Hutan Tropis (grup musik)


Hutan Tropis Band adalah grup musik indie yang berasal dari Palembang. Terdiri dari Jimi Delvian (vokal utama, gitar), Tyo Ahmad (bass), Opan Arian (gitar), dan Ari Ojak (drum). Sebuah band yang mengekspresikan kegelisahan, kekaguman, dan interaksi dengan lingkungan dalam setiap karyanya.[1] Awal mula kemunculan band ini karena project personal sang vokalis, Jimi Delvian. Ia terlibat dalam satu gerakan lingkungan dan berkeliling ke berbagai daerah di Sumatera Selatan (Sumsel). Dia membawakan lagu-lagunya sendiri dengan nama Hutan Tropis. Seiring berjalannya waktu, projek musik yang dilakoni Jimi bertransformasi merilis album dan perlahan dikenal banyak orang. Akhirnya Jimi membuat sebuah band yang merilis album. Fokusnya berubah dari solois menjadi sebuah project musik band.[2].

Perjalanan

sunting

2012: Awal mula dan Hutan Tropis

sunting

Hutan Tropis berdiri tahun 2012 di Bukit Barisan, atas dasar keprihatinan dengan kondisi alam Indonesia yang kian terpuruk. Hutan Indonesia semakin mengkhawatirkan dengan maraknya pembalakan liar sehingga hutan semakin gundul. Dari kondisi alam tersebut berdirilah Hutan Tropis dengan tujuan menggerakkan kepedulian terhadap lingkungan melalui musik. Penamaan Hutan Tropis memang secara spontan namun punya arti, mengingat ciri khas alam Indonesia pada garis khatulistiwa dan Hutan Tropis yang indah. [3]

2014: Kebakaran Hutan

sunting

Tahun 2014 Hutan Tropis Band mulai membuat lagu ciptaan sendiri berdasarkan kondisi lingkungan di Palembang saat itu yang penuh dengan asap dampak dari pembakaran hutan. Saat itu terkumpul hingga 20 lagu. [4]

2017: Album Perdana

sunting

Tahun 2017 Hutan Tropis Band mulai memproduksi album dengan tujuan sebagai gerakan lingkungan melalui musik dengan konsep milenial dalam naungan label industri musik independen Demajors [5]

2018: 3500 Hz

sunting

Agustus 2018, Hutan Tropis Band merilis album benama 3500 Hz berjumlah sembilan lagu dengan tema penuh mengenai lingkungan hidup. Pengambilan nama album 3500 Hz terinspirasi oleh serangga Tonggeret (keluarga Cicadidae) yang juga dikenal dengan nama Sesiagh, dalam bahasa Basemah di Sumatera Selatan. Serangga ini berciri khas suara dengan frekuensi 3500 Hz yang dipercaya dapat menggetarkan stomata dan menyempurnakan proses fotosintesis. [6]

2024: Semoga

sunting

Juni 2024, Hutan Tropis Band kembali merilis single berjudul Semoga. Single ini menyampaikan pesan "Semoga apa yang disemogakan selalu bisa diusahakan untuk tersemogakan. Dalam banyak aspek, tak pernah masalah untuk undur diri sejenak, untuk bisa berlari kencang setelahnya." [7]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting