreign Affairs, Malaysia. Diakses tanggal 29 August 2011.
- ^ Kate Boswood (8 August 2008). "Engaging our interests: the Five Power Defence Arrangement and its contribution to regional security" (PDF). Department of Defence (Australia). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 June 2011. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ M. Rajendran (1993). Mahathir Mohamad: Prime Minister of Malaysia. IBS Buku Sdn. Bhd. ISBN 978-967-950-288-6.
- ^ Jan Melissen; Ana Mar Fernández (7 February 2011). Consular Affairs and Diplomacy. Martinus Nijhoff Publishers. hlm. 48–. ISBN 90-04-18876-2.
- ^ John Funston (24 June 2013). "Australia-Malaysia relations". New Mandala. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ Kate Duff. "[Submission No 11] Inquiry into Australia's Relationship with Malaysia" (PDF). Department of Foreign Affairs and Trade (Australia). Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "The Marches". Government of Australia. Australia's War 1939–1945. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 March 2017. Diakses tanggal 14 May 2016.
- ^ Nial Wheate; Gregory P. Gilbert. "Borneo 1945 - An Amphibious Success Story". Royal Australian Navy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "The Australian Experience of Joint and Combined Operations: Borneo 1945". International Journal of Naval History. 26 May 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "Borneo Oboe campaign – Second World War [Historical Backgrounder]" (PDF). Government of Australia. Department of Veterans' Affairs (Australia). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "Malayan Emergency, 1950–60". Australian War Memorial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "Security of British Borneo [The fight against Communist terror in Sarawak]". The Age. 20 September 1952. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ John E. Jessup (1998). An Encyclopedic Dictionary of Conflict and Conflict Resolution, 1945-1996. Greenwood Publishing Group. hlm. 450–. ISBN 978-0-313-28112-9.
- ^ "Indonesian Confrontation, 1963–66". Australian War Memorial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "Malaysia-Australia Free Trade Agreement". Department of Foreign Affairs and Trade (Australia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ a b "Trade Services-Australia's Trade with Malaysia [Australia's Trade with Malaysia 2008/2009]". Australian High Commission in Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "Education ties with Malaysia strengthened". Australian High Commission in Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "History of the Australia – Malaysia Defence Relationship" (PDF). Australian High Commission in Malaysia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "Defence". Department of Defence (Australia). Australian High Commission in Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "FPDA members to share intelligence to fight terrorist threats". The Star. 2 June 2017. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ Prashanth Parameswaran (4 October 2017). "Australia's Big Asia Military Deployment Moves to Malaysia". The Diplomat. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ Opalyn Mok (23 May 2015). "How the Royal Australian Air Force transformed Butterworth through music". The Malay Mail. Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "Royal Malaysian Air Force Base [Butterworth, Malaysia] – Australian Defence Force Facilities Rationalisation" (PDF). Department of Defence (Australia). Diakses tanggal 28 February 2018.
- ^ "RMAF Base Butterworth". Royal Australian Air Force. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 March 2018. Diakses tanggal 28 February 2018.