Ikan ekonomis penting

Ikan ekonomis penting merupakan istilah dalam dunia perikanan dan kelautan yang digunakan untuk menyebut kelompok ikan yang memiliki nilai pasaran yang tinggi atau memiliki volume produksi yang tinggi pada sebagian besar wilayah penangkapan[1]. Kelompok ikan ekonomis penting umumnya merujuk kepada jenis-jenis ikan yang memiliki kualitas dan harga yang tinggi, dan menjadi target utama dalam operasi penangkapan ikan karena berpotensi untuk menembus pasar ekspor[2]. Beberapa kelompok ikan yang termasuk dalam kategori ini antara lain ikan tuna, kerapu, kakap, tenggiri, cakalang, kuweh, dan sebagainya. Meski demikian, ikan-ikan yang memiliki kualitas dan harga yang rendah, namun memiliki volume produksi yang tinggi juga acapkali dikategorikan sebagai ikan dengan nilai ekonomis penting. Beberapa kelompok ikan yang termasuk dalam kategori ini antara lain ikan teri, lemuru, peperek, layang, dan sebagainya[3][4].

Menurut Undang-undang No. 45 tentang Perikanan, pengertian sumberdaya ikan secara luas mencakup organisme yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di lingkungan perairan. Definisi ini menyebabkan hampir semua organisme perairan dapat dikategorikan sebagai sumberdaya ikan menurut Undang-undang Republik Indonesia[4]. Maka dari itu, organisme dari kelompok krustasea (udang-udangan, kepiting, dan sebangsanya), moluska (kerang, dan sebangsanya), hingga rumput laut juga seringkali dimasukkan kedalam kategori sumberdaya ikan ekonomis penting.

Istilah ikan ekonomis penting juga tidak terbatas pada sumberdaya ikan yang diproduksi dari kegiatan penangkapan ikan, namun juga pada sumberdaya ikan yang diproduksi dari hasil budidaya, baik budidaya air tawar, payau, maupun laut. Adapun komoditas budidaya air tawar yang bernilai ekonomis penting diantaranya adalah ikan lele, patin, nila, dan gurami. Sementara komoditas budidaya air payau yang bernilai ekonomis penting diantaranya adalah ikan bandeng dan udang vannamei. Selain itu, dari kegiatan budidaya perairan laut, komoditas rumput laut dan kerang mutiara juga dapat dikategorikan sebagai sumberdaya ikan dengan nilai ekonomis penting[5].

Jenis Ikan Ekonomis Penting

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Soviana, Yulia; Zamdial; Herliany, Nurlaila Ervina (2022). "Identifikasi Jenis Ikan Ekonomis Penting Hasil Tangkapan Nelayan Di PPI Desa Pasar Bantal Kabupaten Mukomuko". SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2022: 243–254. 
  2. ^ Kusuma, Aradea Bujana; Tapilatu, Ricardo F (2022). BIODIVERSITAS IKAN EKONOMIS PENTING PAPUA BARAT. Semarang: Cahya Ghani Recovery. hlm. 1–2. ISBN 9786235355986. 
  3. ^ Taufik, Muhammad (2021-11-11). "Sebaran Larva Ikan Ekonomis Penting di Beberapa WPP di Indonesia". Kementerian Kelautan dan Perikanan. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  4. ^ a b Vincentius, Angelinus (2020). Sumber Daya Ikan Ekonomis Penting Dalam Habitat Mangrove. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 2. ISBN 9786230212505. 
  5. ^ Putra, Angkasa; Finasthi, Dhea; Putri, Sayira Yuliantari A; Aini, Sarifa (2022). "Komoditas Akuakultur Ekonomis Pentingdi Indonesia" (PDF). Warta Iktiologi. 6 (3): 23–28.