Ikon kebudayaan adalah sebuah artifak yang diidentifikasikan oleh para anggota dari sebuah budaya sebagai perwakilan dari budaya tersebut. Proses identifikasi tersebut bersifat subyektif, dan "ikon-ikon" yang dicap khas adalah hal-hal yang dipandang sebagai barang otentik dari budaya tersebut. Saat orang-orang mengangkat sebuah ikon kebudayaan, mereka mengaitkannya dengan persepsi umum mereka atas identitas kebudayaan yang diwakilkan.[1] Ikon-ikon kebudayaan juga bisa diidentifikasikan sebagai sebuah perwakilan otentik dari praktik-praktik dari satu budaya oleh pihak lainnya.[2]

Pai apel, bisbol, dan bendera dikumpulkan bersama adalah sebuah klise dari ikon-ikon kebudayaan Amerika

Dalam media, beberapa barang dan tokoh dari budaya populer disebut "ikonik" meskipun mereka kurang pendirian; istilah "ikon pop" sekarang sering digunakan. Beberapa komentator meyakini bahwa kata tersebut terlalu digunakan atau salah digunakan.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Grayson, Kent; Martinec, Radan (2004-09-01). "Consumer Perceptions of Iconicity and Indexicality and Their Influence on Assessments of Authentic Market Offerings". Journal of Consumer Research. 31 (2): 296–312. doi:10.1086/422109. ISSN 0093-5301. 
  2. ^ Motley, Carol M.; Henderson, Geraldine Rosa (2008-03-01). "The global hip-hop Diaspora: Understanding the culture". Journal of Business Research. Cross-Cultural Business Research. 61 (3): 243–253. doi:10.1016/j.jbusres.2007.06.020. 
  3. ^ Heard about the famous icon? We have - far too often Diarsipkan 2012-10-26 di Wayback Machine., The Independent (London), January 27, 2007

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting