If This Is a Man (bahasa Italia: Se questo è un uomo [se kˈkwesto ˌɛ un ˈwɔːmo]; judul di Amerika Serikat Survival in Auschwitz) adalah sebuah memoar yang dibuat oleh Primo Levi, seorang Yahudi Italia. Memoar ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1947. If This Is a Man menceritakan tentang penangkapan Levi sebagai gerakan pemberontakan Italia saat Perang Dunia II dan pengalamannya di kamp konsentrasi Auschwitz (lebih khususnya, kamp konsentrasi Monowitz). Ia berada pada kamp konsentrasi tersebut sejak Februari 1944 hingga 27 Januari 1945, saat kamp tersebut dibebaskan.

If This Is a Man
BahasaItalia
GenreMemoar
PenerbitDe Silva (Bahasa Italia)
Einaudi (Bahasa Italia)
The Orion Press (Bahasa Inggris)
Tanggal terbit
10 Oktober 1947[1]
Tgl. terbit (bhs. Inggris)
1959

Latar belakang memoar

sunting

Primo Levi lahir pada tahun 1919 di Turin. Ia belajar kimia di Universitas Turin dan lulus pada tahun 1942 dengan status summa cum laude. Pada tahun yang sama, ia mendapatkan pekerjaan pada perusahaan obat Swiss di Milan.[2] Saat Jerman menduduki bagian utara dan tengah Itali, Levi masuk dalam grup partisan di Lembah Aosta di Pegunungan Alps.[3] Levi ditangkap pada bulan Desember 1943 dan dipindahkan menuju kamp konsentrasi Auschwitz pada bulan 1944. Ia tetap berada di sana hingga pembebasan kamp konsentrasi tersebut pada tanggal 27 Januari 1945.[4]

