Indeks SRI-KEHATI
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Indeks saham Sustainable and Responsible Investment (SRI)-KEHATI merupakan salah satu indeks yang menjadi indikator pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini menggunakan prinsip keberlanjutan, keuangan, dan tata kelola yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai tolok ukurnya. Indeks yang diluncurkan pada 8 Juni 2009 oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) bekerja sama dengan PT BEI, dapat menjadi benchmark bagi investor ataupun manajer investasi dalam menentukan perusahaan publik mana yang memiliki kinerja baik dalam menjalankan usahanya dari sisi tata kelola finansial, sosial, sekaligus lingkungan secara berkelanjutan.[1]
Ada 25 emiten yang menjadi konstituen indeks SRI-KEHATI, yang diseleksi setiap dua periode dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Setelah terpilih, nama-nama dari 25 emiten tersebut akan dipublikasikan oleh BEI yang dapat dilihat di [1] Diarsipkan 2008-04-16 di Archive.is.
Mekanisme Pemilihan Saham untuk Indeks
Mekanisme pemilihan dan review emiten dalam daftar konstituen Indeks saham SRI-KEHATI dilaksanakan melalui tiga tahap seleksi.
Tahap pertama, seleksi pada aspek bisnis inti (core business). Pada tahap ini, KEHATI melakukan seleksi negatif, yaitu memastikan emiten tidak bergerak dan memiliki usaha inti pada sembilan jenis bisnis berikut ini: pestisida, nuklir, senjata, tembakau, alkohol, pornografi, perjudian, genetically modified organism (GMO), dan pertambangan batubara.
Tahap kedua, aspek finansial, di mana hanya emiten yang memiliki kapitalisasi pasar dan total aset lebih besar dari Rp 1 triliun, free float ratio lebih besar dari 10 persen, serta rasio price earning (PE) positif, yang memiliki peluang untuk lolos ke tahap seleksi berikutnya.
Tahap ketiga, aspek fundamental. Pada tahap ini, emiten bersangkutan akan dinilai berdasarkan enam indikator fundamental dalam Indeks SRI-KEHATI, yang meliputi: tata kelola perusahaan, lingkungan, keterlibatan masyarakat, perilaku bisnis, sumber daya manusia, dan hak asasi manusia (HAM).
Penilaian indikator ini dilakukan melalui review terhadap data sekunder, pengisian kuesioner oleh emiten-emiten, dan data-data lain yang relevan. Dari hasil review tersebut, terpilihlah 25 emiten sebagai konstituen penyusun Indeks SRI-KEHATI.[2]
Indeks Investasi Hijau
Indeks SRI-KEHATI merupakan indeks investasi hijau (green index) yang pertama di ASEAN dan kedua di Asia berdasarkan data Exchange and Sustainable Investment (www.world-exchange.or). Indeks ini juga masuk ke dalam kategori socially responsible investing (SRI) atau ethical investing, yakni strategi investasi yang mempertimbangkan, baik keuntungan finansial maupun sosial yang membawa perubahan.
Beberapa jenis indeks yang masuk kategori indeks SRI di antaranya: Dow Jones Sustainability World Index (dengan kurang lebih 340 konstituen), Ethical Europe Equity Index (30 konstituen), FTSE4Good Global Index (883 konstituen), MSCI World SRI Index (401 konstituen), SRI-KEHATI index (25 konstituen), SSE (Shanghai Stock Exchange) Social Responsibility Index (100 konstituen), dan S&P ESG India Index (50 konstituen).
Kehadiran Indeks SRI KEHATI juga sejalan dengan komitmen dunia internasional yang tertuang dalam Sustainable Stock Exchange (SSE) Initiative yang diluncurkan Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui United Nations Conference of Trade and Development (UNCTAD), United Nations Global Compact, United Nations Environment Programme Finance Initiative[pranala nonaktif permanen] (UNEP-FI), dan Principles for Responsible Investment (PRI). Melalui Inisiatif SSE tersebut, indeks bursa saham tak hanya mempertimbangkan aspek finansial semata, tetapi juga mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau yang akrab disingkat ESG (environmental, social, and governance) ke dalam aturan listing dan kerangka peraturan di bursa saham.
Referensi
sunting- ^ Mengenal Indeks SRI-KEHATI Diarsipkan 2022-02-07 di Wayback Machine., diakses tanggal 14 September 2017.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 2017-09-14.