Hulda Stumpf
Hulda Jane Stumpf (10 Januari 1867 – 3 Januari 1930) adalah seorang misionaris Kristen Amerika Serikat yang dibunuh di rumahnya, di dekat pusat pelayanan misi Kristen Africa Inland Mission di Kijabe, Kenya, tempat ia bekerja sebagai sekretaris dan administrator.[1]
Tahun-tahun awal dan pendidikan
suntingStumpf dilahirkan di Big Run, Pennsylvania, anak dari J. R. Stumpf dan istrinya, dia dibesarkan di Indiana, Pennsylvania, Stumpf memiliki tiga saudara. Ayahnya membuka toko Five and dime store (semacam toko ritel mini market) pertama di kota itu, berlokasi di Philadelphia Street blok 700. Dia adalah salah satu orang lokal pertama yang memiliki mobil tenaga mesin uap pada tahun 1906, hanya ada enam mobil yang terdaftar di kota itu dan pada bulan Juli 1901, mulai digunakan untuk mengirim barang dagangan kepada para pelanggannya.[2]
Stumpf masuk sekolah bisnis, kemudian melanjutkan ke Sekolah Musik New York selama dua tahun. Setelah selesai kuliah, ia bekerja sebagai juru tulis dan stenografer, kemudian mengajar steno di Indiana Business College.[3]
Pada Oktober 1906 ia melamar sebagai misionaris di Africa Inland Mission (AIM), Stumpf menggambarkan dirinya dalam surat pertamanya: "berusia empat puluh tahun; ... tidak bertampang kasar dan dalam kondisi kesehatan yang baik.[4] Dia menulis di formulir lamaran bahwa dia ingin bekerja di Afrika karena "keinginan yang tulus, percaya bahwa waktunya sudah dekat Tuhan Yesus akan datang kembali, dan kebutuhan pelayanan di tempat asing tampaknya sangat besar."[5]
Bekerja di Afrika
suntingTiba
suntingStumpf berlayar dari New York pada November 1907 menumpang kapal SS Friedrich der Große, tiba di Gibraltar pada 12 November, dan di Naples pada 15 November.[6] Pada bulan Desember dia tiba di Kijabe, Kenya, tempat dia ditugaskan untuk bekerja sebagai sekretaris kepala Africa Inland Mission. Dia menulis sebuah surat kepada Indiana Gazette, tertanggal 20 Desember 1907:
Saya mengirim surat ini karena saya merasa Anda semua harus tahu tentang perjalanan saya dan kondisi negara yang kita lihat di Afrika Timur Britania. Saya telah melakukan kunjungan pertama saya ke desa penduduk asli, mereka tinggal dalam gubuk yang sama dengan kambing dan domba. Rumah-rumahnya dibangun dari bambu serta beratapkan jerami dan rumput; bagian tengah atau titik tertinggi sekitar 3 meter, melandai ke tepi luar sampai pintu atau lubang untuk keluar yang tingginya sekitar 1 meter dengan cara berjongkok atau merangkak. ... Pekerjaan utama bagi para pria adalah menggiring kambing; para wanita berkebun, memotong kayu, membawa barang-barang berat, dan sebagainya. Para wanita membawa semua koper dan bagasi kami dari depot ke kantor misi, jaraknya hampir 5 kilometer. Dianggap sebagai hal yang memalukan bagi seorang pria untuk membawa kayu, ember air, dan lain-lain.
Pakaian mereka terbuat dari kulit kambing yang diselempangkan secara asal saja di bahu mereka, dan mereka mengenakan banyak perhiasan yang terbuat dari timah serta kuningan; cincin di pergelangan kaki, jari kaki, leher dan telinga, juga pita atau untaian manik-manik di sekitar kepala dan pinggang;... Pohon utama yang tumbuh di dekat tempat tinggal kami adalah zaitun liar dan aras. ... Mawar dan geranium tumbuh hampir setinggi pohon dan mekar terus menerus. Berbagai jenis pakis tumbuh dengan liar. Sepanjang perjalanan dari Mombasa ke Kijabe yang berjarak 2.535 km, kami melihat pohon pisang, kelapa, dan mangga ...[7]Kematiannya
suntingStumpf mungkin telah terbunuh karena misi penentangannya terhadap khitan pada wanita atau dalam bahasa Inggris disebut female genital mutilation (FGM). Kikuyu, kelompok etnis utama Kenya, menganggap FGM sebagai ritual yang penting, dan mereka telah memprotes gereja-gereja misionaris di Kenya karena menentang ritual tradisional tersebut. Periode ini dikenal dalam historiografi Kenya sebagai kontroversi sunat perempuan.
Stumpf dilaporkan telah mengambil sikap tegas terhadap FGM di Kijabe Girls' Home, yang ia bantu jalankan. Beberapa luka yang tampaknya tidak biasa pada tubuhnya ditunjukkan kepada gubernur Kenya saat itu, sebelum atau setelah membekapnya, sang pembunuh telah memutilasinya secara genetis, meskipun pengadilan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti dia terbunuh karena penentangannya terhadap FGM.
Tubuh Stumpf ditemukan di rumahnya pada pagi hari tanggal 3 Januari 1930 oleh Kakoi, seorang pria yang bekerja untuknya.[8] Dia dimakamkan dua hari kemudian, tidak jauh dari rumahnya itu.[9][10][11] Misionaris lain, Helen Virginia Blakeslee, seorang Osteopatik (salah satu cabang ilmu kedokteran yang menangani gangguan medis dengan pemijatan atau manipulasi tulang, sendi, dan otot) menulis pada tahun 1956 bahwa ia telah memeriksa tubuh Stumpf sesaat setelah kematian, dan tidak ada luka karena disunat:
Referensi
sunting- ^ For date of birth and middle name, Marvin J. Newell, A Martyr's Grace, Moody Publishers, 2006, 103–104; for death, image of Stumpf's headstone, accessed 2 October 2013.
- ^ Hulda Stumpf, former resident, said murdered", The Indiana Gazette, 7 January 1930; John F. Busovicki, Indiana County, Arcadia Publishing, 2003, 28.
- ^ Newell 2006, 104.
- ^ Hulda Stumpf, Letter to G.K. Sample Diarsipkan 2013-10-12 di Wayback Machine., 26 October 1906, courtesy of Wheaton College.
- ^ Dana Lee Robert, American Women in Mission: A Social History of Their Thought and Practice, Mercer University Press, 1996, 211.
- ^ a b "India Party was in Naples Nov 15", Indiana Evening Gazette, 30 November 1907.
- ^ "Hilda Stumps tells of life in Africa", The Indiana Gazette, 5 February 1908, 15.
- ^ Old Africa, issue 18, 2008, 5–6.
- ^ Newell 2006, 108.
- ^ "Woman missionary murdered in Africa", The New York Times, 6 January 1930.
- ^ "Religion: Hulda Stump", Time magazine, 13 January 1930.
- ^ Helen Virginia Blakeslee, Beyond the Kikuyu Curtain, Moody Press, 1956, 192–193.