Bab buku

sunting
  1. Pada bab pertama, "The Journey" ("Perjalanan"), Levi mendeskripsikan pengalamannya sebagai anggota partisan yang penangkapannya oleh milisi fasis pada Desember 1943. Ia dipindahkan ke kamp penahanan di dekat Modena. Setelah beberapa mnggu, 650 Yahudi Italia di kamp tersebut diberitahu bahwa mereka akan pergi dan destinasi mereka adalah Auschwitz (nama yang tidak berarti apa-apa untuk mereka). Mereka berdesakan dalam kereta barang tanpa air; kereta tersebut berjalan dengan perlahan menuju Austria, Ceko, dan menuju Polandia. Saat sampai, mereka yang dapat bekerja dipisahkan dengan mereka yang tidak bisa.
  2. Pada "On the Bottom" ("Di Dasar"), Levi mendeskripsikan bagaimana ia dan rekannya ditelanjangi, dicukur, dan dimandikan. Mereka diberikan pakaian compang-camping yang harus mereka bawa selagi mereka berlari sambil telanjang ke barak yang lain. Melihat satu dengan yang lain, mereka sadar bahwa mereka telah sampai di dasar: tidak ada kondisi manusia lain yang lebih menyedihkan. Sebuah angka ditato di masing-masing lengan mereka. Di akhir hari, mereka berkumpul di sebuah alun-alun, di mana mereka melihat kawan-kawan baru mereka kembali bekerja. Levi mendeskrpsikan aturan, upacara, dan hal-hal tabu yang ada di kamp.
  3. Pada "Initiation" ("Inisiasi"), Levi menjelaskan bagaimana pada satu malam ia diberikan satu ranjang bersama. Esok harinya, ia mengikuti pelarian komunal ke ruang mandi. Ia menyimpulkan bahwa mandi dengan air kotor tanpa sabun adalah sia-sia. Steinlauf, kawan sesama tahanan Levi, tidak setuju. Ia mengatakan bahwa untuk selamat, untuk menjadi saksi, orang harus menyelamatkan setidaknya bentuk lahiriah dari suatu peradaban.
  4. Pada bab keempat, kaki Levi cedera saat ia bekerja dan setelah pemeriksaan spintas dan memalukan, ia dimasukkan ke "Ka-Be", Krakenbau, atau rumah sakit. Mereka yang kemungkinan besar tidak akan pulih dibiarkan keluar, termasuk salah satu tetangga Levi. Levi berspekulasi bahwa mereka dipindahkan ke kamp lain; tetangga yang lain mengamati bahwa Levi 'tidak ingin memahaminya'. Itu adalah hidup di bawah bayangan. Ketidaknyamana fisik sedikit, tapi muncul kesadaran bahwa tidak ada yang dibiarkan selamat dan melaporkan apa yang telah diperbuat kepada manusia di Auschwitz.
  5. Setelah dua puluh hari, Levi dipulangkan dari rumah sakit. Untungnya, ia diberikan barak di mana sahabatnya, Alberto, tinggal. Ia adalah seorang yang sangat pintar. Pada bab "Our Nights" ("Malam-Malam Kami"), Levi mendeskripsikan mimpinya yang berulang tentang rasanya tinggal di rumah dengan orang yang dicintainya, yang tidak mendengar ketika ia bercerita tentang pengalamannya berada di kamp. Alberto berkata padanya bahwa itu adalah mimpi yang umum. Levi mendeskripsikan prosesi malam untuk ke ember yang dijadikan jamban, mimpi buruk tentang kekerasan, dan momen reveille yang menghancurkan untuk memulai hari.
  6. Pada bab "The Work" ("Pekerjaan"), Levi diberikan teman tidur baru, Resnyk, yang terkenal atas kebaikan dan perhatiannya. Levi mendeskripsikan hari-hari kerjanya. Resnyk setuju untuk berpasangan dengan Levi dan mengerjakan pekerjaan berat bersama. Terdapat jeda istirahat singkat di tengah hari ketika tahanan makan semangkuk sup berair dalam keheningan sebelum tertidur di hangatnya gudang. Saat dipanggil kembali untuk bekerja, Resnyk mengatakan bahwa ia tidak akan mau mengejar anjingnya di hawa berangin yang dingin seperti itu.
  7. Pada bab "A Good Day" ("Hari yang Baik"), hari pertama tahanan mendapatkan sinar matahari memberikan mereka harapan musim semi. Namun, setelah mereka lupa akan rasa dingin, mereka ingat akan betapa laparnya mereka. Mereka 'menyiksa' diri mereka masing-masing dengan menceritakan makanan masa lampau. Penemuan tong 50 liter berisi sup oleh penengah penduduk barak menghilangkan kesedihan itu sementara. Dengan rasa lapar mereka mereda, mereka dapat memikirkan ibu dan istri mereka, yang jarang dapat mereka lakukan. Dalam beberapa jam, mereka adalah orang-orang yang tidak bahagia dalam hal manusia bebas.
  8. "This Side of Good and Evil" ("Sisi Baik dan Buruk ini")
  9. "The Drowned and the Saved" ("Yang Tenggelam dan Terselamatkan")
  10. "Chemistry Examination" ("Pengecekkan Hubungan")
  11. "The Canto of Ulysses" ("Sebuah Canto Ulysses")
  12. "The Events of the Summer" ("Peristiwa Musim Panas")
  13. Pada bab "October 1944" ("Oktober 1944"), para tahanan mengantisipasi sebuah 'pemilihan': Orang Jerman akan memilih tahanan yang akan dikirim ke kamar gas untuk memberikan ruang pada tahanan baru. Tidak ada yang tahu kapan pemilihan tersebut akan terjadi; para tahanan saling menyakinkan masing-masing bahwa bukan mereka yang akan dipilih. Saat waktunya tiba, prosesnya sangat asal-asalan yang membuat siapapun dapat dipilih.
  14. Pada bab "Kraus", Levi mengingat kembali tentang seorang pekerja Hungaria bersama dirinya yang tidak dapat memahami bahwa pekerjaan di kamp tidak diberi upah; tidak menghabiskan energi akan lebih mungkin untuk selamat.
  15. Musim dingin telah tiba. Bab "Die Drei Leute vom Labor" ("Tiga Orang Laboratorium") mendeskripsikan bagaimana Levi dan dua tahanan lainnya dipilih untuk bekerja di laboratorium. Kebersihan dan kehangatannya berbeda dengan kamp yang diselimuti salju dan dirusak bom. Kehadiran tiga wanita sehat membuat para tahanan sadar akan kerusakan fisik tubuh mereka.
  16. Pada bab "The Last One" ("Yang Terakhir"), Levi mendeskripsikan skema beraninya dan Alberto yang merancang perolehan barang untuk ditukar dengan roti. Di akhir hari, para tahanan yang berkumpul menyaksikan seorang pria yang digantung oleh karena keikutsertaannya dalam pemberontakan. Pada momen kematiannya, ia berteriak "Komrad, saya adalah yang terakhir!" Pada tahanan yang melihat secara pasif telah kehilangan otonomi mereka.
  17. Ditulis dalam bentu buku harian, bab "The Story of Ten Days" ("Cerita Sepuluh Hari") adalah epilog buku ini. Levi masuk rumah sakit kamp karena terkena demam Scarlet. Saat itu, kedatangan Tentara Merah sudah dekat dan Jerman memilih untuk meninggalkan kamp tersebut. Hanya tahanan yang sehat yang dievakuasi. Alberto pergi, Levi tinggal. Perpindahan paksa para tahanan itu membawa hampir semua, termasuk Alberto, kepada kematian mereka. Levi dan dua tahanan lainnya yang ditetapkan membantu dan mengurus pasien di barak mereka menjelajahi kamp yang ditinggalkan untuk persediaan. Tentara Soviet tiba pada tanggal 27 Januari 1945.

