Idiolek adalah bentuk bahasa yang khas digunakan oleh seorang individu. Varietas tersebut merupakan keseluruhan ciri yang khas pribadi dalam pola pilihan kosakata atau idiom (leksikon individu), tata bahasa, dan pelafalan.

Idiolek dan bahasa sunting

Para linguis sepakat bahwa konsep bahasa merupakan hal abstrak yang tergantung pada kemampuan penutur dan pendengarnya. Menurut pandangan tersebut, sebuah bahasa adalah sebuah "rangkaian idiolek" dan bukan merupakan sebuah entitas tersendiri.[1] Ahli linguistik mempelajari bahasa tertentu dengan mengamati pengucapan yang dihasilkan dari orang yang menuturkan bahasa tersebut.

Pandangan ini berlawanan dengan pandangan umum kaum awam (nonlinguis), terutama di Amerika Utara, bahwa bahasa timbul dari sistem ketatabahasaan dan kosakata yang ideal, dan penggunaan/penuturannya sehari-hari didasarkan atas sistem kebahasaan eksternal tersebut.[2]

Bahasaan yang memahami bahasa sebagai gabungan dari idiolek-idiolek yang mandiri dan unik tetap harus memperhatikan bahwa anggota-anggota suatu komunitas penutur yang besar, bahkan penurut dialek yang berbeda dari bahasa yang sama, dapat mengerti satu sama lain. Pada dasarnya semua manusia tampak menghasilkan bahasa dengan cara yang sama.[3] Hal ini telah berujung pada pencarian suatu tata bahasa universal, termasuk usaha-usaha untuk mendefinisikan natur/hayat suatu bahasa tertentu.

Referensi sunting

  1. ^ Zuckermann, Ghil'ad (2006), "A New Vision for 'Israeli Hebrew': Theoretical and Practical Implications of Analysing Israel's Main Language as a Semi-Engineered Semito-European Hybrid Language." Journal of Modern Jewish Studies 5 (1):57-71
  2. ^ Niedzielski, Nancy & Dennis Preston (2000) Folk Linguistics. Berlin: Mouton de Gruyter.
  3. ^ Gleitman, Lila (1993) "A human universal: the capacity to learn a language." Modern Philology 90:S13-S33.