Iluminasi berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu illuminare yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu menerangi.[1] Dalam sejarah filsafat, entah kebenaran atau Allah sering diuraikan sebagai terang dan tidak jarang ketiganya semua dipadukan ke dalam konsep tunggal. Penerangan intelek, jiwa dan batin biasanya digambarkan sebagai sebuah cahaya yang datang secara tiba-tiba, sebuah cahaya pemahaman atau pengertian.

Pandangan Beberapa Filsuf

sunting
  • Bayangan Plato terhadap gua merupakan satu sumber hubungan kebenaran dengan terang. Bukan hanya manusia dalam kegelapan dalam keadaan alamiahnya, tetapi dunia kebenaran diliputi terang. Dengan pancaran iluminasi atau terang yang tak terduga, manusia menemukan kepingan kebenaran.
  • Stoisisme beranggapan bahwa pada manusia terdapat percikan akal universal. Namun, akal budi universal tidak digambarkan sebagai terang melainkan sebagai api, unsur pokok segala sesuatu.
  • Dalam Neoplatonisme umumnya terang dipandang sebagai unsur fisis maupun spriritual. Intepretasi ganda macam ini ditemukan oleh Proclus, Pseu-Dionysius dan William Moerbeke.

Rujukan

sunting
  1. ^ Lorens Bagus (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. hlm. 313-315. Laman Iluminasi. Komuniti Filsafat Malaysia