Penulisan

sunting

Levi mulai menulis buku ini pada bulan Februari 1946, dengan draf yang menjadi bab terakhir yang merekam memori terakhirnya di Auschwitz. Menurut Ian Thomson, Levi bekerja selama sepuluh bulan dengan konsentrasi yang tinggi. Levi mengatakan padanya bahwa kata-kata keluar "seperti air bah yang dibendung lalu tiba-tiba keluar deras".[5] Pada siang hari, Levi bekerja di perusahaan cat di bagian timur laut Turin. Ia biasanya menulis pada petang hingga larut malam, walaupun Levi mengatakan bahwa bab "The Canto of Ulysses" ditulis hanya dalam satu jeda makan siang berdurasi setengah jam.[6]. Manuskrip pertamanya selesai pada bulan Desember 1946 dan butuh banyak pekerjaan editorial. Istrinya, Lucia Morpurgo, membantunya untuk membentuk buku tersebut, memberinya arah yang jelas.[7]

Adaptasi

sunting

Pada tahun 1965, Canadian Broadcasting Corporation (CBC) menayangkan adaptasi fitur dramatis berdurasi 140 menit dari buku If This Is a Man. Fitur tersebut merupakan adaptasi oleh George Whalley berdasarkan terjemahan dari Stuart Woolf.[8] Siaran tersebut diproduksi oleh John Reeves yang juga menulis siaran radio tersebut.[9]

Pada tahun 2004, Royal National Theatre menayangkan versi panggung dari buku tersebut dengan nama Primo. Adaptasi panggung ini ditampilkan oleh Anthony Sher dan disutradarai oleh Richard Wilson.[10] Pada tahun 2005, produksi tersebut difilmkan dan ditayangkan di BBC dan HBO.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Thomson 2003, hlm. 247,252.
  2. ^ Levi 2015, hlm. xxv-xxix.
  3. ^ Levi 2015, hlm. xxx.
  4. ^ Sands 2017.
  5. ^ Thomson 2003, hlm. 229.
  6. ^ Thomson 2003, hlm. 226, 230-231.
  7. ^ Thomson 2003, hlm. 241.
  8. ^ "If This Is A Man | George Whalley". georgewhalley.ca. Diakses tanggal 2024-08-02. 
  9. ^ "Premirje by Primo Levi". 
  10. ^ "Primo". The Guardian. 1 Oktober 2004. Diakses tanggal 4 Januari 2023. 

Sumber

sunting

Bacaan lebih lanjut

sunting
  • Alford, Frederick (31 May 2009). After the Holocaust: Primo Levi, The Book of Job, and the Path to Affliction. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-74706-6. 
  • Angier, Carole (2003). The Double Bond: Primo Levi, a Biography. Penguin Books Ltd. ISBN 0-14-016587-8. 
  • Anissimov, Myriam (2000). Primo Levi: Tragedy of an Optimist. Overlook Press. ISBN 1-58567-020-0. 
  • Cicioni, Mirna (1995). Primo Levi: Bridges of Knowledge. Berg Publishers. ISBN 1-85973-063-9. 
  • Farrell, Joseph (2004). Primo Levi: The Austere Humanist. Verlag Peter Lang. ISBN 3-03910-069-6. 
  • Vincenti, Fiora (1981). Primo Levi. Milan: Mursia. 
  • Kremer, Roberta S. (2001). Memory and Mastery: Primo Levi as Writer and Witness. State University of New York Press. ISBN 0-7914-4922-X. 
  • Patruno, Nicholas (2008). Understanding Primo Levi. University of South Carolina Press. ISBN 978-1-57003-791-7. 
  • Pugliese, Stanislao G. (2004). The Legacy of Primo Levi. Palgrave Macmillan. ISBN 1-4039-6645-1.