Ignatius Press didirikan pada tahun 1978 oleh Romo Joseph Fessio, SJ, seorang imam Yesuit dan mantan murid Paus Benediktus XVI.[1] Diarsipkan 2008-07-26 di Wayback Machine.. Ignatius Press, yang dinamai berdasarkan nama Santo Ignasius Loyola, pendiri ordo Serikat Yesus, adalah sebuah lembaga penerbitan yang berpusat di kota San Francisco, California. Dalam sebuah wawancara tahun 1998, Romo Fessio berkata, "tujuan kami adalah untuk mendukung ajaran-ajaran Gereja"..[1]

Lembaga ini adalah salah satu institusi Katolik yang muncul di Amerika Serikat dalam jangka waktu 35 tahun terakhir sebagai tanggapan atas dirasakannya adanya penyimpangan di beberapa bagian Gereja dari ajaran dasar tradisional iman Katolik. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Catholic World News, Romo Fessio menyatakan bahwa salah satu tujuan utama Ignatius Press adalah untuk mencetak terjemahan karya-karya para teolog Eropa masa kini.[2]

Lembaga ini juga menerbitkan majalah berkala seperti Catholic World Report dan Homiletic and Pastoral Review.

Ignatius Press memiliki daftar lengkap terbitan-terbitannya dengan sejumlah penawaran terbitan baru setiap musim semi dan musim gugur. Di antara terbitan-terbitannya yang telah dicetak ulang adalah karya-karya G.K. Chesterton dan Hilaire Belloc. Selain menerbitkan karya-karya Paus Yohanes Paulus II, Ignatius Press juga pernah menerbitkan karya-karya yang lebih baru dari Kardinal Joseph Ratzinger (sekarang Paus Benediktus XVI), Peter Kreeft, Scott Hahn, Joseph Pearce, Christopher Derrick, and Michael D. O'Brien.

Referensi sunting

  1. ^ "AD2000 to distribute Ignatius Press titles in Australia from July". AD2000. July 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-13. Diakses tanggal 2008-05-17. 
  2. ^ "The Man Who Would Be Pope". Catholic World News. May 2005. Diakses tanggal 2008-05-17. 

Pranala luar sunting