Impes
Impes adalah sebuah bentuk lentera khas Kabupaten Jepara tepatnya dari Desa Kriyan dan Robayan (Kecamatan Kalinyamatan).
Etimologi
suntingAsal usul nama impes berasal dari kata mimpes yang artinya kempis, karena lampion ini bisa kempis dan dilipat.
Bentuk
suntingImpes adalah lampion yang berbentuk silinder dan berkerut. Kelebihan lampion ini mudah disimpan ketika tidak digunakan, karena impes bisa di lipat sehingga tidak banyak memakan tempat saat disimpan. Pembuatan impes memang sulit,[1] hal itu terkait pembentukan kertas dan penyambungannya yang masih sangat manual. Di samping itu, membutuhkan kesabaran yang ekstra. pembuatan impes memang musiman. Selain bulan ruwah, kerajinannya itu juga banyak di pesan dari Demak, Kudus dan Semarang.
Sejarah
suntingImpes merupakan tradisi warga muslim Kalinyamatan (Jepara) untuk menyambut Nisfu Sya'ban pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya'ban) dari kalender Hijriyah, yang menggantungkan lentera Impes di depan rumah. Sedangkan pemuda-pemudi Kalinyamatan melakukan Baratan yaitu membawa impes dan berkeliling kampung.
Perkembangan
suntingDewasa ini Impes mengalami banyak perkembangan seperti damar kurung yang terbuat dari mika akrilik, dan bentuknya kini beragam. Pada penggunaan impes beralih fungsi yang awalnya merupakan tradisi, kini menjadi ornamen dekorasi rumah, restoran yang bertema Jepara, sebagai penerang taman kota yang di buat oleh pemerintah kabupaten Jepara.
Pelestarian
suntingUpaya agar Impes tidak hilang di makan zaman maka pemerintah Kabupaten Jepara[2] mengadakan Pesta Baratan yang dikemas dengan arak-arakan bertema Kerajaan Kalinyamat yang para pesertanya membawa Impes setiap tahun.
Lihat pula
sunting- Ting (Lentera khas Surakarta)
- Teng teng (Lentera khas Semarang)
- Damar Kurung (Lentera khas Gresik)